Jaga Perbatasan Sama dengan Pertahankan Harga Diri Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Terkait harga diri bangsa Indonesia di perbatasan memang sangatlah penting dilakukan oleh negara Indonesia. Karena perbatasan menjadi bagian terdepan memperlihatkan kondisi tanah air secara fisik maupun nonfisik masyarakat di perbatasan.
Pengamat pemasaran nasional dan dunia, Hermawan Kartajaya mengatakan, memperbaiki harga diri perbatasan di Indonesia merupakan sebuah hal yang sangat penting.
Namun hal ini sudah dilakukan oleh seorang mantan Panglima TNI sejak jauh-jauh hari bernama Jenderal Moeldoko.
”Perbatasan itu tidak bisa dipandang sebelah mata dan sangat penting. Nah, positioning Jenderal Moeldoko ini sangat jelas, tesisnya beliau soal perbatasan itu di-share," kata Hermawan di Jakarta, Senin (24/8/2015).
"Di museum MURI dan saya terpesona, kok ada jenderal pemikir seperti ini, pemikir untuk bekerja di perbatasan. Moeldoko ini pemikir yang hebat terutama dalam melakukan pendekatan di perbatasan dan itu tidak mudah,” imbuhnya.
Karena perbatasan masih kata Hermawan, merupakan garda terdepan memperlihatkan citra bangsa Indonesia. Jika memang di perbatasan masyarakat tidak makmur, itu akan menjadi preseden buruk bagi negara tetangga maupun masyarakat Indonesia itu sendiri.
”Saat menjabat Pangdam saja, pendekatan Moledoko itu sangat persuasif agar masyarakat mencintai Indonesia. Dengan membangun jalan pararel yang panjang, beliau melakukan brandingnya, luar biasa," ungkapnya.
"Ternyata Moeldoko itu tidak berpikir sebagai Panglima TNI maupun Pangdam saja saat itu, ternyata jauh sebelum menjadi Panglima TNI, Moledoko sudah berpikir soal bagaimana menjaga amanah di perbatasan,” ucapnya.
Sementara Moeldoko mengaku apa yang dilakukannya merupakan kecintaannya terhadap bangsa dan negara Indonesia. Moeldoko mengaku bukan hanya karena dirinya saja semua perbatasan di Indonesia bisa membaik.
Pemerintah kata Moeldoko, sebenarnya secara political will sangat setuju untuk memperbaiki perbatasan.
”Sebagai wilayah pulau terdepan, perbatasan memang harus ditangani dengan serius. Nah selain itu tuntutan masyarakat perbatasan atas perubahan atas situasi yang nyata, memang sangat diinginkan," tuturnya.
"Saat saya membangun jalanan pararel di perbatasan, merupakan upaya bagaimana membangun masyarakat kita, jiwa yang kuat untuk menjadi Indonesia, bagaimana menghubungkan antara pemikiran-pemikiran dengan kerja nyata di perbatasan,” pungkasnya.
Pengamat pemasaran nasional dan dunia, Hermawan Kartajaya mengatakan, memperbaiki harga diri perbatasan di Indonesia merupakan sebuah hal yang sangat penting.
Namun hal ini sudah dilakukan oleh seorang mantan Panglima TNI sejak jauh-jauh hari bernama Jenderal Moeldoko.
”Perbatasan itu tidak bisa dipandang sebelah mata dan sangat penting. Nah, positioning Jenderal Moeldoko ini sangat jelas, tesisnya beliau soal perbatasan itu di-share," kata Hermawan di Jakarta, Senin (24/8/2015).
"Di museum MURI dan saya terpesona, kok ada jenderal pemikir seperti ini, pemikir untuk bekerja di perbatasan. Moeldoko ini pemikir yang hebat terutama dalam melakukan pendekatan di perbatasan dan itu tidak mudah,” imbuhnya.
Karena perbatasan masih kata Hermawan, merupakan garda terdepan memperlihatkan citra bangsa Indonesia. Jika memang di perbatasan masyarakat tidak makmur, itu akan menjadi preseden buruk bagi negara tetangga maupun masyarakat Indonesia itu sendiri.
”Saat menjabat Pangdam saja, pendekatan Moledoko itu sangat persuasif agar masyarakat mencintai Indonesia. Dengan membangun jalan pararel yang panjang, beliau melakukan brandingnya, luar biasa," ungkapnya.
"Ternyata Moeldoko itu tidak berpikir sebagai Panglima TNI maupun Pangdam saja saat itu, ternyata jauh sebelum menjadi Panglima TNI, Moledoko sudah berpikir soal bagaimana menjaga amanah di perbatasan,” ucapnya.
Sementara Moeldoko mengaku apa yang dilakukannya merupakan kecintaannya terhadap bangsa dan negara Indonesia. Moeldoko mengaku bukan hanya karena dirinya saja semua perbatasan di Indonesia bisa membaik.
Pemerintah kata Moeldoko, sebenarnya secara political will sangat setuju untuk memperbaiki perbatasan.
”Sebagai wilayah pulau terdepan, perbatasan memang harus ditangani dengan serius. Nah selain itu tuntutan masyarakat perbatasan atas perubahan atas situasi yang nyata, memang sangat diinginkan," tuturnya.
"Saat saya membangun jalanan pararel di perbatasan, merupakan upaya bagaimana membangun masyarakat kita, jiwa yang kuat untuk menjadi Indonesia, bagaimana menghubungkan antara pemikiran-pemikiran dengan kerja nyata di perbatasan,” pungkasnya.
(maf)