MPR Beberkan Islam dan Demokrasi RI di Depan Parlemen AS
A
A
A
JAKARTA - Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) telah menerima kunjungan anggota Parlemen Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan itu banyak hal dibahas menyangkut perkembangan demokrasi di Republik Indonesia (RI).
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, kepada mereka, meski mayoritas warga negara Indonesia berpenduduk Muslim, namun iklim demokrasi dan saling menghargai berkembang pesat.
"Mereka senang, mereka menghormati kita, positif ya, kita bisa berkembang demokrasi walaupun baru 17 tahun," ujar Zulkifli usai menjamu Parlemen AS di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Menurut Zulkifli, parlemen asal negeri Paman Sam juga sempat menyinggung soal situasi politik dan demokrasi di Indonesia.
Dijelaskannya, awal demokrasi di Indonesia sempat kurang seimbang, lantaran pesta demokrasi yang meniscayakan perbedaan sikap dan pendapat. Namun lambat laun, proses demokrasi kembali stabil.
"Walaupun ada dua koalisi, tapi kepentingan nasional kita bisa bersama-sama," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Pilihan:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Tanda Jasa ke Bimantoro Lukai Hati Nahdliyin & Gusdurian
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, kepada mereka, meski mayoritas warga negara Indonesia berpenduduk Muslim, namun iklim demokrasi dan saling menghargai berkembang pesat.
"Mereka senang, mereka menghormati kita, positif ya, kita bisa berkembang demokrasi walaupun baru 17 tahun," ujar Zulkifli usai menjamu Parlemen AS di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Menurut Zulkifli, parlemen asal negeri Paman Sam juga sempat menyinggung soal situasi politik dan demokrasi di Indonesia.
Dijelaskannya, awal demokrasi di Indonesia sempat kurang seimbang, lantaran pesta demokrasi yang meniscayakan perbedaan sikap dan pendapat. Namun lambat laun, proses demokrasi kembali stabil.
"Walaupun ada dua koalisi, tapi kepentingan nasional kita bisa bersama-sama," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Pilihan:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Tanda Jasa ke Bimantoro Lukai Hati Nahdliyin & Gusdurian
(maf)