Eks Camat Bantah Samad dan Feriyani Satu KK

Minggu, 17 Mei 2015 - 14:40 WIB
Eks Camat Bantah Samad dan Feriyani Satu KK
Eks Camat Bantah Samad dan Feriyani Satu KK
A A A
JAKARTA - Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Rekonstruksi kasus dugaan pemalsuan dokumen dengan tersangka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad digelar di Kantor Camat Panakukkang, Makasang, Minggu (17/5/2015) siang.

Dalam kasus ini, KPK juga telah menetapkan Feriyani Lim, perempuan yang disebut-sebut teman Samad sebagai tersangka. (Baca: Rekonstruksi Kasus Abraham Samad Digelar di Kantor Camat)

Ada sebanyak 29 adegan dalam rekonstruksi yang juga dihadiri mantan Camat Panakukkang, Imran Samad dan dua staf kecamatan. Imran adalah kakak Abraham Samad.

Mantan Camat Panakukkang Imran Samad mengakui dirinya diperiksa tentang mekanisme pembuatan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) saat menjabat tahun 2007 silam.

Menurut dia, penyidik sudah tiga kali memeriksanya dan yang terakhir ini sebagai pemeriksaan tambahan untuk dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Memang AS (Abraham Samad) pernah diterbitkan kartu keluarganya saat itu atas namanya sendiri bersama dengan keluarganya. Nama Feriyani tidak ada," tutur Imran Samad di Makassar, Minggu, (17/5/2015).

Rekonstruksi yang dipimpin Kasubdit IV AKBP Adip R dilakukan secara tertutup dan memasang garis polisi atau police line di Kantor Kecamatan Panakukkang.

Digelarnya rekonstruksi ini pasca berkas tersangka Abraham Samad yang dikembalikan oleh Kejaksaan Tinggi Sulselbar.

Kuasa hukum Abraham Samad, Abdul Karim mengatakan penyidik Direskrimmum Polda Sulselbar menggelar rekonstruksi tanpa memberitahukan kepada kuasa hukum tersangka.

"Sejak awal kami sebagai kuasa hukum tidak diberitahukan secara resmi rekonstruksi ini. Kami menduga pihak penyidik sengaja menyembunyikan rekonstruksi ini dari kami, " ujar Abdul Kadir.

Staf Pekerja Anticorruption Commitee (ACC) Sulawesi ini menyayangkan rekonstruksi tersebut. Apalagi kata dia, rekonstruksi itu digelar tanpa menghadirkan Abraham Samad selaku tersangka.

"Perlu dipertanyakan apa motif polisi melakukan hal ini secara diam diam. Kenapa menghadirkan peran pengganti terhadap tersangka, Abraham Samad. Ini sangat ganjil. Kenapa rekonstruksi ini dilakukan secara diam-diam," ujarnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0172 seconds (0.1#10.140)