SBY: Jadi Pemimpin Harus Siap Dikritik dan Dihujat
A
A
A
JAKARTA - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan menjadi seorang pemimpin harus siap segalanya. Termasuk siap dikritik ataupun dihujat.
"Pemimpin harus siap diapakan saja, dihujat, dikritik. Pemimpin harus siap menanggung segalanya. Begitu kodrat seorang pemimpin, suka atau tidak," ujar SBY saat menjadi pembicara dalam acara supermentor keenam bertajuk leader di Djakarta Theatre XXI, Jakarta, Minggu (17/5/2015) malam.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan pernah memimpin puluhan hingga ratusan juta manusia. Memimpin puluhan manusia yang dimaksud saat dia bertugas di militer. Sedangkan ratusan juta manusia yang dimaksud saat menjadi seorang presiden.
"Dari sekian banyak teori dan pelajaran yang bisa dipetik, saya sederhanakan dengan pemimpin harus siap. Begitu jadi pemimpin, semua jadi tugas dan tanggungjawabnya. Tidak boleh tuding sana sini," katanya.
Acara yang digagas mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal itu dihadiri ribuan orang yang didominasi para mahasiswa. Hadir pula Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Selain itu, sejumlah kader Partai Demokrat ikut hadir, diantaranya Nurhayati Ali Assegaf, Roy Suryo, Didik Mukriyanto, Hinca Panjaitan, dan Syarief Hasan. "Insya Allah muncul pemimpin dalam ruangan ini," tuturnya.
Sebelumnya memberikan pengalamannya, di awal SBY menayangkan klip video lagu ciptaannya 'Kuyakin Sampai Disana', yang dinyanyikan Rio Febrian.
Selain SBY, hadir pula tiga tokoh lain sebagai pembicara. Mereka adalah Wakil Presiden keenam (1993-1998) Try Sutrisno, Presiden ketiga (1998-1999) BJ Habibie, dan Presiden pertama Timor Leste (2002-2007) Xanana Gusmao. Mereka berbagi cerita mengenai ilmu kepemimpinan, resep sukses, etos kerja, dan prinsip hidup.
"Pemimpin harus siap diapakan saja, dihujat, dikritik. Pemimpin harus siap menanggung segalanya. Begitu kodrat seorang pemimpin, suka atau tidak," ujar SBY saat menjadi pembicara dalam acara supermentor keenam bertajuk leader di Djakarta Theatre XXI, Jakarta, Minggu (17/5/2015) malam.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan pernah memimpin puluhan hingga ratusan juta manusia. Memimpin puluhan manusia yang dimaksud saat dia bertugas di militer. Sedangkan ratusan juta manusia yang dimaksud saat menjadi seorang presiden.
"Dari sekian banyak teori dan pelajaran yang bisa dipetik, saya sederhanakan dengan pemimpin harus siap. Begitu jadi pemimpin, semua jadi tugas dan tanggungjawabnya. Tidak boleh tuding sana sini," katanya.
Acara yang digagas mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal itu dihadiri ribuan orang yang didominasi para mahasiswa. Hadir pula Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Selain itu, sejumlah kader Partai Demokrat ikut hadir, diantaranya Nurhayati Ali Assegaf, Roy Suryo, Didik Mukriyanto, Hinca Panjaitan, dan Syarief Hasan. "Insya Allah muncul pemimpin dalam ruangan ini," tuturnya.
Sebelumnya memberikan pengalamannya, di awal SBY menayangkan klip video lagu ciptaannya 'Kuyakin Sampai Disana', yang dinyanyikan Rio Febrian.
Selain SBY, hadir pula tiga tokoh lain sebagai pembicara. Mereka adalah Wakil Presiden keenam (1993-1998) Try Sutrisno, Presiden ketiga (1998-1999) BJ Habibie, dan Presiden pertama Timor Leste (2002-2007) Xanana Gusmao. Mereka berbagi cerita mengenai ilmu kepemimpinan, resep sukses, etos kerja, dan prinsip hidup.
(kri)