145.676 Personel Amankan Mudik
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 145.676 personel Polri dikerahkan untuk mengamankan arus mudik. Operasi Ketupat 2015 ini digelar selama 16 hari mulai 10-25 Juli.
Ratusan ribu personel tersebut disebar di seluruh kepolisian daerah se-Indonesia. ”Polri mengerahkan kekuatan sebanyak 145.676 personel dibantu 12.761 personel TNI dan instansi terkait sebanyak 50.377 personel,” ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat memimpin apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya kemarin.
Personel itu ditempatkan di 1.083 pos pengamanan. Selain itu, personel juga difokuskan pada terminal keberangkatan pemudik, tempat wisata, pusat perbelanjaan, permukiman, masjid, serta lokasi pembagian zakat. Menurut Kapolri, pengerahan personel besar-besaran ini untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas masyarakat selama mudik yang berimplikasi terhadap pergerakan orang maupun barang.
”Sehingga dikhawatirkan menimbulkan kerawanan gangguan kamtibmas. Maka itu, kita perlu memerhatikan tempat ibadah, kegiatan puasa, takbiran, salat id, belanja, mudik, wisata, hingga distribusi sembako,” tuturnya.
Kepolisian juga memfokuskan perhatian pada pengamanan dijalur mudik menuju Brebes, Jawa Tengah, terlebih lagi dengan beroperasinya tol Cikopo- Palimanan (Cipali). ”Kita kirim BKO ke Brebes sebanyak 100 personel dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk mengurangi beban di Brebes,” kata Karoops Polda Metro Jaya Kombes Pol Martuani S.
Untuk wilayah Bogor, kawasan Istana Bogor, pusat perbelanjaan, dan jalur Puncak menjadi prioritas atau fokus pengamanan kepolisian. Objek vital tersebut pusat konsentrasi massa saat hari libur nasional, khususnya Lebaran. Sekitar 3.000 personel gabungan terdiri atas kepolisian, TNI, Satpol PP, dan DLLAJ Kota maupun Kabupaten Bogor disiagakan.
”Titik rawan kemacetan yang dipantau yakni Stasiun Bogor (Jalan Kapten Muslihat), Terminal Baranangsiang (Jalan Pajajaran), dan beberapa simpang jalan yang selalu terjadi konsentrasi massa,” kata Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan. Pihaknya lebih memprioritaskan Istana Bogor dalam pengamanan libur Lebaran tahun ini karena Presiden Joko Widodo akan banyak menghabiskan waktunya di Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Suyudi AS menuturkan, sekitar 1.700 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan di sejumlah titik di Kabupaten Bogor. Khusus jalur Puncak, pihaknya menempatkan 250 personel. ”Jalur Puncak, Megamendung- Cisarua, sering terjadi konsentrasi warga dari berbagai daerah setiap tahunnya,” ucapnya.
Untuk mencegah kepadatan dan kemacetan hingga penguncian di jalur wisata Puncak, kepolisian mempersiapkan lima pos pengamanan dan sejumlah rekayasa lalu lintas. ”Selain sistem one way yang diberlakukan setiap terjadi kepadatan dari kedua arah, kami juga menempatkan personel di titik rawan macet untuk melakukan pengaturan dan memasang pembatas jalan agar pengendara lebih tertib,” ungkap Suyudi.
Selain jalur Puncak, DLLAJ Kabupaten Bogor lebih memilih berkonsentrasi di jalur mudik Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Transyogi-Jonggol. ”Untuk jalur Bocimi dan Puncak saat arus mudik dan balik, kami akan membatasi kendaraan bertonase lebih,” kata Kepala DLLAJ Kabupaten Bogor Soebiantoro.
Sementara itu, sebanyak 12.300 personel TNI disiagakan untuk membantu petugas kepolisian mengamankan mudik. Selain personel, TNI juga mengerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna membantu para pemudik pulang ke kampung halamannya. ”Pengamanan mudik sudah terkoordinasi dengan baik, sudah terkonsolidasi dengan kepolisian,” ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat acara buka puasa bersama dengan ribuan anak yatim di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainudin menuturkan, pada 13 Juli mendatang TNI AL segera memberangkatkan KRI Banda Aceh dengan tujuan Jakarta-Semarang. ”Untuk KRI dan ABK sudah siap mendukung,” ucapnya.
