Bantaran Rel KA Dibangun Rusunawa dan Pasar

Kamis, 11 Juni 2015 - 09:20 WIB
Bantaran Rel KA Dibangun...
Bantaran Rel KA Dibangun Rusunawa dan Pasar
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan hunian kumuh di bantaran rel kereta api (KA). Nanti di bekas hunian kumuh tersebut didirikan rumah susun sewa (rusunawa), pasar, dan depo mass rapid transit (MRT).

Untuk memantapkan rencana tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Dono Boestami, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Benjamin Bukit, Kepala BLUD Light Rail Transit (LRT) Benhard Hutajulu, serta Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI)Daops 1 Jakarta Apriyono kemarin pagi melakukan tinjauan.

Tidak seperti biasanya, tinjauan dilakukan dengan naik kereta lori motor. ”Kami akan bekerja sama dengan PT KAI untuk membangun dan memperbaiki lahannya yang selama ini dimanfaatkan sebagian orang. Ini akan menjadi aset yang bagus buat PT KAI. Sebagian lahan akan kita jadikan rusunawa,” kata Ahok di Stasiun Kota, Jakarta, kemarin.

Ahok menjelaskan, pembangunan rusunawa di bantaran rel KA ini mengikuti konsep di India. Selain menghemat biaya hidup, juga memudahkan warga mendapatkan akses transportasi publik. Setelah itu, ke depan Pemprov DKI Jakarta menerapkan e-ticketing yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Termasuk memberikan diskon bagi warga yang tinggal di rusunawa di atas lahan PT KAI.

Selain itu, mantan bupati Belitung Timur itu pun akan membangun flyover dan underpass di jalan yang dilalui rel kereta listrik (KRL) Commuter Line. Kemudian membangun banyak pasar basah untuk menampung para pedagang kaki lima di pinggir rel. Tidak hanya itu. Stasiun Kampung Bandan juga akan dibangun depo MRT fase dua pada 2020.

Di atas depo MRT nanti dibangun rusunawa terpadu. ”Kami juga lagi berpikir untuk memiliki saham di PT KAI. Begitu juga sebaliknya, PT KAI mempunyai saham di PT MRT Jakarta,” kata suami Veronica Tan itu. Paling dekat yang akan direalisasikan yakni pembangunan rusunawa di Kampung Bandang dan Manggarai.

Rencananya lelang fisik sudah bisa dilakukan tahun ini. Nanti rusunawa dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada anggaran perubahan 2015 sebesar Rp5-6 triliun. Pembangunan rusunawa yang ditargetkan selesai pada 2017 tersebut dilakukan untuk menampung warga yang tinggal di pinggir rel KA sepanjang Tanjung Priok hingga Ancol.

Hal ini mengingat PT KAI berencana membuka rute lintasan KRL dari Tanjung Priok hingga Ancol. ”PT KAI mau buka stasiun di Tanjung Priok-Ancol. Itu semua kawasan kumuh terlalu padat. Sudah ada yang tinggal sejak 1978-1980. Lahan milik PT KAI seluas 3,2 hektare kenapa tidak dibangun rusun terpadu, kan punya negara?” ucapnya.

Kepala PT KAI Daops 1 Jakarta Apriyono mengatakan, rencana pembangunan rusunawa di samping Stasiun Kampung Bandan dan Manggarai masih dalam tahap pembahasan. PT KAI dan Pemprov DKI Jakarta sepakat membangun rusunawa di dua stasiun tersebut.

”Tadi Pak Gubernur melihat lokasi bersamaan dengan warga. Ini loh yang ingin saya bangun. Tapi kan nanti butuh surat administrasinya. Kita harus bicarakan lebih mendalam dengan Pemprov DKI,” tegasnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengatakan, rencananya rusunawa di samping Stasiun Kampung Bandan sebanyak 10 tower. Satu tower dibangun 270 unit hunian. Dengan demikian, sedikitnya 2.700 warga yang terkena relokasi dapat menempati rusunawa tersebut.

Bima setiyadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)