Rendahnya Minat terhadap Kapal
A
A
A
Habibi Bahari Alfattah
Mahasiswa Jurusan Teknik Nuklir
Ketergantungan masyarakat terhadap transportasi umum kadang kala kurang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Tingginya jumlah pemudik menjelang Lebaran secara tidak langsung mengode pemerintah agar lebih menyiapkan transportasi umum yang ada. Pada umumnya, transportasi jarak jauh yang menghubungkan antarpulau ada tiga, yaitu udara, darat, dan air. Sayangnya di antara ketiga jalur ini, jalur air merupakan opsi terakhir bagi pemudik jika jalur udara dan darat tidak tersedia.
Kurangnya minat pemudik menggunakan jasa kapal laut bukanlah tanpa alasan. Selain biaya, faktor lain juga mendorong rendahnya minat pemudik menggunakan jasa transportasi air. Sulitnya mendapatkan tiket kapal laut menjadikannya kurang diminati, berbeda dengan tiket pesawat maupun kereta api yanglebih mudah di dapatkan karena bisa dipesan secara online , ditambahlagi banyaknya calo yang berkeliaran yang meresahkan masyarakat.
Di era serbapraktisini, masyarakat cenderungmenyukaihal-halyang simpel dan instan. Kapal laut, tiketnya hanya bisa dipesan secara offline atau dibeli secara langsung dan hanya bisa dibeli ke agen yang memiliki kerja sama dengan Pelni kadang kalajadwalyangadadiagentidaklahselengkapdisitusPelni. Alasan kebersihan dan kenyamanan juga kerap kali membuat masyarakat ogah naik kapal. Keamanan juga hal paling diperhitungkan oleh penumpang.
Jika di pesawat dan kereta api kita menemukan bagasi kabin untuk menyimpan barang bawaan, berbeda dengan kapal, tidak ada tempat penyimpanan yang aman di sekitar penumpang. Semestinya kapal laut merupakan transportasi yang aman dan nyaman serta transportasi yang memedulikan penumpangnya. Hal ini terbukti dengan tersedianya makan dan minum sebanyak tiga kali sehari serta tempat ibadah yang nyaman dan bersih. Namun kadang kala masalah-masalah yang ada seperti di atas menjadikannya tidaklah senyaman yang dipikirkan.
Kapal laut bisa menjadi transportasi yang menarik aman dan nyaman jika pengelola lebih memperhatikan kebersihan dan kenyamanan yang ada di dalam kapal serta memperketat keamanan barang bawaan penumpang seperti menambahkan loker atau lemari khusus penyimpanan barang yang dibagikan satu-satu ke penumpang sehingga penumpang bisa tidur nyenyak tanpa harus terlalu mengkhawatirkan barang bawaan. Alhasil kapal laut bisa menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian maupun mudik.
Mahasiswa Jurusan Teknik Nuklir
Ketergantungan masyarakat terhadap transportasi umum kadang kala kurang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Tingginya jumlah pemudik menjelang Lebaran secara tidak langsung mengode pemerintah agar lebih menyiapkan transportasi umum yang ada. Pada umumnya, transportasi jarak jauh yang menghubungkan antarpulau ada tiga, yaitu udara, darat, dan air. Sayangnya di antara ketiga jalur ini, jalur air merupakan opsi terakhir bagi pemudik jika jalur udara dan darat tidak tersedia.
Kurangnya minat pemudik menggunakan jasa kapal laut bukanlah tanpa alasan. Selain biaya, faktor lain juga mendorong rendahnya minat pemudik menggunakan jasa transportasi air. Sulitnya mendapatkan tiket kapal laut menjadikannya kurang diminati, berbeda dengan tiket pesawat maupun kereta api yanglebih mudah di dapatkan karena bisa dipesan secara online , ditambahlagi banyaknya calo yang berkeliaran yang meresahkan masyarakat.
Di era serbapraktisini, masyarakat cenderungmenyukaihal-halyang simpel dan instan. Kapal laut, tiketnya hanya bisa dipesan secara offline atau dibeli secara langsung dan hanya bisa dibeli ke agen yang memiliki kerja sama dengan Pelni kadang kalajadwalyangadadiagentidaklahselengkapdisitusPelni. Alasan kebersihan dan kenyamanan juga kerap kali membuat masyarakat ogah naik kapal. Keamanan juga hal paling diperhitungkan oleh penumpang.
Jika di pesawat dan kereta api kita menemukan bagasi kabin untuk menyimpan barang bawaan, berbeda dengan kapal, tidak ada tempat penyimpanan yang aman di sekitar penumpang. Semestinya kapal laut merupakan transportasi yang aman dan nyaman serta transportasi yang memedulikan penumpangnya. Hal ini terbukti dengan tersedianya makan dan minum sebanyak tiga kali sehari serta tempat ibadah yang nyaman dan bersih. Namun kadang kala masalah-masalah yang ada seperti di atas menjadikannya tidaklah senyaman yang dipikirkan.
Kapal laut bisa menjadi transportasi yang menarik aman dan nyaman jika pengelola lebih memperhatikan kebersihan dan kenyamanan yang ada di dalam kapal serta memperketat keamanan barang bawaan penumpang seperti menambahkan loker atau lemari khusus penyimpanan barang yang dibagikan satu-satu ke penumpang sehingga penumpang bisa tidur nyenyak tanpa harus terlalu mengkhawatirkan barang bawaan. Alhasil kapal laut bisa menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian maupun mudik.
(bbg)