Mendobrak Peran Masyarakat Indonesia
A
A
A
Saat ini topik hangat yang dimiliki Indonesia adalah mengenai keadaan mata uangnya, rupiah, yang melemah terhadap dolar Amerika. Salah satu pertanyaan yang muncul di benak kita saat ini adalah: apakah krisis mata uang ini hanya ada di Indonesia? Jawabannya adalah tidak. Negara-negara tetangga kita pun ikut mengalami pelemahan mata uang.
Malaysia, Thailand, dan negara-negara lainnya ikut mengalami. Jadi, hal ini dapat berarti bahwa dolarlah yang menguat sehingga mengakibatkan anjloknya nilai tukar mata uang rupiah dan negara-negara lainnya. Tak heran apabila harga barang-barang ikut melonjak naik, ibu rumah tangga pun menjerit, para buruh merintih karena kenaikan harga barang-barang tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah pendapatan mereka.
Uang transportasi dan uang makan ditebas, bahkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah di depan mata. Dampak tersebut juga berimbas pada mahasiswa. Mereka yang mengadakan kegiatan di lingkungan kampus, yang membutuhkan dana besar, menjadi sulit untuk mendapatkan tambahan dana dari pihak sponsor karena banyak perusahaan sedang menerapkan efisiensi.
Secara kasarnya, yang miskin semakin miskin. Melihat keadaan ini tidak membuat kita hanya bisa mengeluh dan membuat situasi yang ada semakin panas. Pemerintah sebagai penentu kebijakan sebaiknya mengurangi laju produk impor dan menaikkan laju ekspor . Selain itu, kita sebagai masyarakat Indonesia juga harus ikut bertindak dan berperan.
Masuknya teknologi yang ada bukan hanya membuat kita terlena akan fiturfitur mutakhirnya. Lantas, yang perlu kita lakukan adalah memanfaatkan teknologi yang ada agar tidak hanya memudahkan kita untuk menikmati sesuatu, tetapi juga menghasilkan sesuatu, termasuk yang dapat memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, selain industri furnitur dan agen wisata, bisnis ritel online pun ikut mengalami kenaikan di tengah merosotnya nilai rupiah. Hal ini disebabkan biaya produksi, harga jual barang, dan ongkos kirim yang relatif murah dan dipadukan dengan masih ada sifat konsumtif dari masyarakat Indonesia.
Setidaknya dengan membuka usaha sendiri dapat memperbaiki tingkat ekonomi pribadi dan dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dengan berkurangnya tingkat pengangguran di Indonesia, dapat dikatakan fondasi ekonomi Indonesia akan semakin menguat.
Aisyah Hummaira
Mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, Staf Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Administras
Malaysia, Thailand, dan negara-negara lainnya ikut mengalami. Jadi, hal ini dapat berarti bahwa dolarlah yang menguat sehingga mengakibatkan anjloknya nilai tukar mata uang rupiah dan negara-negara lainnya. Tak heran apabila harga barang-barang ikut melonjak naik, ibu rumah tangga pun menjerit, para buruh merintih karena kenaikan harga barang-barang tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah pendapatan mereka.
Uang transportasi dan uang makan ditebas, bahkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah di depan mata. Dampak tersebut juga berimbas pada mahasiswa. Mereka yang mengadakan kegiatan di lingkungan kampus, yang membutuhkan dana besar, menjadi sulit untuk mendapatkan tambahan dana dari pihak sponsor karena banyak perusahaan sedang menerapkan efisiensi.
Secara kasarnya, yang miskin semakin miskin. Melihat keadaan ini tidak membuat kita hanya bisa mengeluh dan membuat situasi yang ada semakin panas. Pemerintah sebagai penentu kebijakan sebaiknya mengurangi laju produk impor dan menaikkan laju ekspor . Selain itu, kita sebagai masyarakat Indonesia juga harus ikut bertindak dan berperan.
Masuknya teknologi yang ada bukan hanya membuat kita terlena akan fiturfitur mutakhirnya. Lantas, yang perlu kita lakukan adalah memanfaatkan teknologi yang ada agar tidak hanya memudahkan kita untuk menikmati sesuatu, tetapi juga menghasilkan sesuatu, termasuk yang dapat memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, selain industri furnitur dan agen wisata, bisnis ritel online pun ikut mengalami kenaikan di tengah merosotnya nilai rupiah. Hal ini disebabkan biaya produksi, harga jual barang, dan ongkos kirim yang relatif murah dan dipadukan dengan masih ada sifat konsumtif dari masyarakat Indonesia.
Setidaknya dengan membuka usaha sendiri dapat memperbaiki tingkat ekonomi pribadi dan dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dengan berkurangnya tingkat pengangguran di Indonesia, dapat dikatakan fondasi ekonomi Indonesia akan semakin menguat.
Aisyah Hummaira
Mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, Staf Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Administras
(ftr)