Sudah Banyak Diuntungkan oleh Pers, Kini Jokowi Kritik Media
A
A
A
JAKARTA - Kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap media massa yang disampaikan dalam pidato kenegaraannya di sidang bersama DPR-DPR, Jumat 14 Agustus 2015, menuai kritik.
Menurut mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, haram bila penguasa mengkritik pers di era demokrasi saat ini.
"Saya melihat dia tidak pada tempatnya di forum DPR-DPD, kalau mau kritik media pers ini ada forum sendiri, dia bisa kumpulkan para pimpinan media, atau melalui konpres," ujar Adhie M Massardi, saat dihubungi Sindonews, Minggu (16/8/2015).
Apalagi kata dia, hampir semua penguasa dari tingkat daerah hingga ke pusat dibesarkan oleh media, termasuk Jokowi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, ketika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, banyak media berpihak kepada Jokowi, dan itu sangat menguntungkan Jokowi.
"Jadi, tidak boleh presiden seperti Jokowi mengkritik pers, karena dia banyak diuntungkan oleh keberpihakan pers," pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengkritik media massa dalam pidato kenegaraannya di sidang bersama DPR-DPD, Jumat lalu.
Kata Jokowi, media hanya mengejar rating dibandingkan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif.
Pilihan:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Jokowi Lupa Banyak Tokoh Layak Belum Diberi Penghargaan
Menurut mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, haram bila penguasa mengkritik pers di era demokrasi saat ini.
"Saya melihat dia tidak pada tempatnya di forum DPR-DPD, kalau mau kritik media pers ini ada forum sendiri, dia bisa kumpulkan para pimpinan media, atau melalui konpres," ujar Adhie M Massardi, saat dihubungi Sindonews, Minggu (16/8/2015).
Apalagi kata dia, hampir semua penguasa dari tingkat daerah hingga ke pusat dibesarkan oleh media, termasuk Jokowi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, ketika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, banyak media berpihak kepada Jokowi, dan itu sangat menguntungkan Jokowi.
"Jadi, tidak boleh presiden seperti Jokowi mengkritik pers, karena dia banyak diuntungkan oleh keberpihakan pers," pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengkritik media massa dalam pidato kenegaraannya di sidang bersama DPR-DPD, Jumat lalu.
Kata Jokowi, media hanya mengejar rating dibandingkan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif.
Pilihan:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Jokowi Lupa Banyak Tokoh Layak Belum Diberi Penghargaan
(maf)