Gabung Sporting Lisbon, Martunis Ikuti Jejak Ronaldo

Jum'at, 03 Juli 2015 - 08:29 WIB
Gabung Sporting Lisbon, Martunis Ikuti Jejak Ronaldo
Gabung Sporting Lisbon, Martunis Ikuti Jejak Ronaldo
A A A
Mimpi Martunis, bocah ajaib korban tsunami Aceh, untuk menjadi pemain sepak bola profesional kian nyata.

Martunis yang kini berusia 17 tahun dan menjadi anak angkat bintang timnas Portugal Cristiano Ronaldo bergabung dengan akademi sepak bola ternama di Portugal, Sporting Lisbon. Martunis bertolak ke Portugal pada Minggu (28/6) setelah merampungkan sekolah SMA di Aceh pada tahun ini. Bergabungnya Martunis di akademi ini mendapatkan sambutan luar biasa.

Cerita Martunis kecil yang selama 21 hari berjuang selamat dari terjangan tsunami di Aceh pada 2004 silam sangat menginspirasi dunia. Kala musibah maha dahsyat di akhir Desember itu, lebih dari 170.000 orang kehilangan nyawa, termasuk ibu kandung Martunis dan saudara perempuannya. Dalam didikan Ronaldo dan pertemanan dengan banyak legenda sepak bola seperti Eusebio dan Luis Figo, kini Martunis akan meniti langkah menjadi pemain andal.

Sporting Lisbon adalah klub sepak bola di Portugal tempat Ronaldo dibina sejak remaja sebelum kemudian pindah ke Manchester United dan Real Madrid. Acara pengenalan resmi Martunis bergabung dengan Sporting Lisbon digelar dalam sebuah malam peringatan ulang tahun ke-109 klub tersebut yang menghadirkan ribuan tamu undangan. Seperti dilaporkan Daily Mail , Martunis mengaku sangat gembira karena diberi kesempatan untuk bergabung bersama akademi sepak bola ternama dunia itu.

“Klub ini menciptakan mimpi saya menjadi kenyataan. Saya sangat senang mendapatkan kesempatan ini. Viva olahraga!” kata Martunis pada Rabu lalu (1/7). Menurut Presiden Sporting Lisbon Bruno de Carvalho, Martunis akan total di akademi. “Kita akan bekerja sama dengannya dalam pengembangannya sebagai manusia dan sebagai seorang pria,” paparnya seperti dikutip Goal.com . Bagi Bruno, membantu mewujudkan mimpi menjadi kenyataan merupakan misi klub Sporting Lisbon.

Ayah Martunis sangat mendukung cita-cita anaknya tersebut di tengah kekurangan yang mereka alami. “Saya membiarkan dia bermain sepak bola di sore hari. Saya meminta dia untuk pergi ke sekolah dan belajar membaca Alquran serta mengikuti kursus bahasa Inggris. Saya ingin dia menjadi anak pintar dengan masa depan cerah. Saya akan bangga jika ia dapat hidup layak atau menjadi pemain sepak bola profesional,” ucap Sarbini, ayah Martunis.

Dia juga berharap putranya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. “Saya sangat bangga jika dia memiliki kehidupan yang baik atau menjadi pemain sepak bola profesional,” imbuhnya. Martunis sedang bermain sepak bola di Desa Tibang ketika tsunami menerjang pada 2004 silam. Dia terpisah dari keluarganya. Ibu dan dua saudara kandungnya tewas akibat musibah itu. Dunia mengenal Martunis saat dia berhasil selamat ketika diterjang tsunami setelah 21 hari terombang-ambing di lautan lepas.

Saat itu, Martunis mengenakan jersey tim sepak bola Portugal dengan nama punggung Rui Costa bernomor 10. Dan, 20 hari kemudian, jurnalis Sky News menemukannya dengan masih mengenakan kaus yang sama. Martunis menjadi inspirasi dunia di tengah keputusasaan korban tsunami. Wajah dan ceritanya disiarkan ke berbagai penjuru dunia. Pada 2005, Cristiano Ronaldo pergi ke Aceh dan bertemu langsung dengan Martunis. Saat itu juga Ronaldo menjanjikan pendidikan dan mengundangnya ke Portugal untuk bergabung dengan Sporting Lisbon.

“Saya percaya banyak orang dewasa yang tidak akan mampu menghadapi apa yang dia (Martunis) hadapi. Kita harus menghormatinya. Dia adalah anak yang spesial,” kata Ronaldo saat itu. Sebelum bergabung dengan Sporting Lisbon, Martunis tumbuh besar di Banda Aceh. Dia mengikuti pelajaran bahasa Inggris tiga kali dalam satu pekan. Dia juga bergabung dengan sekolah sepak bola di Aceh untuk mewujudkan mimpinya sebagai pemain sepak bola. “Hobi saya itu bermain sepak bola,” katanya pada 2008. “Saya tidak suka olahraga lain. Kakek saya itu pemain sepak bola. Saya ingin menjadi pemain sepak bola ketika besar nanti,” tuturnya.

Duta Besar Portugal untuk Indonesia Joaquim Moreira de Lemos di Jakarta kemarin mengatakan bahwa Martunis saat ini sudah bergabung dengan akademi Sporting Lisbon untuk berlatih sambil bersekolah. “Saya baru saja mendapat kabar bahwa Wakil Presiden Klub Sporting Lisbon Torres Pereira secara langsung sudah mengumumkan bahwa Martunis secara resmi sudah bergabung, sudah diterima untuk berlatih sambil belajar di klub itu,” kata Moreira de Lemos kepada Antara.

Menurut Moreira, dalam acara pengenalan Martunis itu, diperlihatkan foto-foto yang diunduh dari koran Portugal ketika Martunis yang berpakaian jas warna hitam berfoto bersama Torres Pereira. Pada Minggu lalu (28/6), Martunis ke Portugal melalui Bandara Soekarno-Hatta seorang diri. Sebelum berangkat ia mendapat pelatihan bahasa Inggris dengan biaya klub Sporting Lisbon. Keberangkatan Martunis ke Portugal juga difasilitasi kedutaan di Jakarta.

Di Portugal, dia akan tinggal di asrama klub Sporting Lisbon untuk berlatih sepak bola sambil bersekolah. “Seluruh kebutuhan Martunis, termasuk uang saku, akan ditanggung klub Sporting Lisbon,” kata Moreira. Kalaupun nantinya Martunis ternyata gagal mewujudkan mimpinya menjadi pemain bola profesional, Sporting Lisbon tetap berkomitmen untuk membantu dia agar sukses dalam kehidupannya.

Andika Hendra M
Jakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6523 seconds (0.1#10.140)