Pansel Diminta Ekstra Waspada

Senin, 27 Juli 2015 - 09:46 WIB
Pansel Diminta Ekstra Waspada
Pansel Diminta Ekstra Waspada
A A A
JAKARTA - Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk ekstrawaspada, terutama saat memasuki seleksi tahap ketiga.

Proses seleksi tahap ketiga berupa profile assessment terhadap 48 calon yang lolos dari tahap kedua akan dilakukan pada Senin (26/7) hingga Selasa (27/7). Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Pansel Capim KPK harus mampu menangkal intervensi kelompok yang memiliki kepentingan tertentu yang ingin meloloskan figur andalan mereka.

Kini ketika pansel terus mengerucutkan jumlah figur capim KPK, kelompok-kelompok kepentingan itu semakin aktif bergerilya. Dia menilai, dari 48 orang yang lolos seleksi tahap kedua, bukan tidak mungkin beberapa di antaranya adalah figur-figur yang menjadi favorit kelompok- kelompok kepentingan itu.

”Maka itu, Pansel Capim KPK harus ekstrawaspada. Sekali lagi, jangan terpukau pada kualifikasi, riwayat karier, atau popularitas figur. Jauh lebih penting adalah bersihnya rekam jejak,” kata Bambang di Jakarta kemarin.

Politikus Partai Golkar ini melanjutkan, karena jumlah peserta seleksi capim KPK akan terus berkurang, pansel memiliki ruang yang lebih besar untuk menelusuri rekam jejak dari figur-figur yang lolos pada setiap tahapan seleksi. Semangatnya adalah negara dan KPK tidak boleh kecolongan.

Menurut dia, saat proses hukum kasus-kasus besar seperti skandal Bank Century, penyalahgunaan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dan kasus penggelapan pajak tidak kunjung tuntas ditangani, sejatinya negara dan KPK sudah kecolongan.

”Bukan tidak mungkin ada kekuatan di tubuh KPK yang memang tidak ingin kasus-kasus besar itu dituntaskan. Kasuskasus besar itu bisa diambangkan karena desakan maupun tekanan dari kelompok-kelompok kepentingan yang memiliki orang kepercayaan mereka di KPK,” sebutnya.

Bambang berharap kecolongan itu tidak boleh lagi terulang. Konsekuensinya, pansel memang harus bekerja keras. Di sisi lain, pansel pun akan menghadapi ujian yang maha berat, utamanya terhadap reputasi, kredibilitas, dan moral. Demi meloloskan figur yang dijagokan, kelompok-kelompok kepentingan akan mengerahkan jaringan mereka untuk menggoda semua anggota pansel.

Kelompok-kelompok kepentingan itu diprediksi sudah menyiapkan beragam strategi. ”Bukan hanya menyiapkan uang sogok, mereka bahkan bisa mengerahkan jaringan untuk melobi penguasa. Bisa terbentuk kekuatan yang sangat besar dan powerfull manakala kelompok-kelompok kepentingan itu bergabung untuk tujuan dan target yang sama,” tandasnya.

Juru Bicara Pansel Capim KPK Betti S Alisjahbana menyatakan, masukan dari masyarakat menjadi bahan yang cukup penting untuk mendukung penilaian terhadap para capim. Apalagi, 48 capim yang sudah lolos tahap kedua akan mengikuti tahap ketiga yakni profile assessment.

Proses ini akan berlangsung di Pusdiklat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Karena itu, pansel berharap masyarakat dapat proaktif memberikan masukan atas rekam jejak capim.

Namun, ujarnya, ada catatan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan masukan masyarakat. Masukan itu harus berdasarkan data hasil penelusuran dan bisa dipertanggungjawabkan. ”Masukan masyarakat itu akan kita perhatikan sepanjang ada data-data pendukungnya dan nanti bisa dikonfirmasi, bisa diverifikasi,” kata Betti.

Dia menuturkan, masukan masyarakat atas rekam jejak 48 capim bisa dikirim melalui situs http://capimkpk.setneg. go.id/ atau melalui surat dengan alamat Sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Kementerian Sekretariat Negara, Gedung 1 Lantai 2, Jalan Veteran No 18 Jakarta Pusat 10110. Masukan masyarakat itu paling lambat diterima Senin (3/8).

Betti melanjutkan, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan pansel terkait profile assessment. ”Kegiatannya inventory, simulasi, assignment, wawancara, presentasi, dan lain-lain,” bebernya.

Sabir laluhu
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6672 seconds (0.1#10.140)