Pulang Nonton Konser, Pelajar SMP Tewas Dianiaya

Kamis, 11 Juni 2015 - 09:18 WIB
Pulang Nonton Konser, Pelajar SMP Tewas Dianiaya
Pulang Nonton Konser, Pelajar SMP Tewas Dianiaya
A A A
JAKARTA - Seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) tewas dianiaya oleh sekelompok orang tidak dikenal di Jalan Kota Paris, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/6) malam.

Korban tewas dengan luka tusuk di punggung kanan dan leher. Penganiayaan bermula ketika Fadim Baskhara, 14, hendak pulang ke rumahnya setelah menonton konser Iwan Fals di Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban berboncengan dengan temannya. Kemudian, korban dihadang tujuh orang yang menggunakan empat sepeda motor.

Terjadilah keributan, tak berselang lama korban merasakan tubuhnya dingin. Setelah diperhatikan, darah mengalir dari punggung korban. Ipan, salah satu warga Johar Baru, mengatakan, korban dengan tubuh terluka sempat berjalan untuk mencari pertolongan. ”Kita juga awalnya enggak tahu kalau korban luka. Pas jatuh dan mengeluarkan darah, baru tahu korban luka dan meninggal,” ucapnya.

Korban diketahui sebagai warga Rawa Sawah II, Kampung Rawa RT 01/02. Korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kawi Kawi. ”Alhamdulillah orang tua korban sudah mengurus. Kita membantu pembuatan surat keterangan tidak mampu untuk biaya autopsi dan pemakaman,” kata Camat Johar Baru Ikhsan R Sururi.

Wakasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Panji Nugroho menuturkan, saat ini sedang melakukan pengejaran tersangka. Pihaknya baru memeriksa enam saksi termasuk teman korban dan warga sekitar seputar kejadian tersebut. Dia tidak berani berspekulasi apakah peristiwa itu dampak tawuran yang terjadi beberapa waktu lalu atau dendam.

”Kita belum mengetahui motif penusukan itu sebab kita fokus mengejar pelaku agar semua terkuak,” ucapnya. Melihat dari peristiwa itu, pelaku pasti sudah merencanakannya. ” Identitas pelaku sudah diketahui dan saat ini anggota sedang melakukan pengejaran,” ucapnya.

Kepala Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Nevi Ervina mengatakan, aksi penganiayaan di Johar Baru merupakan bukti minimnya pemahaman pemuda terhadap Pancasila sehingga ego remaja menjadi sulit dikontrol. Selain itu, banyaknya kasus tawuran remaja tidak lepas dari lemahnya karakter pemuda.

Pihaknya terus menyosialisasikan tentang Pancasila. Tidak hanya melalui diskusi, tapi juga melalui pamflet dan brosur. Salah satu upaya yang menarik adalah komik Pancasila. Komik ini dibuat agar falsafah negara bisa terekam sejak usia dini. Jika ini berjalan, ke depan masyarakat Indonesia akan bisa menghargai satu sama lain.

Dia merasa sedih ketika melihat tawuran, apalagi beberapa waktu lalu terjadi tawuran yang menyebabkan perjalanan commuter line tertunda. Artinya, aksi tawuran sudah semakin hebat, tidak mengenal lokasi, dan tidak memerhatikan kepentingan orang banyak. ”Saya terus berusaha membangun karakter bangsa melalui media yang ada,” ucapnya.

Di bagian lain, perampokan terjadi di Perumahan Taman Kota, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, kemarin. Namun, aksi pelaku berhasil digagalkan warga. Peristiwa sekitar pukul 16.15 WIB itu berawal dari pelaku masuk ke rumah dengan cara memanjat. Di rumah itu ada pasangan suami istri, Wiki Gotama dan Nidiawati, serta pembantu Heni.

Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo mengatakan, pelakunya adalah Anwari, 25. Saat dia masuk rumah diketahui oleh pembantu rumah tersebut. ”Pelaku naik ke lantai dua dan bersembunyi,” ujarnya. Karena curiga, pembantu itu mengecek ke lantai atas. Alangkah kagetnya Heni melihat orang tidak dikenal memegang senapan angin.

Pelaku yang tepergok langsung memukul pembantu itu dengan senapan tersebut. Dipukul senapan membuat Heni berteriak minta tolong. Mendengar jeritan rampok, Wiki dan Nidiawati mengecek lantai dua. Melihat ada tamu tak diundang, keduanya minta tolong kepada warga. Sialnya, pelaku yang panik langsung mengejar pasutri tersebut. Nidiawati terjatuh karena dipukul kepalanya.

Kemudian, Wiki juga tidak luput dihajar dengan gagang senapan angin. Pelaku pun langsung melarikan diri. Pasutri yang berteriak akhirnyamemancing warga untuk berdatangan. ”100 meter dari lokasi kejadian pelaku ditangkap dan dihakimi massa lalu kami amankan,” kata Siswo. Saat melarikan diri, pelaku yang diketahui warga Indramayu, Jawa Barat, itu sempat membuang senapan angin ke got.

Sementara tidak ada barang yang diambil pelaku karena aksinya diketahui korban. Petugas sudah mengamankan pelaku berikut barang bukti senapan angin dan satu bungkus isi peluru.

Ridwansyah/ Abdullah m surjaya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5417 seconds (0.1#10.140)