Jokowi Disinyalir di Bawah Pengaruh Megawati Soal Reshuffle
A
A
A
JAKARTA - Politikus PDIP TB Hasanuddin mengatakan, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengetahui menteri-menteri yang direshuffle.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Idil Akbar mengatakan, pernyataan TB Hasanuddin ini sebetulnya menyiratkan bahwa persoalan reshuffle kabinet bukan mutlak lagi sebagai hak preogratif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada 'pengaruh kuasa' yang ikut mengintervensi yakni dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (18/5/2015).
Dia melanjutkan, dari pernyataan tersebut juga tersirat bahwa kedudukan Megawati sebagai Ketum PDIP dalam persoalan reshuffle bukan hanya sekadar memberi pertimbangan semata, tapi juga menentukan mana yang dipertahankan dan mana yang harus digantikan.
"Oleh karena itu, posisi menteri bukan hanya soal bagaimana mereka bekerja untuk membantu presiden, tetapi juga bagaimana mereka bisa 'baik' dalam kacamata ketum (Megawati)," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Jawa Barat, TB Hasanuddin mengatakan, hanya Jokowi, Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengetahui menteri-menteri yang akan direshuffle.
"Yang tahu (reshuffle) hanya Ketua Umum PDIP (Megawati Soekarnoputri). Kalau misalkan ada reshuffle di bidang apa," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Mei 2015.
Anggota DPR tersebut menambahkan, jika reshuffle tersebut benar adanya, maka sebaiknya dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sebab sebelum Idul Fitri, harga sembako dan komoditas lainnya akan melonjak.
"Kalau saya bekas prajurit yang pas adalah setelah hari raya, karena Jokowi harus melintasi daerah kritis dahulu (menjelang Idul Fitri). Kalau lewat daerah kritis baru diganti, atau sesudah hari raya," ucap TB.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Idil Akbar mengatakan, pernyataan TB Hasanuddin ini sebetulnya menyiratkan bahwa persoalan reshuffle kabinet bukan mutlak lagi sebagai hak preogratif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada 'pengaruh kuasa' yang ikut mengintervensi yakni dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (18/5/2015).
Dia melanjutkan, dari pernyataan tersebut juga tersirat bahwa kedudukan Megawati sebagai Ketum PDIP dalam persoalan reshuffle bukan hanya sekadar memberi pertimbangan semata, tapi juga menentukan mana yang dipertahankan dan mana yang harus digantikan.
"Oleh karena itu, posisi menteri bukan hanya soal bagaimana mereka bekerja untuk membantu presiden, tetapi juga bagaimana mereka bisa 'baik' dalam kacamata ketum (Megawati)," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Jawa Barat, TB Hasanuddin mengatakan, hanya Jokowi, Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengetahui menteri-menteri yang akan direshuffle.
"Yang tahu (reshuffle) hanya Ketua Umum PDIP (Megawati Soekarnoputri). Kalau misalkan ada reshuffle di bidang apa," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Mei 2015.
Anggota DPR tersebut menambahkan, jika reshuffle tersebut benar adanya, maka sebaiknya dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sebab sebelum Idul Fitri, harga sembako dan komoditas lainnya akan melonjak.
"Kalau saya bekas prajurit yang pas adalah setelah hari raya, karena Jokowi harus melintasi daerah kritis dahulu (menjelang Idul Fitri). Kalau lewat daerah kritis baru diganti, atau sesudah hari raya," ucap TB.
(kri)