Pemimpin Indonesia diminta teladani Bung Karno

Rabu, 05 Maret 2014 - 08:06 WIB
Pemimpin Indonesia diminta teladani Bung Karno
Pemimpin Indonesia diminta teladani Bung Karno
A A A
Sindonews.com - Nuansa politik menjelang Pemilu 2014 semakin berhembus kencang di kalangan masyarakat Indonesia. Tak pelak pesta demokrasi lima tahunan tersebut, hanya menjadi suguhan politik yang justru tak bermakna apa-apa bagi masyarakat.

Menanggapi kondisi tersebut, Generasi aktivis 1998 (Gen 98)merasa berhak untuk memberi catatan moral dan politik untuk bangsa ke depan. Gen 98 berharap, para wakil rakyat dan presiden terpilih mampu menjawab kegelisahan masyarakat Indonesia yang tak kunjung sejahtera.

"Hal ini disebabkan karena pemerintahan yang terbentuk dari hasil pemilihan umum tidak berorientasi pada nilai-nilai keluhuran bangsa, melainkan berorientasi kepada mazhab ekonomi neoliberalisme yang menyerahkan seluruh kehidupan bernegara kepada orientasi pasar," kata Taufan Hunneman perwakilan GEN 98 lewat siaran pers yang diterima Sindonews, Jakarta, Selasa 4 Maret 2014.

Lebih lanjut Taufan menyatakan, sistem ekonomi yang dibangun oleh pemerintah Indonesia masih pro terhadap kehendak asing. Bahkan, menurut Taufan, di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama hampir 10 tahun, kesejahteraan masyarakat justru tak kunjung membaik.

"Kebijakan impor menyebabkan petani terus menerus berada pada lingkaran garis kemiskinan, investasi asing menyebabkan buruh mempunyai bargaining position yang lemah. Belum lagi kekayaan sumber daya alam yang kian hari dieksplorasi dan diekspoilitasi yang menyebabkan 10 tahun ke depan kita kehabisan sumber daya alam," jelasnya.

Senada dengan Taufan, Aprileny yang merupakan alumni Trisakti ini pun menilai, Indonesia perlu sebuah pemerintahan yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan kepentingan nasional, sebagaimana telah di gariskan dalam amanah konstitusi, agar tidak lagi terjebak dalam skema pemiskinan Indonesia dalam setting global

Bahkan aktivis 98 itu meminta presiden mendatang, adalah pribadi yang mempunyai semangat perubahan dengan meneladani para founding fathers termasuk sejalan dengan ide dan gagasan Soekarno (Bung Karno). "Sehingga tujuan bernegara yang telah kita sepakati dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi kenyataan, yaitu Negara yang sanggup menyejahterakan rakyat Indonesia," tegas Aprileny.

Sementara itu, Alumni Trisakti Ismed Matahari mengatakan, Gen 98 mempunyai tanggungjawab moral atas politik ekonomi yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang mempunyai nilai kebangsaan, kerakyaatan dan kemandirian sebagaimana yang telah di kemukakan oleh Presiden RI pertama, Insinyur Soekarno.

"Ada dasar hal tersebutlah kami generasi aktivis 98 mempunyai tanggung jawab moral atas politik ekonomi yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang mempunyai nilai kebangsaan, kerakyatan dan kemandirian bangsa," tutup Ismed.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7585 seconds (0.1#10.140)