Transjakarta Tetap Beroperasi saat Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Bus Transjakarta tetap beroperasi pada Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat yang hendak bersilaturahmi atau berwisata dapat menggunakan transportasi massal ini.
Bus Transjakarta akan melayani penumpang di seluruh koridor, termasuk pelayanan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB jurusan Pluit-Monas). ”Ini salah satu upaya PT Transportasi Jakarta dalam memberikan layanan prima kepada para penumpang,” ujar Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih kemarin.
Pada malam takbiran, Transjakarta hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB atau paling lambat 19.00 WIB untuk mengantisipasi kemacetan dan risiko bahaya petasan. Begitu juga angkutan malam hari beroperasi hanya sampai pukul 04.00 WIB untuk memberi kesempatan para pengemudi dan petugas bersiap-siap menunaikan salat id.
”Operasional bus Transjakarta pada hari Lebaran dimulai pukul 09.30 WIB hingga waktu selesai normal. Sebab, para pengemudi dan petugas melaksanakan salat id. Apalagi umumnya beberapa ruas jalan dan halte ada yang digunakan untuk salat id,” kata Kosasih. Untuk operasional bus wisata dan bus gratis baru akan mulai beroperasi pukul 12.00 WIB bersamaan dengan waktu buka pusat perbelanjaan ketika hari Lebaran.
”Kami secara khusus melayani lebih intens lagi angkutan umum ke tujuan wisata seperti Ancol, TMII, dan Ragunan. Kami akan piket di masa liburan ini, berkeliling halte, serta mengawasi angkutan Lebaran demi meningkatkan layanan penumpang,” ujarnya. PT Transportasi Jakarta juga mulai mengoperasionalkan lima dari 20 unit bus articulated (gandeng) merek Scania yang baru dibeli beberapa bulan lalu. Sisanya, akan beroperasi pada akhir Juli lantaran masih menyelesaikan proses administrasi.
Armada bus itu dioperasikan di ruterute padat penumpang seperti koridor I (Blok M-Harmoni). ”Mulai hari ini (kemarin) lima bus gandeng Scania resmi beroperasi. Sisanya, sedang dalam pengurusan suratsurat,” ucapnya. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta William Yani mengatakan, peningkatan pelayanan bus Transjakarta harus dibarengi peningkatan pengawasan operasional seluruh armada. Bila tidak, dia ragu budaya mengalihkan kebiasaan berkendaraan pribadi ke transportasi massal dapat terlaksana dengan baik.
”Dinas Perhubungan (Dishub) selaku regulator harus membuat tim khusus untuk memeriksa seluruh armada bus Transjakarta. Masyarakat jangan sampai lagi mendengar kerusakan-kerusakan bus saat operasional,” ungkapnya. Dia juga berharap lima bus Transjakarta merek Scania yang pertama kalinya beroperasi di Jakarta mampu memberikan rasa aman, nyaman, dan digemari penumpang. Jangan sampai lima unit bus tersebut malah memberikan kesan buruk bagi Transjakarta.
”Bus bermerek ini harus terjamin mutunya, termasuk bus-bus yang akan didatangkan periode selanjutnya,” kata Yani. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim pengelolaan bus Transjakarta di bawah PT Transportasi Jakarta hingga saat ini cukup baik. Terlihat dari penerapan e-ticketing yang memudahkan pengguna Transjakarta.
Namun, ada juga yang perlu diperbaiki, seperti lemahnya kontrak kerja sama yang diberlakukan kepada operator. Akibat lemahnya perjanjian ini, insiden bus Transjakarta terbakar, rem blong, dan kelalaian sopir, seolah tidak pernah tuntas diselesaikan.
Bima setiyadi
Bus Transjakarta akan melayani penumpang di seluruh koridor, termasuk pelayanan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB jurusan Pluit-Monas). ”Ini salah satu upaya PT Transportasi Jakarta dalam memberikan layanan prima kepada para penumpang,” ujar Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih kemarin.
Pada malam takbiran, Transjakarta hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB atau paling lambat 19.00 WIB untuk mengantisipasi kemacetan dan risiko bahaya petasan. Begitu juga angkutan malam hari beroperasi hanya sampai pukul 04.00 WIB untuk memberi kesempatan para pengemudi dan petugas bersiap-siap menunaikan salat id.
”Operasional bus Transjakarta pada hari Lebaran dimulai pukul 09.30 WIB hingga waktu selesai normal. Sebab, para pengemudi dan petugas melaksanakan salat id. Apalagi umumnya beberapa ruas jalan dan halte ada yang digunakan untuk salat id,” kata Kosasih. Untuk operasional bus wisata dan bus gratis baru akan mulai beroperasi pukul 12.00 WIB bersamaan dengan waktu buka pusat perbelanjaan ketika hari Lebaran.
”Kami secara khusus melayani lebih intens lagi angkutan umum ke tujuan wisata seperti Ancol, TMII, dan Ragunan. Kami akan piket di masa liburan ini, berkeliling halte, serta mengawasi angkutan Lebaran demi meningkatkan layanan penumpang,” ujarnya. PT Transportasi Jakarta juga mulai mengoperasionalkan lima dari 20 unit bus articulated (gandeng) merek Scania yang baru dibeli beberapa bulan lalu. Sisanya, akan beroperasi pada akhir Juli lantaran masih menyelesaikan proses administrasi.
Armada bus itu dioperasikan di ruterute padat penumpang seperti koridor I (Blok M-Harmoni). ”Mulai hari ini (kemarin) lima bus gandeng Scania resmi beroperasi. Sisanya, sedang dalam pengurusan suratsurat,” ucapnya. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta William Yani mengatakan, peningkatan pelayanan bus Transjakarta harus dibarengi peningkatan pengawasan operasional seluruh armada. Bila tidak, dia ragu budaya mengalihkan kebiasaan berkendaraan pribadi ke transportasi massal dapat terlaksana dengan baik.
”Dinas Perhubungan (Dishub) selaku regulator harus membuat tim khusus untuk memeriksa seluruh armada bus Transjakarta. Masyarakat jangan sampai lagi mendengar kerusakan-kerusakan bus saat operasional,” ungkapnya. Dia juga berharap lima bus Transjakarta merek Scania yang pertama kalinya beroperasi di Jakarta mampu memberikan rasa aman, nyaman, dan digemari penumpang. Jangan sampai lima unit bus tersebut malah memberikan kesan buruk bagi Transjakarta.
”Bus bermerek ini harus terjamin mutunya, termasuk bus-bus yang akan didatangkan periode selanjutnya,” kata Yani. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim pengelolaan bus Transjakarta di bawah PT Transportasi Jakarta hingga saat ini cukup baik. Terlihat dari penerapan e-ticketing yang memudahkan pengguna Transjakarta.
Namun, ada juga yang perlu diperbaiki, seperti lemahnya kontrak kerja sama yang diberlakukan kepada operator. Akibat lemahnya perjanjian ini, insiden bus Transjakarta terbakar, rem blong, dan kelalaian sopir, seolah tidak pernah tuntas diselesaikan.
Bima setiyadi
(ars)