Sukhoi TNI AU dan KRI Usman Harun Bertempur di Cilegon

Senin, 05 Oktober 2015 - 16:54 WIB
Sukhoi TNI AU dan KRI Usman Harun Bertempur di Cilegon
Sukhoi TNI AU dan KRI Usman Harun Bertempur di Cilegon
A A A
BANTEN - Suara gemuruh terdengar di sekitar pelabuhan Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin (5/10/2015).

Sebanyak 12 pesawat latih TNI T-50i, 12 pesawat F-16 serta sembilan Sukhoi Su-27/30 terbang rendah di atas lokasi yang menjadi arena peringatan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 TNI itu.

Ribuan pasang mata tidak berkedip saat pesawat-pesawat tempur itu bermanuver memuntahkan tembakan ke arah laut lepas.

Tidak lama kemudian, dentuman keras terdengar. Gumpalan asap berbentuk jamur muncul dari permukaan laut.

Aksi tersebut disambut oleh riuhnya tepuk tangan ribuan masyarakat yang menyaksikan atraksi udara dalam simulasi misi pembebasan pulau oleh TNI. (Baca: Senjata TNI Kian Canggih, Nehara Semakin Aman)

Setelah pesawat berhasil membuat perairan di sekitar pulau steril, giliran kapal perang KRI Usman Harun dan KRI Diponegoro dengan kecepatan 15 knot membentuk formasi.

Secara bergantian, dua kapal perang terbaru TNI AL itu memberikan bantuan tembakan dari meriam berkaliber 76 mm.

"Terlihat asap mengepul dari tiap laras meriam. Peluru berkaliber 76 mm telah melesat menghantam pertahanan musuh," ucap pembawa acara memberikan narasi pada simulasi tersebut, Senin (5/10/2015).

Sebagai sapuan terakhir, pesawat pengangkut jenis Herkules C 130 memuntahkan puluhan peterjun payung untuk melakukan infiltrasi ke pulau yang dikuasai musuh.

Parasut mengembang. Satu-persatu pasukan khusus gabungan TNI tampak melayang-layang di udara.

Dengan lembut dan perlahan mereka berhasil mendarat di area pendaratan atau landing zone.

Sorak-sorai dan tepuk tangan penonton tak berhenti melihat keberhasilan TNI mendemonstrasikan operasi pembebasan pulau itu.

Kartika, siswi SMA swasta di Cilegon mengaku baru pertama kali melihat simulasi perang yang dilakukan TNI.

Dia merasa kagum saat melihat peralatan dan kemampuan angkatan perang nasional yang dimiliki Indonesia. "Senjata TNI hebat," ungkapnya. (Baca: Jokowi: TNI Jangan Lupakan Rakyat!)


PILIHAN:


Kurang Hakim, Pengadilan Tipikor Kewalahan
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9776 seconds (0.1#10.140)