Di Kedalaman 1.600 Meter, Kami Bersatu

Selasa, 18 Agustus 2015 - 08:20 WIB
Di Kedalaman 1.600 Meter,...
Di Kedalaman 1.600 Meter, Kami Bersatu
A A A
Tanggal 17 Agustus merupakan peristiwa bersejarah yang tidak akan pernah dilupakan seluruh rakyat Indonesia.

Ya, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada hari itu. Tidak mengherankan jika setiap 17 Agustus seluruh rakyat Indonesia menyambutnya dengan gegap gempita. Berbagai perayaan digelar untuk memperingati hari kemerdekaan itu. Namun, dari sekian banyak perayaan, ada yang unik yang dilakukan sejumlah orang di ujung timur Indonesia.

Mereka adalah para pekerja tambang di PT Freeport Indonesia, Papua. Peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia yang digelar PT Freeport Indonesia ini tidak dilakukan di lapangan upacara atau di aula sebuah gedung, tetapi dilaksanakan di bawah tanah, di dalam perut bumi kedalaman 1.600 meter di bawah permukaan laut.

Selain tidak biasa, upacara peringatan HUT RI ini cukup mengerikan bagi yang tidak biasa. Untuk mencapai lokasinya diperlukan waktu hampir satu jam dimulai dari Sport Hall Tembagapura. Para peserta upacara harus melewati dua tunnel atau terowongan bawah tanah. Terowongan pertama memiliki panjang sekitar 1,5 km.

Disusul terowongan kedua yang diberi nama Ali Budiarjo, presiden direktur PT Freeport Indonesia pertama, sepanjang 6 km. Setelah melewati kedua terowongan itu, tiba di sebuah ruangan yang cukup luas. Layaknya aula di gedung, ruangan itu berukuran tinggi 8,6 meter, lebar 14 meter, dan panjang 120 meter dengan daya tampung mencapai 1.000 orang. Di dalam ruangan itu sudah berkumpul ratusan pekerja tambang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Tidak hanya itu, sejumlah pekerja asing pun terlihat ikut bergabung dengan pekerja asal Indonesia yang sudah rapi berjajar dalam posisi siap menghadap tiang bendera. Meski hanya diterangi cahaya lampu, mereka yang hadir tampak khidmat mengikuti detik-detik pengibaran Sang Saka Merah Putih. Tepat pukul 12.00 WIT, upacara pun dimulai dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bertindak selaku inspektur upacara.

Meski dilakukan secara sederhana, perayaan ini tidak mengurangi makna dari peringatan HUT RI. Bahkan, peringatan ini dinilai mencerminkan Indonesia dalam bingkai mini, sebab hampir semua suku bangsa yang ada di Nusantara mulai Sabang hingga Merauke bersatu dan hadir dalam peringatan tersebut.

”Termasuk mereka yang berasal dari berbagai bangsa dan agama berbeda. Kami bersatu berdiri secara khidmat menghormati Merah Putih. Ini merupakan lambang kebersamaan dan kedamaian,” tandasnya. Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mengapresiasi peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan PT Freeport Indonesia.

Menurut dia, peringatan ini merupakan langkah baik untuk menghidupkan semangat nasionalisme dalam entitas di sebuah PMA. ”Perayaan 17-an di PT Freeport Indonesia ini menunjukkan Ke-Bhineka Tunggal Ika-an. Baik antarsuku, bangsa, dan agama bahkan kelas sosial. Kebersamaan yang hikmat dalam upacara tersebut bisa menjadi contoh yang baik dan sehat, khususnya di Papua,” ujarnya.

Sucipto
Papua
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0621 seconds (0.1#10.140)