Makanan Tak Layak Konsumsi Ditemukan di Toko Swalayan

Jum'at, 03 Juli 2015 - 08:37 WIB
Makanan Tak Layak Konsumsi...
Makanan Tak Layak Konsumsi Ditemukan di Toko Swalayan
A A A
DEPOK - Peredaran makanan mengandung formalin dan tak layak konsumsi masih beredar luas di Depok.

Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) di beberapa supermarket kemarin ditemukan daging nyaris kedaluwarsa, tahu berformalin, dan kolangkaling mengandung rodhamin B (pewarna tekstil). Di pusat perbelanjaan di Depok, petugas mendapati daging tidak layak konsumsi. Beberapa potong daging yang sudah beku terlihat membiru dan hampir kedaluwarsa. Kemudian, paru yang dipasang didisplay terlihat berubah warna menjadi hijau. Bahkan ada juga paru yang bercampur dengan darah beku.

Di ruang pendingin yang berfungsi sebagai penyimpanan daging, petugas menyatakan ruang penyimpanan tersebut tidak sesuai standar. ”Ruang penyimpanannya kondensasi sehingga mengakibatkan kerusakan daging,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Tintje Rosmiati. Kemudian, suhu ruang penyimpanan di bawah standar dan tidak ada alat pengecek harian untuk temperatur suhu, padahal pengecekan harus dilakukan secara berkala.

Jika suhu ruang pendingin tidak sesuai standar, bisa berdampak pada kerusakan kualitas daging. ”Freezer tidak memadai sehingga muncul dugaan sejumlah daging berubah warna secara cepat,” ucapnya. Petugas juga mendapati daging yang hampir rusak diletakkan bercampur dengan daging siap jual. Pantauan di toko swalayan lainnya masih di Depok, petugas menemukan tahu berformalin dan kolang-kaling mengandung pewarna tekstil.

Hasil itu diketahui setelah petugas melakukan tes menggunakan tester kit . Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono mengatakan, makanan yang diduga mengandung formalin disita. Makanan itu tidak dijual karena bisa mengganggu kesehatan masyarakat. Pihaknya akan terus mengawasi tempat-tempat yang diduga menjual makanan mengandung bahan berbahaya.

”Dalam upaya pengawasan makanan, kami bekerja sama dengan Pemkot Depok akan terus melakukan pemantauan. Jika produsen masih nakal, akan kita tindak,” tegasnya.

R ratna purnama
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9332 seconds (0.1#10.140)