29 PWNU Tolak Sistem Ahwa
A
A
A
JAKARTA - Elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan panitia Muktamar melayangkan surat berisi permintaan kepada pengurus NU di tingkat wilayah (provinsi) dan cabang untuk menentukan calon anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) dan menyerahkannya saat registrasi peserta Muktamar.
Namun sebanyak 29 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) sepakat menolak upaya pemaksaan penerapan sistem Ahwa tersebut. Kesepakatan tersebut merupakan hasil pertemuan lintas wilayah dalam rangka halalbihalal.
"Hal ini jelas bentuk pemaksaan kehendak yang wajib tidak kita ikuti," ujar Rois Syuriyah PWNU Sulteng, Jamaluddin Maryajang dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Kamis (30/7/2015).
Bahkan, PWNU Jawa Tengah membuat edaran yang ditujukan kepada seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jawa Tengah dan ditembuskan ke PBNU. Surat tersebut ditandatangani Rois Syuriyah Ubaidullah Shodaqoh, Katib Syuriyyah, Ahmad Syaroni, KetuaTanfidziyyah Abu Hafsin dan Sekretaris Muhammad Arja.
“Jadi kita sepakat menolak pemaksaan Ahwa ini, karena jelas ilegal dan menyalahi AD/ART NU," tukasnya.
Baca: Muktamar, NU Diminta Balik ke Khittah.
Namun sebanyak 29 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) sepakat menolak upaya pemaksaan penerapan sistem Ahwa tersebut. Kesepakatan tersebut merupakan hasil pertemuan lintas wilayah dalam rangka halalbihalal.
"Hal ini jelas bentuk pemaksaan kehendak yang wajib tidak kita ikuti," ujar Rois Syuriyah PWNU Sulteng, Jamaluddin Maryajang dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Kamis (30/7/2015).
Bahkan, PWNU Jawa Tengah membuat edaran yang ditujukan kepada seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jawa Tengah dan ditembuskan ke PBNU. Surat tersebut ditandatangani Rois Syuriyah Ubaidullah Shodaqoh, Katib Syuriyyah, Ahmad Syaroni, KetuaTanfidziyyah Abu Hafsin dan Sekretaris Muhammad Arja.
“Jadi kita sepakat menolak pemaksaan Ahwa ini, karena jelas ilegal dan menyalahi AD/ART NU," tukasnya.
Baca: Muktamar, NU Diminta Balik ke Khittah.
(kur)