Gus Mus Sambut Baik Rencana Kedatangan Paus ke Indonesia
A
A
A
DEPOK - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan sudah mengirimkan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia. Menanggapi hal itu, Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Kiai Mustafa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengaku belum mendengar hal itu.
“Saya belum dengar, kalau saya yang dengar ada Presiden Mesir mau ke sini, ya baguslah jika Paus akan datang,” katanya usai menghadiri pernikahan putri Pengamat Politik LIPI Prof Hermawan Soelistyo di Depok, Sabtu (15/8/2015).
Menurutnya, saat ini masyarakat dunia melihat Indonesia sebagai bangsa yang sejuk dalam toleransi beragama berlandaskan Pancasila. Dia menyambut baik kedatangan Paus jika ingin mengambil nilai dari Indonesia.
“Orang di dunia melihat Indonesia merupakan negara yang mempunyai patokan, yang membuat masyarakatnya itu adem sejuk dengan berdasar Pancasila dan saling menghormati, di luar negeri itu kalau teringat Indonesia kok adem ayem ada apa di sini. Paus mau datang ya mau belajar mungkin,” tegasnya.
Saat ditanya kekhawatiran kondisi pasca insiden Tolikara dengan kedatangan Paus, Gus Mus meminta masyarakat memandang kasus Tolikara tidak secara parsial. Sebab secara umum, kata dia, Indonesia bangsa yang saling menghargai.
“Enggak juga, Anda melihat jangan parsial kecil–kecil, lihat secara keseluruhan bangsa kita luar biasa bukan main,” tutupnya.
PILIHAN:
Ini Alasan Gus Mus Mundur dari Rois Aam PBNU
HUT ke-70, Indonesia Tak Perlu Takut Globalisasi
“Saya belum dengar, kalau saya yang dengar ada Presiden Mesir mau ke sini, ya baguslah jika Paus akan datang,” katanya usai menghadiri pernikahan putri Pengamat Politik LIPI Prof Hermawan Soelistyo di Depok, Sabtu (15/8/2015).
Menurutnya, saat ini masyarakat dunia melihat Indonesia sebagai bangsa yang sejuk dalam toleransi beragama berlandaskan Pancasila. Dia menyambut baik kedatangan Paus jika ingin mengambil nilai dari Indonesia.
“Orang di dunia melihat Indonesia merupakan negara yang mempunyai patokan, yang membuat masyarakatnya itu adem sejuk dengan berdasar Pancasila dan saling menghormati, di luar negeri itu kalau teringat Indonesia kok adem ayem ada apa di sini. Paus mau datang ya mau belajar mungkin,” tegasnya.
Saat ditanya kekhawatiran kondisi pasca insiden Tolikara dengan kedatangan Paus, Gus Mus meminta masyarakat memandang kasus Tolikara tidak secara parsial. Sebab secara umum, kata dia, Indonesia bangsa yang saling menghargai.
“Enggak juga, Anda melihat jangan parsial kecil–kecil, lihat secara keseluruhan bangsa kita luar biasa bukan main,” tutupnya.
PILIHAN:
Ini Alasan Gus Mus Mundur dari Rois Aam PBNU
HUT ke-70, Indonesia Tak Perlu Takut Globalisasi
(kri)