Jokowi Masih Punya Kesempatan Pilih Orang-orang Terbaik
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih memiliki kesempatan untuk memilih orang-orang terbaik agar tidak lagi melakukan kesalahan. Agar, ke depan Jokowi tak kembali membuat kesalahan kebijakan.
"Pak Jokowi masih punya kesempatan untuk memilih orang-orang terbaik. Saya yakin itu ada, cuma mau diakomodasi atau tidak oleh Pak Jokowi," ujar Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2015).
Fahri pun bercerita ketika Jokowi dan dirinya berkunjung ke Gunung Tambora, dimana petani jagung menanam jagung di sekitaran Gunung Tambora dari yang 2.000 hektar sekarang menjadi 42 hektar. Ketika itu, Jokowi menjawab kerisauan petani terkait permasalahan harga.
"Jokowi datang dengan gagah bilang mau selesaikan harga dan ada tawar menawar dengan petani. Petani teriak soal harga, akhirnya Jokowi bilang jagung kering Rp2.700, dan jagung basah Rp2.000 per kg. Dan saya bilang ke Pak Jokowi kenapa menyebut angka, saya bisik ke dia, takut jadi masalah," papar Fahri.
Perkiraan Fahri ternyata benar. Akhirnya saat ini penentuan harga tersebut menjadi masalah. "Saya baru ketemu lagi sama bupatinya, dan ternyata sampai sekarang belum diteken keputusan presiden (Keppres) tentang hal itu. Kata bupatinya, harga jagung malah menjadi turun drastis dan ini harga terendah di antara yang paling rendah," jelasnya.
Menurut Fahri, pemerintahan saat ini seakan diam di tempat. Bahkan, pemerintahan Jokowi dinilai mengalami kemunduran karena pembatalan sejumlah revisi undang-undang.
"Jadi pemerintah kaya enggak jalan, banyak kasus maju mundur soal UU KPK, soal dana partai. Jadi Pak Jokowi harus di dampingi oleh para pembantu berkelas, ngerti efek ujung suatu keputusan, jadi tahu ujungnya apa," tandasnya.
PILIHAN:
Fahri Bandingkan Kualitas Pembantu Jokowi dengan Soeharto
DPR Ingatkan Jokowi, Pekerja Alami Kegelisahan Mendalam
"Pak Jokowi masih punya kesempatan untuk memilih orang-orang terbaik. Saya yakin itu ada, cuma mau diakomodasi atau tidak oleh Pak Jokowi," ujar Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2015).
Fahri pun bercerita ketika Jokowi dan dirinya berkunjung ke Gunung Tambora, dimana petani jagung menanam jagung di sekitaran Gunung Tambora dari yang 2.000 hektar sekarang menjadi 42 hektar. Ketika itu, Jokowi menjawab kerisauan petani terkait permasalahan harga.
"Jokowi datang dengan gagah bilang mau selesaikan harga dan ada tawar menawar dengan petani. Petani teriak soal harga, akhirnya Jokowi bilang jagung kering Rp2.700, dan jagung basah Rp2.000 per kg. Dan saya bilang ke Pak Jokowi kenapa menyebut angka, saya bisik ke dia, takut jadi masalah," papar Fahri.
Perkiraan Fahri ternyata benar. Akhirnya saat ini penentuan harga tersebut menjadi masalah. "Saya baru ketemu lagi sama bupatinya, dan ternyata sampai sekarang belum diteken keputusan presiden (Keppres) tentang hal itu. Kata bupatinya, harga jagung malah menjadi turun drastis dan ini harga terendah di antara yang paling rendah," jelasnya.
Menurut Fahri, pemerintahan saat ini seakan diam di tempat. Bahkan, pemerintahan Jokowi dinilai mengalami kemunduran karena pembatalan sejumlah revisi undang-undang.
"Jadi pemerintah kaya enggak jalan, banyak kasus maju mundur soal UU KPK, soal dana partai. Jadi Pak Jokowi harus di dampingi oleh para pembantu berkelas, ngerti efek ujung suatu keputusan, jadi tahu ujungnya apa," tandasnya.
PILIHAN:
Fahri Bandingkan Kualitas Pembantu Jokowi dengan Soeharto
DPR Ingatkan Jokowi, Pekerja Alami Kegelisahan Mendalam
(kri)