University of Essex Bangun Kolam Renang Terdalam di Dunia
A
A
A
HOUSTON - University of Essex berencana membangun kolam renang terdalam di dunia untuk riset penerbangan antariksa dan kekuatan manusia. Kolam renang itu direncanakan memiliki kedalaman 50 meter dan berlokasi di University of Essex.
Kolam renang itu akan lebih dalam dibandingkan kolam renang milik NASA yang sedalam 12 meter di Houston. Jika rencana ini disetujui, proyek tersebut akan menghabiskan dana sekitar 40 juta poundsterling. Kolam renang itu akan mensimulasikan mikrogravitasi di luar angkasa dan kondisi di laut dalam.
Mitra pengembangan universitas, Blue Abyss, menjelaskan, kolam renang itu dapat digunakan untuk berbagai program riset penerbangan antariksa yang dilakukan manusia. ”Selain itu juga untuk riset monitoring lingkungan, pelatihan dalam berbagai teknik penyelaman komersial canggih, riset psikologi manusia dan maritim, serta pengembangan antariksa,” papar pernyataan Blue Abyss, dikutip BBC.
Kolam renang terdalam saat ini yang ada di dunia berada di Montegrotto Terme, Italia, dengan kedalaman 42 meter. ”Semua persyaratan ada di sana. Lokasinya dekat Bandara Stansted dan industri lepas pantai Laut Utara melalui Harwich, lokasi kampus besar dan basis riset luar biasa dalam berbagai departemen akademik di universitas tersebut,” ujar Managing Director Blue Abyss, John Vickers.
Panitera University of Essex Bryn Morris menyatakan, ide kolam renang itu sangat sesuai kemampuan universitas. Berbagai aktivitas manusia di kedalaman tercatat dalam sejumlah rekor antara lain pada 2008, Vittorio Innocente mengendarai sepeda di kedalaman 67 meter. Kolam air di bawah air terjun Niagara memiliki kedalaman 35 meter, hampir dua per tiga ketinggian air terjun tersebut.
Adapun kolam renang standar Olimpiade memiliki kedalaman lima meter. Loch Morar merupakan warga Inggris yang pernah menyelam di kedalaman 310 meter. University of Essex juga pernah menjadi berita utama di berbagai media internasional saat para mahasiswanya mengikuti kuliah di bawah air sebagai bagian dari kegiatan belajar mereka. Para mahasiswa biologi maritim mendapat pelajaran kuliah di kedalaman laut 18 meter di terumbu karang pantai Indonesia pada Mei 2013.
Profesor David Smith menggunakan peralatan audio khusus untuk berbicara dengan para mahasiswa dan menggambarkan apa yang sedang mereka lihat di sekitarnya. ”Ini pengalaman fantastis bahwa saya mampu melakukan observasi semacam ini,” tuturnya. Sebanyak 30 mahasiswa mengikuti kuliah di bawah air tersebut, saat universitas tersebut melakukan tur tahunan ke Taman Nasional Laut Wakatobi, Indonesia.
Unit Riset Terumbu Karang di universitas tersebut (CRRU) mempelajari dampak perubahan iklim terhadap terumbu karang. Profesor Smith mengenakan masker yang menutupi seluruh wajahnya yang di dalamnya terdapat mikrofon dan para mahasiswa menggunakan peralatan sehingga mereka dapat mendengar suaranya. Mikrofon bawah air diletakkan di air dan dihubungkan dengan boks kontrol dan rekorder di kapal.
Syarifudin
Kolam renang itu akan lebih dalam dibandingkan kolam renang milik NASA yang sedalam 12 meter di Houston. Jika rencana ini disetujui, proyek tersebut akan menghabiskan dana sekitar 40 juta poundsterling. Kolam renang itu akan mensimulasikan mikrogravitasi di luar angkasa dan kondisi di laut dalam.
Mitra pengembangan universitas, Blue Abyss, menjelaskan, kolam renang itu dapat digunakan untuk berbagai program riset penerbangan antariksa yang dilakukan manusia. ”Selain itu juga untuk riset monitoring lingkungan, pelatihan dalam berbagai teknik penyelaman komersial canggih, riset psikologi manusia dan maritim, serta pengembangan antariksa,” papar pernyataan Blue Abyss, dikutip BBC.
Kolam renang terdalam saat ini yang ada di dunia berada di Montegrotto Terme, Italia, dengan kedalaman 42 meter. ”Semua persyaratan ada di sana. Lokasinya dekat Bandara Stansted dan industri lepas pantai Laut Utara melalui Harwich, lokasi kampus besar dan basis riset luar biasa dalam berbagai departemen akademik di universitas tersebut,” ujar Managing Director Blue Abyss, John Vickers.
Panitera University of Essex Bryn Morris menyatakan, ide kolam renang itu sangat sesuai kemampuan universitas. Berbagai aktivitas manusia di kedalaman tercatat dalam sejumlah rekor antara lain pada 2008, Vittorio Innocente mengendarai sepeda di kedalaman 67 meter. Kolam air di bawah air terjun Niagara memiliki kedalaman 35 meter, hampir dua per tiga ketinggian air terjun tersebut.
Adapun kolam renang standar Olimpiade memiliki kedalaman lima meter. Loch Morar merupakan warga Inggris yang pernah menyelam di kedalaman 310 meter. University of Essex juga pernah menjadi berita utama di berbagai media internasional saat para mahasiswanya mengikuti kuliah di bawah air sebagai bagian dari kegiatan belajar mereka. Para mahasiswa biologi maritim mendapat pelajaran kuliah di kedalaman laut 18 meter di terumbu karang pantai Indonesia pada Mei 2013.
Profesor David Smith menggunakan peralatan audio khusus untuk berbicara dengan para mahasiswa dan menggambarkan apa yang sedang mereka lihat di sekitarnya. ”Ini pengalaman fantastis bahwa saya mampu melakukan observasi semacam ini,” tuturnya. Sebanyak 30 mahasiswa mengikuti kuliah di bawah air tersebut, saat universitas tersebut melakukan tur tahunan ke Taman Nasional Laut Wakatobi, Indonesia.
Unit Riset Terumbu Karang di universitas tersebut (CRRU) mempelajari dampak perubahan iklim terhadap terumbu karang. Profesor Smith mengenakan masker yang menutupi seluruh wajahnya yang di dalamnya terdapat mikrofon dan para mahasiswa menggunakan peralatan sehingga mereka dapat mendengar suaranya. Mikrofon bawah air diletakkan di air dan dihubungkan dengan boks kontrol dan rekorder di kapal.
Syarifudin
(bbg)