Respons Jokowi Soal Kabar Indonesia Disadap

Minggu, 08 Maret 2015 - 22:04 WIB
Respons Jokowi Soal Kabar Indonesia Disadap
Respons Jokowi Soal Kabar Indonesia Disadap
A A A
JAKARTA - Kabar Biro Keamanan dan Komunikasi Selandia Baru (GCSB) bekerja sama dengan mata-mata elektronik Australia (ASD) pada 2009 menyadap percakapan telepon, email dan metadata publik Indonesia melalui jaringan telepon selular terbesar, Telkomsel, ditanggapi santai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau pas ke kebun karet atau hutan pinus baru banyak penyadap," canda Jokowi di Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2015).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun merasa tidak disadap. "Enggak ada yang sadap saya, apanya yang mau disadap," kata Mantan Wali Kota Solo ini.

Menurut dokumen Snowden, selain Indonesia, ASD dan GCSB juga melakuan spionase elektronik terhadap negara kecil di kawasan Pasifik seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.

Masih menurut dokumen Snowden, Selandia Baru dan Australia menyadap satelit komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut. Mereka berbagi data penyadapan itu bersama jaringan Five Eyes atau jaringan spionase Lima Mata.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, John Key, menolak berkomentar soal bocoran dokumen rahasia Snowden yang menyebut Selandia Baru ikut menyadap saluran telekomunikasi Indonesia.

GCSB bekerja sama dengan ASD pada 2009 menyadap percakapan telepon, email dan metadata publik Indonesia melalui jaringan telepon selular terbesar, Telkomsel. (Baca: Snowden: Australia Sadap Indonesia Melalui Telkomsel)

Sama seperti PM John Key, pihak GCSB juga menolak berkomentar. Selain Indonesia, ASD dan GCSB juga melakuan spionase elektronik terhadap negara-negara kecil di kawasan Pasifik seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.

Masih menurut dokumen Snowden, Selandia Baru dan Australia menyadap satelit komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut. Mereka berbagi data penyadapan itu bersama jaringan “Five Eyes” atau jaringan spionase “Lima Mata”. (Baca juga: Sadapan Australia terhadap Indonesia Disetor ke AS)

Telkomsel jadi target ASD, menurut Snowden, karena jaringan telepon selular Indonesia itu melayani lebih dari 122 juta pelanggan. ”Mereka sudah mengincar beberapa sasaran yang dipilih dari negara-negara Pasifik Selatan dan target lain,” kata penulis investigasi di Radio Selandia Baru, Nicky Hager, mengacu pada bocoran dokumen Snowden yang diterbitkan di Selandia Baru.

”Mereka menyadap setiap panggilan telepon, email, dan mereka langsung pergi ke database, yaitu database NSA Amerika Serikat,” lanjut Hager seperti dilansir Reuters.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6088 seconds (0.1#10.140)