Helmi syarif/ Haryudi/Sucipto
Ratusan ribu personel tersebut disebar di seluruh kepolisian daerah se-Indonesia. ”Polri mengerahkan kekuatan sebanyak 145.676 personel dibantu 12.761 personel TNI dan instansi terkait sebanyak 50.377 personel,” ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat memimpin apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya kemarin.
Personel itu ditempatkan di 1.083 pos pengamanan. Selain itu, personel juga difokuskan pada terminal keberangkatan pemudik, tempat wisata, pusat perbelanjaan, permukiman, masjid, serta lokasi pembagian zakat. Menurut Kapolri, pengerahan personel besar-besaran ini untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas masyarakat selama mudik yang berimplikasi terhadap pergerakan orang maupun barang.
”Sehingga dikhawatirkan menimbulkan kerawanan gangguan kamtibmas. Maka itu, kita perlu memerhatikan tempat ibadah, kegiatan puasa, takbiran, salat id, belanja, mudik, wisata, hingga distribusi sembako,” tuturnya.
Kepolisian juga memfokuskan perhatian pada pengamanan dijalur mudik menuju Brebes, Jawa Tengah, terlebih lagi dengan beroperasinya tol Cikopo- Palimanan (Cipali). ”Kita kirim BKO ke Brebes sebanyak 100 personel dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk mengurangi beban di Brebes,” kata Karoops Polda Metro Jaya Kombes Pol Martuani S.
Untuk wilayah Bogor, kawasan Istana Bogor, pusat perbelanjaan, dan jalur Puncak menjadi prioritas atau fokus pengamanan kepolisian. Objek vital tersebut pusat konsentrasi massa saat hari libur nasional, khususnya Lebaran. Sekitar 3.000 personel gabungan terdiri atas kepolisian, TNI, Satpol PP, dan DLLAJ Kota maupun Kabupaten Bogor disiagakan.
”Titik rawan kemacetan yang dipantau yakni Stasiun Bogor (Jalan Kapten Muslihat), Terminal Baranangsiang (Jalan Pajajaran), dan beberapa simpang jalan yang selalu terjadi konsentrasi massa,” kata Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan. Pihaknya lebih memprioritaskan Istana Bogor dalam pengamanan libur Lebaran tahun ini karena Presiden Joko Widodo akan banyak menghabiskan waktunya di Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Suyudi AS menuturkan, sekitar 1.700 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan di sejumlah titik di Kabupaten Bogor. Khusus jalur Puncak, pihaknya menempatkan 250 personel. ”Jalur Puncak, Megamendung- Cisarua, sering terjadi konsentrasi warga dari berbagai daerah setiap tahunnya,” ucapnya.
Untuk mencegah kepadatan dan kemacetan hingga penguncian di jalur wisata Puncak, kepolisian mempersiapkan lima pos pengamanan dan sejumlah rekayasa lalu lintas. ”Selain sistem one way yang diberlakukan setiap terjadi kepadatan dari kedua arah, kami juga menempatkan personel di titik rawan macet untuk melakukan pengaturan dan memasang pembatas jalan agar pengendara lebih tertib,” ungkap Suyudi.
Selain jalur Puncak, DLLAJ Kabupaten Bogor lebih memilih berkonsentrasi di jalur mudik Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Transyogi-Jonggol. ”Untuk jalur Bocimi dan Puncak saat arus mudik dan balik, kami akan membatasi kendaraan bertonase lebih,” kata Kepala DLLAJ Kabupaten Bogor Soebiantoro.
Sementara itu, sebanyak 12.300 personel TNI disiagakan untuk membantu petugas kepolisian mengamankan mudik. Selain personel, TNI juga mengerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna membantu para pemudik pulang ke kampung halamannya. ”Pengamanan mudik sudah terkoordinasi dengan baik, sudah terkonsolidasi dengan kepolisian,” ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat acara buka puasa bersama dengan ribuan anak yatim di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainudin menuturkan, pada 13 Juli mendatang TNI AL segera memberangkatkan KRI Banda Aceh dengan tujuan Jakarta-Semarang. ”Untuk KRI dan ABK sudah siap mendukung,” ucapnya.
Helmi syarif/ Haryudi/Sucipto
(ftr)