Disparitas Desa dan Kota

Senin, 10 Agustus 2015 - 13:05 WIB
Disparitas Desa dan Kota
Disparitas Desa dan Kota
A A A
Hampir semua migran menjadikan faktor ekonomi sebagai alasan mereka untuk meninggalkan desa dan mengadu nasib di kota-kota besar di Indonesia. Faktor pendukung aktivitas dan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan ekonomi tidak terlepas dari pengaruh akses ekonomi.

Semakin mudahnya akses ekonomi yang diperoleh oleh masyarakat, maka semakin besar pula peluang dan kesempatan mereka untuk memperoleh kehidupan yang layak dan baik.

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa terjadi disparitas yang cukup signifikan antara masyarakat desa dengan masyarakat kota. Salah satu penyebabnya adalah akses ekonomi.

Akses yang dimaksud dapatberupafisikmaupunnonfisik. Akses fisik dapat berupa infrastruktur yang berkaitan dengan kegiatan yang mendorong terjadinya transaksi ekonomi.

Sistem informasi dan sistem perekonomian yang ada dapat dikatakan sebagai akses nonfisik yang memiliki peran penting dalam berlangsungnya aktivitas ekonomi. Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan produk dan jasa antarnegara semakinkompetitif.

Olehsebab itu, pemerataan akses ekonomi antara desa dan kota harus diperhatikan untuk menunjang ekonomi Indonesia. Pemerintah pusat dan daerah harus memperbaiki setiap lini dan faktor yang mendukung berjalannya hal tersebut.

Hal yang dapat menunjang itu semua adalah memperbaiki keterbukaan akses ekonomi di seluruh wilayah negeri ini. Pemerintah harus berperan besar dalam perbaikan infrastruktur seperti transportasi, jalan raya, telekomunikasi, revitalisasi, dan restrukturisasi dalam pengembangan industri di negeri ini.

Pembangunan infrastruktur baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi p e r tumbuhan maupun perkembangan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meratanya pembangunan antara desa dan kota merupakan tujuan utama yang harus segera dilakukan pemerintah.

Pada umumnya ketersediaan infrastruktur dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Keterbukaan sistem informasi di era global saat ini sangat menunjang dalam kegiatan ekonomi.

Semakin mudah masyarakat memperoleh akses informasi maka semakin cepat berjalannya perekonomian di wilayah tersebut. Terwujudnya dua hal tersebut pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa.

Bahkan, tantangan-tantangan yang melekat pada MEA tahun ini dapat ditangani oleh negeri ini. Olehkarenaitu, pembangunan infrastruktur dan terbukanya sistem informasi di negeri ini haruslah berjalan menyebar dan merata di semua wilayah Indonesia. Saat ini pemerintah harus melakukan pemetaan pembangunan keduanya sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah.

Penyediaan akses ekonomi haruslah melibatkan multisektor yang mengintegrasikan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Seiringdenganberjalannya otonomi daerah, diharapkan masing-masing daerah mampu mengoptimalkan potensi yang ada dengan dukungan dari pemerintah pusat. Ketika pembangunan keduanya sudah sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah tersebut dan sekitarnya. Dengan demikian para migran akan berpikir dua kali untuk meninggalkan daerahnya, sehingga angka urbanisasi dapat ditekan dan arus perpindahan penduduk dari desa ke kota dapat dicegah.

Selain itu, perekonomian daerah menjadi mandiri dan dapat berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Ahmad Maherul Samsu
Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4607 seconds (0.1#10.140)