PAN Gabung KIH, Pengamat: Tak Mungkin Tanpa Iming-iming!

Kamis, 03 September 2015 - 01:10 WIB
PAN Gabung KIH, Pengamat:...
PAN Gabung KIH, Pengamat: Tak Mungkin Tanpa Iming-iming!
A A A
JAKARTA - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke barisan partai politik pendukung Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dinilai tidak semata ingin membantu pemerintah. (Baca: PAN Resmi Jadi Partai Pendukung Pemerintah)

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro tidak yakin hengkangnya PAN dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) hanya bertujuan membantu keadaan ekonomi Indonesia, seperti yang diucapkan Zulkifli Hasan, Ketua Umum DPP PAN.

“Tidak mungkin partai itu mau bergabung tanpa ada iming-iming. Dalam partai, perjuangannya adalah untuk mendapatkan kekuasaan, bagaimana kepentingannya terpenuhi. Tanpa itu bisa jadi hal yang aneh,” tuturnya Siti, Rabu 2 Agustus 2015.

Dia mengaku sudah lama melihat sinyalemen PAN akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sinyal itu semakin kuat ketika Zulkifli terpilih menjadi Ketua Umum DPP PAN.

"Dia (Zulkifli Hasan) sudah memberikan sinyal sejak Ketua MPR, mengapresiasi apa yang jadi kehendak PDIP apalagi turut mengundang Megawati hadir dalam acaranya, memang sudah ada langkah awal yang jadi embrio PAN akan ke KIH,” tuturnya.

Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan pasca bergabungnya PAN ke KIH akan disusul dengan reshuffle atau perombakan kabinet. “Karena nafsu mendapatkan kekuasaan memang merupakan suatu tekad partai,” tegasnya.

Kendati demikian, Siti menilai koalisi prtai politik di Indonesia tidak dibangun dengan landasan komitmen yang kuat.

“Di Indonesia, kapan menjadi teman, kapan lag menjadi lawan itu gampang sekali terjadi, apalagi dengan koalisi di daerah yang begitu cair,” ungkapnya.


PILIHAN:

PAN Merapat, Wacana Reshuffle Kabinet Jilid II Menguat
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9309 seconds (0.1#10.140)