Mahasiswa dan Organisasi
A
A
A
Banyak hal yang patut dibahas dalam rangka mengenang Hari Kebangkitan Nasional.
Sebab di sanalah masa di mana bangkitnya rasa, semangat persatuan dan kesatuan dalam nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Masa ini beranjak dari berdirinya organisasi kebangkitan pergerakan nasional Indonesia Boedi Oetomo (20 Mei 1908). Ya tulisan sederhana ini hendak bercerita mengenai mahasiswa dan organisasi.
Dalam studi tentang arti dan referensi denotatif (makna kata), mahasiswa disebut maha atas kesiswaannya. Dengan itu, tanggung jawab yang diemban oleh seorang mahasiswa tentu lebih besar daripada sekadar sebagai siswa atau anak-anak muda lainnya. Bagi mahasiswa, belajar itu tidak cukup sekadar mendengar kuliah di ruang kelas, di lingkungan sosial juga merupakan wadah pembelajaran.
Sebab, jika belajar hanya di dalam kelas saja, suka ataupun tidak suka, itu terkategori dalam golongan mahasiswa yang merugi. Dikhawatirkan nantinya, di ujung masa kuliah, hanyaakankeluar membawa selembar kertas bertuliskan transkrip atau selembar kertas ijazah. Pramoedya Ananta Toer pernah pula menasihatkan, “Kita boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa melakukan perubahan, kita tinggal hanya hewan yang pandai.”
Hasilnya dapat kita lihat nanti, seperti yang sudah-sudah dari pengalaman para senior-senior kita juga. Mereka-mereka yang banyak memberikan kontribusi pada masyarakat, mereka yang berpengaruh, mereka yang bisa mendorong kemajuan adalah orang-orang yang pada masa mudanya tidak hanya menghabiskan waktu di dalam ruang kelas saja, tapi juga di luar kelas.
Untuk menjadi mahasiswa yang paripurna, dituntut menjadi pribadipribadi yang aktif. Indeks prestasi (IP) yang tinggi hanya sanggup mengantarkan mahasiswa pada panggilan wawancara saja. Setelah itu, dengan jiwa kepemimpinan, kemampuan bekerja sama dalam tim dan kemampuan komunikasi yang baik yang akan mengantarkan mahasiswa ke masa depan.
Lalu di manakah kita sebagai mahasiswa dapat menemukan simpul-simpul kecil untuk membangun keberhasilan itu? Di organisasilah jawabannya. Organisasi intensinya untuk membuat jalan mahasiswa ke depan semakin lebar dan jauh lebih menantang. Ada banyak organisasi yang dapat digeluti mahasiswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Itu dapat ditemukan baik di dalam maupun di luar kampus.
Selanjutnya, di organisasilah mahasiswa akan belajar lebih banyak lagi, mempersiapkan diri dengan baik. Menempuh dan memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri itu secara optimal dan bagaimana bisa memberikan kontribusi bagi hari depan bangsa.
Alek Karci Kurniawan
Mahasiswa Fakultas Hukum, Aktivis UKM Pengenalan Hukum dan Politik Universitas Andalas
Sebab di sanalah masa di mana bangkitnya rasa, semangat persatuan dan kesatuan dalam nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Masa ini beranjak dari berdirinya organisasi kebangkitan pergerakan nasional Indonesia Boedi Oetomo (20 Mei 1908). Ya tulisan sederhana ini hendak bercerita mengenai mahasiswa dan organisasi.
Dalam studi tentang arti dan referensi denotatif (makna kata), mahasiswa disebut maha atas kesiswaannya. Dengan itu, tanggung jawab yang diemban oleh seorang mahasiswa tentu lebih besar daripada sekadar sebagai siswa atau anak-anak muda lainnya. Bagi mahasiswa, belajar itu tidak cukup sekadar mendengar kuliah di ruang kelas, di lingkungan sosial juga merupakan wadah pembelajaran.
Sebab, jika belajar hanya di dalam kelas saja, suka ataupun tidak suka, itu terkategori dalam golongan mahasiswa yang merugi. Dikhawatirkan nantinya, di ujung masa kuliah, hanyaakankeluar membawa selembar kertas bertuliskan transkrip atau selembar kertas ijazah. Pramoedya Ananta Toer pernah pula menasihatkan, “Kita boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa melakukan perubahan, kita tinggal hanya hewan yang pandai.”
Hasilnya dapat kita lihat nanti, seperti yang sudah-sudah dari pengalaman para senior-senior kita juga. Mereka-mereka yang banyak memberikan kontribusi pada masyarakat, mereka yang berpengaruh, mereka yang bisa mendorong kemajuan adalah orang-orang yang pada masa mudanya tidak hanya menghabiskan waktu di dalam ruang kelas saja, tapi juga di luar kelas.
Untuk menjadi mahasiswa yang paripurna, dituntut menjadi pribadipribadi yang aktif. Indeks prestasi (IP) yang tinggi hanya sanggup mengantarkan mahasiswa pada panggilan wawancara saja. Setelah itu, dengan jiwa kepemimpinan, kemampuan bekerja sama dalam tim dan kemampuan komunikasi yang baik yang akan mengantarkan mahasiswa ke masa depan.
Lalu di manakah kita sebagai mahasiswa dapat menemukan simpul-simpul kecil untuk membangun keberhasilan itu? Di organisasilah jawabannya. Organisasi intensinya untuk membuat jalan mahasiswa ke depan semakin lebar dan jauh lebih menantang. Ada banyak organisasi yang dapat digeluti mahasiswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Itu dapat ditemukan baik di dalam maupun di luar kampus.
Selanjutnya, di organisasilah mahasiswa akan belajar lebih banyak lagi, mempersiapkan diri dengan baik. Menempuh dan memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri itu secara optimal dan bagaimana bisa memberikan kontribusi bagi hari depan bangsa.
Alek Karci Kurniawan
Mahasiswa Fakultas Hukum, Aktivis UKM Pengenalan Hukum dan Politik Universitas Andalas
(ftr)