Kandidat Bermasalah Akan Bikin KPK Terseok-seok
A
A
A
JAKARTA - Tes wawancara dalam seleksi calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Panitia Seleksi (Pansel) disorot penggiat antikorupsi. Salah satunya, Pansel KPK dinilai tidak fokus menggali visi dan integritas dari calon.
Menurut Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Oce Madril, pansel belum fokus mempertanyakan kepada kandidat tentang integritas dan visinya apabila memimpin KPK kelak.
Menurut dia, pertanyaan pansel masih bersifat teknis dan administratif yang seharusnya telah ditanyakan pada tahapan seleksi sebelumnya.
"Sehingga waktu satu jam (wawancara) untuk setiap peserta yang tersedia tidak dapat menggali lebih tajam bagaimana integritas kandidat itu sendiri," kata Oce kepada Sindonews.com, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, pansel harus mencari tahu siapa kandidat yang memiliki catatan buruk dan sebaliknya. Pasalnya, sambung dia, pansel telah mendapatkan banyak masukan dan informasi dari banyak pihak. Baik dari penggiat antikorupsi, akademisi ataupun media.
Oce berharap pansel tidak meloloskan kandidat yang telah memiliki catatan buruk. Kandidat yang seperti itu diyakini akan mengganggu kinerja KPK.
Menurut dia, kandidat yang memiliki catatan buruk berpotensi membawa kepentingan lain dalam menjalankan tugasnya melakukan pemberantasn korupsi.
Untuk itu Oce berharap pansel bisa lebih jernih dalam menyaring kandidat yang pantas untuk direkomendasikan kepada presiden.
PILIHAN:
Kemenkominfo Siap Bawahi Badan Cyber Nasional
Menurut Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Oce Madril, pansel belum fokus mempertanyakan kepada kandidat tentang integritas dan visinya apabila memimpin KPK kelak.
Menurut dia, pertanyaan pansel masih bersifat teknis dan administratif yang seharusnya telah ditanyakan pada tahapan seleksi sebelumnya.
"Sehingga waktu satu jam (wawancara) untuk setiap peserta yang tersedia tidak dapat menggali lebih tajam bagaimana integritas kandidat itu sendiri," kata Oce kepada Sindonews.com, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, pansel harus mencari tahu siapa kandidat yang memiliki catatan buruk dan sebaliknya. Pasalnya, sambung dia, pansel telah mendapatkan banyak masukan dan informasi dari banyak pihak. Baik dari penggiat antikorupsi, akademisi ataupun media.
Oce berharap pansel tidak meloloskan kandidat yang telah memiliki catatan buruk. Kandidat yang seperti itu diyakini akan mengganggu kinerja KPK.
Menurut dia, kandidat yang memiliki catatan buruk berpotensi membawa kepentingan lain dalam menjalankan tugasnya melakukan pemberantasn korupsi.
Untuk itu Oce berharap pansel bisa lebih jernih dalam menyaring kandidat yang pantas untuk direkomendasikan kepada presiden.
PILIHAN:
Kemenkominfo Siap Bawahi Badan Cyber Nasional
(dam)