Wali Kota Pekalongan Ajukan Pengunduran Diri
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya, setelah sebelumnya memberitahukan kepada DPRD kota setempat.
”Saya tegaskan, saya mundur bukan karena istri atau keluarga saya akan maju (pilkada). Saya tidak pernah mengatakan hal itu,” kata Basyir kepada wartawan di Semarang kemarin. Menurut Basyir, pengunduran diri dengan alasan ingin mendukung orang yang sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk menjadi wali kota. Hanya, dia membantah jika orang itu tidak ada hubungan keluarga.
”Kalau saya masih jadi wali kota, semua calon harus didukung. Tapi kalau saya sebagai kader partai, ya hanya kader yang akan didukung,” lanjutnya. Politikus Partai Golkar ini mengatakan tidak mudah mempersiapkan kader partai untuk duduk menjadi orang nomor satu di Pekalongan. Hal pertama yang dilakukan adalah survei popularitas dan elektabilitas.
Oleh karena itu, lanjut dia, setelah dirinya diizinkan mengundurkan diri, dia akan langsung mengajak orang yang akan dicalonkan untuk mendekati masyarakat. Tujuannya meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya, sebab Agustus sudah pendaftaran calon kepala daerah dan wakilnya. Basyir sempat mengatakan akan mendukung salah satu kepala dinasnya untuk maju.
Namun, dia tidak menjelaskan dinas apa yang dijabat. ”Kalau ada yang mengatakan istri saya tertinggi dalam survei (Partai Golkar), ya silakan saja. Kan bukan saya yang mengatakan. Saya akan ajukan kepala dinas saya,” katanya. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakanbahwapihaknya sudah menerima konsultasi dari Basyir Ahmad terkait dengan pengunduran diri dari jabatannya.
”Dia saya minta agar membuat surat pernyataan bahwa pengunduran dirinya bukan untuk mencalonkan keluarganya dalam pilkada,” katanya. Kalau sudah membuat surat pernyataan dengan diumumkan ke publik, pihaknya akan segera memproses pengunduran orang nomor satu di Pemkot Pekalongan tersebut. ”Mundur tidak apa-apa, saya akan proses, karena mundur itu haknya,” ujar dia.
Amin fauzi
”Saya tegaskan, saya mundur bukan karena istri atau keluarga saya akan maju (pilkada). Saya tidak pernah mengatakan hal itu,” kata Basyir kepada wartawan di Semarang kemarin. Menurut Basyir, pengunduran diri dengan alasan ingin mendukung orang yang sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk menjadi wali kota. Hanya, dia membantah jika orang itu tidak ada hubungan keluarga.
”Kalau saya masih jadi wali kota, semua calon harus didukung. Tapi kalau saya sebagai kader partai, ya hanya kader yang akan didukung,” lanjutnya. Politikus Partai Golkar ini mengatakan tidak mudah mempersiapkan kader partai untuk duduk menjadi orang nomor satu di Pekalongan. Hal pertama yang dilakukan adalah survei popularitas dan elektabilitas.
Oleh karena itu, lanjut dia, setelah dirinya diizinkan mengundurkan diri, dia akan langsung mengajak orang yang akan dicalonkan untuk mendekati masyarakat. Tujuannya meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya, sebab Agustus sudah pendaftaran calon kepala daerah dan wakilnya. Basyir sempat mengatakan akan mendukung salah satu kepala dinasnya untuk maju.
Namun, dia tidak menjelaskan dinas apa yang dijabat. ”Kalau ada yang mengatakan istri saya tertinggi dalam survei (Partai Golkar), ya silakan saja. Kan bukan saya yang mengatakan. Saya akan ajukan kepala dinas saya,” katanya. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakanbahwapihaknya sudah menerima konsultasi dari Basyir Ahmad terkait dengan pengunduran diri dari jabatannya.
”Dia saya minta agar membuat surat pernyataan bahwa pengunduran dirinya bukan untuk mencalonkan keluarganya dalam pilkada,” katanya. Kalau sudah membuat surat pernyataan dengan diumumkan ke publik, pihaknya akan segera memproses pengunduran orang nomor satu di Pemkot Pekalongan tersebut. ”Mundur tidak apa-apa, saya akan proses, karena mundur itu haknya,” ujar dia.
Amin fauzi
(bbg)