Mengintip Tempat Produksi Vaksin di Bio Farma
A
A
A
BANDUNG - PT Bio Farma (Persero) memberikan bocoran tentang berbagai hal terkait produksi vaksin. Puluhan wartawan dari berbagai media massa pun diundang menegok proses pembuatan vaksin.
Sejak siang hingga sore, para wartawan diajak berkeliling ke beberapa gedung PT Bio Farma yang terletak di Jalan Ir Djundjunan (Pasteur), Kota Bandung, Jumat (15/7/2016).
Mulai dari proses penelitian dan pengembangan (litbang), produksi, pengemasan, hingga distribusi vaksin, semua dijabarkan oleh masing-masing divisi. Di bagian litbang, dijelaskan bagaimana sebuah penelitian dan pengembangan dilakukan untuk membuat vaksin. Ada banyak aspek yang dibutuhkan untuk bisa membuat hasil penelitian layak diproduksi.
Saat ini, salah satu vaksin yang sedang diteliti dan dikembangkan salah satunya adalah vaksin demam berdarah. Sebab hingga kini vaksin sejenis itu belum ada.
Dari proses produksi, dijelaskan bagaimana vaksin dibuat. Prosedur ketat dan sesuai standar wajib dilakukan. Sehingga vaksin yang dibuat benar-benar layak untuk dipakai.
Pada bagian pengemasan, dijelaskan bagaimana Bio Farma mengemas seluruh produksinya. Seleksi ketat dilakukan sebelum vaksin dikemas. Sehingga tidak ada vaksin gagal atau rusak yang akan dikemas.
"Proses pengemasan juga ada dua macam, ada yang manual (menggunakan tenaga manusia), ada yang menggunakan mesin," kata Kepala Bagian Pengemasan PT Bio Farma Yuda Bramanti.
Dari sisi kemasan, vaksin produksi Bio Farma juga dikemas dengan ciri khas tersendiri. Mulai dari warna kemasan hingga ada kode tertentu yang sulit untuk dipalsukan.
"Ke depan kita juga sedang mengembangkan untuk proses packaging automatic (seluruhnya menggunakan mesin)," jelas Yuda.
Sementara di bagian distribusi, wartawan juga diajak untuk melihat bagaimana proses penyimpanan vaksin, pengemasan untuk pengiriman, hingga proses pengiriman.
Semua produk dijaga seketat mungkin saat proses penyimpanan hingga pengiriman untuk menghindari adanya vaksin yang tidak layak pakai terdistribusi. Setelah mengunjungi tempat produksi, para wartawan diberikan pengetahuan seputar vaksin dan produksi Bio Farma.
"Ini untuk menyamakan pemahaman pihak media mengenai isu vaksin terkini dan peran penting Bio Farma sebagai industri vaksin nasional," ucap Kepala Bagian Corporate Communication Bio Farma N Nurlaela Arief.
Sejak siang hingga sore, para wartawan diajak berkeliling ke beberapa gedung PT Bio Farma yang terletak di Jalan Ir Djundjunan (Pasteur), Kota Bandung, Jumat (15/7/2016).
Mulai dari proses penelitian dan pengembangan (litbang), produksi, pengemasan, hingga distribusi vaksin, semua dijabarkan oleh masing-masing divisi. Di bagian litbang, dijelaskan bagaimana sebuah penelitian dan pengembangan dilakukan untuk membuat vaksin. Ada banyak aspek yang dibutuhkan untuk bisa membuat hasil penelitian layak diproduksi.
Saat ini, salah satu vaksin yang sedang diteliti dan dikembangkan salah satunya adalah vaksin demam berdarah. Sebab hingga kini vaksin sejenis itu belum ada.
Dari proses produksi, dijelaskan bagaimana vaksin dibuat. Prosedur ketat dan sesuai standar wajib dilakukan. Sehingga vaksin yang dibuat benar-benar layak untuk dipakai.
Pada bagian pengemasan, dijelaskan bagaimana Bio Farma mengemas seluruh produksinya. Seleksi ketat dilakukan sebelum vaksin dikemas. Sehingga tidak ada vaksin gagal atau rusak yang akan dikemas.
"Proses pengemasan juga ada dua macam, ada yang manual (menggunakan tenaga manusia), ada yang menggunakan mesin," kata Kepala Bagian Pengemasan PT Bio Farma Yuda Bramanti.
Dari sisi kemasan, vaksin produksi Bio Farma juga dikemas dengan ciri khas tersendiri. Mulai dari warna kemasan hingga ada kode tertentu yang sulit untuk dipalsukan.
"Ke depan kita juga sedang mengembangkan untuk proses packaging automatic (seluruhnya menggunakan mesin)," jelas Yuda.
Sementara di bagian distribusi, wartawan juga diajak untuk melihat bagaimana proses penyimpanan vaksin, pengemasan untuk pengiriman, hingga proses pengiriman.
Semua produk dijaga seketat mungkin saat proses penyimpanan hingga pengiriman untuk menghindari adanya vaksin yang tidak layak pakai terdistribusi. Setelah mengunjungi tempat produksi, para wartawan diberikan pengetahuan seputar vaksin dan produksi Bio Farma.
"Ini untuk menyamakan pemahaman pihak media mengenai isu vaksin terkini dan peran penting Bio Farma sebagai industri vaksin nasional," ucap Kepala Bagian Corporate Communication Bio Farma N Nurlaela Arief.
(kri)