Tebing Ambrol, 3 Tewas dan 8 Tertimbun

Kamis, 18 Juni 2015 - 09:03 WIB
Tebing Ambrol, 3 Tewas...
Tebing Ambrol, 3 Tewas dan 8 Tertimbun
A A A
GUNUNGKIDUL - Tebing sisi barat Pantai Sadranan, Desa Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, DIY, ambrol. Akibat bencana ini, 3 orang meninggal dunia dan 8 lainnya belum ditemukan.

Bencana tersebut terjadi begitu mendadak di saat para wisatawan sedang asyik menikmati keindahan pantai. Tiba-tiba terdengar “bruk” sangat keras. Tebing dengan ketinggian 15 meter dan lebar hingga 30 meter yang membentengi pantai ternyata runtuh. Jeritan tragis pun langsung menggema.

Beberapa wisatawan lari tunggang langgang. Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Saat bencana terjadi, banyak wisatawan memadati pantai yang dikenal dengan wisata snorkeling. Selain wisatawan, banyak warga yang sedang mengikuti tradisi Jawa memasuki bulan Ramadan, padusan.

”Tadi semua menjerit karena ada warga yang berhasil lari, namun ada yang terkubur hiduphidup,” tutur salah seorang warga, Yudi. Kapolres Gunungkidul AKBP Heriyanto mengatakan petugas gabunganyangterdiriatasBPBD, Disbudpar, dan SAR Gunungkidul akan terus berusaha mengevakuasi korban. ”Total ada 11 orang yang tertimbun, termasuk tiga orang yang sudah ditemukan,” kata Hariyanto di lokasi evakuasi kemarin. Heriyanto menambahkan, para petugas penyelamat gabungan berpacu dengan kondisi alam lantaran air laut yang pasang.

Dia mengatakan Pemkab Gunungkidul telah menerjunkan satu alat berat untuk membantu evakuasi. ”Andai saja air laut tidak pasang, evakuasi akan lebih mudah dan cepat. Kebetulan, tebing yang ambrol berada di bibir pantai sehingga petugas gabungan sedikit mengalami kesulitan,” paparnya. Sementara itu, anggota Polsek Tepus Iptu Y Wuryanto belum bisa mengungkapkan identitas ketiga korban yang meninggal dunia. ”Untuk keterangan lebih lanjut kami menunggu proses identifikasi dari petugas,” katanya.
Seorang relawan Supri mengungkapkantelahmenemukan satu orang korban selamat. Tak lama setelah tebing ambrol, petugas penyelamat gabungan langsung melakukan evakuasi. Namun lantaran tidak ada alat berat, proses evakuasi pun dilakukan secara manual. Petugas berhasil menyelamatkan salah satu korban setelah mendengar suara rintihan. Dengan menggunakan skop pasir, perlahanlahanmaterialpasirdikerukdisekitar tubuh korban. ”Kepalanya tidak terbentur. Ini kebesaran Tuhan dia selamat,” ucap Supri.

Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Proses pencarian korban pun dilanjutkan. Sementara di Jawa Barat, jalan penghubung antarkecamatan di Kabupaten Purwakarta terputus akibat longsor. Bencana yang terjadi di Desa Pondok Bungur, Kecamatan Pondoksalam, ini mengakibatkan jaringan pipa PDAM terputus dan satu orang tewas. Dari informasi yang terhimpun, didapat korban bernama Hari Jumadal, 36, warga Desa Bungur Jaya, Kecamatan Pondoksalam.

”Saat longsor terjadi diduga korban sedang melintas di jalan ini. Dari kepolisian dan tim masih menyisir beberapa lokasi yang tertimbun longsor karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain,” kata Kapolsek Pasawahan AKP Slamet Haryanto di lokasi kejadian kemarin.

Suharjono/ sindonews/ ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0714 seconds (0.1#10.140)