Lagi, Minimarket Jadi Sasaran Perampok

Rabu, 24 Juni 2015 - 10:15 WIB
Lagi, Minimarket Jadi...
Lagi, Minimarket Jadi Sasaran Perampok
A A A
BEKASI - Sebuah minimarket di Jalan Swantantra 1 RT1/4, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, dini hari kemarin, disatroni komplotan perampok bersenjata api. Akibatnya, uang tunai Rp46 juta yang ditaruh di brankas dibawa kabur.

Peristiwa sekitar pukul 00.05 WIB tersebut bermula saat pelaku yang berjumlah empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor datang ke minimarket, kemudian tanpa basa-basi langsung menodongkan pistol ke arah karyawan. Ketika itu ada tiga karyawan minimarket yakni Lia Fitriana, 23, Sukarti, 23, dan Burhanudin, 20, serta penjual martabak Sutrisno, 37.

Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo mengatakan, kondisi minimarket sudah tutup, namun pintunya masih terbuka beberapa sentimeter. Setelah menodong karyawan dan penjual martabak, pelaku menyuruh salah satu karyawan menunjukkan brankas tempat penyimpanan uang hasil penjualan. Diancam oleh pelaku, seorang karyawan langsung menunjukkan ruang penyimpanan brankas, lalu disuruh membukanya.

”Pelaku mengambil uang yang ada di dalam brankas, kemudian melarikan diri. Korban tidak dianiaya, namun diancam akan ditembak kalau melawan,” ucapnya. Empat pelaku kabur ke arah Pekayon, Bekasi Selatan. Korban pun melaporkan perampokan ke Polsek Jatiasih dan Polresta Bekasi Kota. ”Pelaku bawa dua senjata api, tapi belum diketahui jenis senjata apinya,” ucap Siswo.

Dia belum dapat memastikan apakah pelaku komplotan sama dalam perampokan minimarket beberapa waktu lalu. Meski demikian, dia menduga pelaku adalah sama karena dari cara beraksi sangat mirip. Saat ini polisi masih memeriksa rekaman CCTV di minimarket tersebut. Sementara itu, jajaran Reskrim Polresta Bekasi Kota menyita uang palsu (upal) sebesar Rp350 juta di Ruko Sentra Niaga Kalimalang, Jalan Ahmad Yani, Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (22/6) malam.

Petugas juga menangkap dua pengedarnya yakni Surya alias Henky, 42, dan Herman alias Nah, 37. ”Kami tangkap keduanya berikut upal,” kata Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda. Pengungkapan kasus upal ini berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan beredarnya uang palsu di Bekasi. Petugas lalu menyamar dan bertransaksi dengan dua pelaku.

Saat bertransaksi, petugas menangkap tersangka berikut uang palsu sebesar Rp300 juta. Tidak hanya di situ, petugas juga kemudian menggeledah rumah kedua tersangka di Rawalumbu dan Bekasi Timur. Di dua lokasi, petugas mengamankan uang palsu sebesar Rp50 juta berikut alat cetak dan komputer. Di bagian lain, Satuan Narkoba Polresta Depok berhasil menangkap seorang pemilik pabrik tahu berformalin.

AR, 49, kedapatan tengah membawa satu mobil pikap berisi tahu berformalin saat hendak dipasarkan ke Pasar Cisalak, Depok. Petugas yang curiga langsung melakukan tes menggunakan test kit. ”Hasilnya positif mengandung formalin,” kata Kapolresta Depok AKBP Dwiyono. Di mobil bak terbuka itu terdapat 7.940 tahu siap jual. Setiap hari AR mengaku memproduksi 3 kuintal tahu dengan omzet mencapai jutaan rupiah. ”Omzetnya Rp3,6 juta per hari,” ucapnya.

Pelaku sudah memproduksi tahu berformalin sejak 2010. Penggunaan formalin agar tahu yang diproduksinya menjadi lebih tahan lama. Pelaku merendam tahu menggunakan air formalin sebelum dijual ke pasar. Pelaku mengedarkan tahu buatannya ke sejumlah wilayah seperti Depok, Bogor, dan Jakarta Timur. Sedangkan pabrik tahu berada di Jakarta Timur.

”Tahu direndam delapan jam sebelum dijual,” kata AR. Kasat Narkoba Polresta Depok Kompol Vivick Tjangkung menambahkan, selama Ramadan pihaknya terus memantau lokasi-lokasi yang diduga memproduksi makanan menggunakan bahan pengawet berbahaya. Jika ada masyarakat yang mengetahui lokasi yang dimaksud, bisa melaporkan ke kepolisian. ”Kami akan tindak lanjuti sehingga keamanan masyarakat bisa terjaga,” ujarnya.

Abdullah m surjaya/ r ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6728 seconds (0.1#10.140)