Merdeka Seutuhnya
A
A
A
Kemerdekaan Indonesia dirayakan setiap 17 Agustus. Berbagai perayaan yang meriah dilaksanakan oleh berbagai elemen masyarakat untuk merayakan kegiatan tahunan ini.
Kemerdekaan yang diraih dengan susah payah oleh para pejuang Indonesia zaman dahulu diisi dengan berbagai kegiatan yang dinilai bermanfaat untuk kepentingan bangsa Indonesia. Akan tetapi, kemerdekaan yang dirasakan hanyalah kemerdekaan yang semu bagi sebagian masyarakat, terutama bagi mereka yang masih terbelenggu oleh kemiskinan dan berbagai keterbatasan yang ada.
Banyak orang meneriakkan kata merdeka saat perayaan kemerdekaan Indonesia, tetapi kehidupan mereka masih belum merdeka seutuhnya. Perekonomian Indonesia yang masih sangat bergantung pada investor asing menjadi salah satu contoh sederhana bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum merdeka seutuhnya.
Pendidikan Indonesia juga masih belum merdeka seutuhnya. Masih mendominasinya sumber pembe-lajaran seperti buku dan jurnal acuan pembelajaran yang berasal dari luar negeri. Sedangkan karya-karya ilmiah dalam negeri masih tertinggal jauh dari segi kuantitas maupun kualitas dari produk-produk luar negeri.
Sehingga beberapa pemikiran yang tertanam di siswa didik terutama mahasiswa merupakan hasil pemikiran dari luar negeri yang belum tentu sesuai dengan kondisi di Indonesia. Saat ini banyak warga negara asing yang mencoba mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Indonesia sehingga banyak warga negara Indonesia menjadi babu di negeri sendiri.
PT Freeport di Papua menjadi salah satu contoh dalam hal ini. PT Freeport Indonesia yang merupakan salah satu aset berharga bangsa, dengan menghasilkan 40,8 juta ton emas pada 2011. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat Indonesia masih belum merasakan kemerdekaan seutuhnya. Peristiwa Proklamasi 17 Agustus tahun 1945 merupakan tonggak awal atau pembuka bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kemerdekaan seutuhnya merupakan keadaan final yang masih diupayakan untuk dicapai oleh bangsa Indonesia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki saat ini. Berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan dan berupaya mencapai kemerdekaan seutuhnya seperti belajar dan penelitian harus dilakukan dan ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sehingga di masa depan bangsa Indonesia bisa merasakan kemerdekaan seutuhnya dan tidak menjadi budak di negeri sendiri.
MUHAMMAD HAZMI ASH SHIDQI
Ilmu Ekonomi UI; Anggota Divisi Kajian Badan Otonom Economica FEB UI Universitas Indonesia
Kemerdekaan yang diraih dengan susah payah oleh para pejuang Indonesia zaman dahulu diisi dengan berbagai kegiatan yang dinilai bermanfaat untuk kepentingan bangsa Indonesia. Akan tetapi, kemerdekaan yang dirasakan hanyalah kemerdekaan yang semu bagi sebagian masyarakat, terutama bagi mereka yang masih terbelenggu oleh kemiskinan dan berbagai keterbatasan yang ada.
Banyak orang meneriakkan kata merdeka saat perayaan kemerdekaan Indonesia, tetapi kehidupan mereka masih belum merdeka seutuhnya. Perekonomian Indonesia yang masih sangat bergantung pada investor asing menjadi salah satu contoh sederhana bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum merdeka seutuhnya.
Pendidikan Indonesia juga masih belum merdeka seutuhnya. Masih mendominasinya sumber pembe-lajaran seperti buku dan jurnal acuan pembelajaran yang berasal dari luar negeri. Sedangkan karya-karya ilmiah dalam negeri masih tertinggal jauh dari segi kuantitas maupun kualitas dari produk-produk luar negeri.
Sehingga beberapa pemikiran yang tertanam di siswa didik terutama mahasiswa merupakan hasil pemikiran dari luar negeri yang belum tentu sesuai dengan kondisi di Indonesia. Saat ini banyak warga negara asing yang mencoba mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Indonesia sehingga banyak warga negara Indonesia menjadi babu di negeri sendiri.
PT Freeport di Papua menjadi salah satu contoh dalam hal ini. PT Freeport Indonesia yang merupakan salah satu aset berharga bangsa, dengan menghasilkan 40,8 juta ton emas pada 2011. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat Indonesia masih belum merasakan kemerdekaan seutuhnya. Peristiwa Proklamasi 17 Agustus tahun 1945 merupakan tonggak awal atau pembuka bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kemerdekaan seutuhnya merupakan keadaan final yang masih diupayakan untuk dicapai oleh bangsa Indonesia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki saat ini. Berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan dan berupaya mencapai kemerdekaan seutuhnya seperti belajar dan penelitian harus dilakukan dan ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sehingga di masa depan bangsa Indonesia bisa merasakan kemerdekaan seutuhnya dan tidak menjadi budak di negeri sendiri.
MUHAMMAD HAZMI ASH SHIDQI
Ilmu Ekonomi UI; Anggota Divisi Kajian Badan Otonom Economica FEB UI Universitas Indonesia
(ftr)