Kicauan Yulianis Soal Nazar & KPK, Bikin Mahfud Bereaksi

Rabu, 29 Juli 2015 - 19:37 WIB
Kicauan Yulianis Soal Nazar & KPK, Bikin Mahfud Bereaksi
Kicauan Yulianis Soal Nazar & KPK, Bikin Mahfud Bereaksi
A A A
JAKARTA - Anggota DPD asal Bali I Gede Pasek Suardika, Yulianis menyambangi Kantor Mahfud MD Institute, di bilangan Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).

Kedatangan Yulianis dan Pasek dimaksudkan untuk menemui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut secara khusus.

Terjadinya pertemuan ini bermula dari cuitan Twitter Yulianis, yulianis13450, salah seorang saksi kunci dalam persidangan perkara suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang dan proyek Hambalang yang akhirnya menyeret Nazaruddin, Angelina Sondakh dan Anas Urbaningrum.

Kicauan Yulianis ini diunggah pada Jumat 24 Juli 2015 malam dengan hastag #kisahNZ. Yulianis kaget mendengar dari seorang kawan lamanya, bahwa Nazaruddin masih mempunyai Tambang Emas di Jawa Timur.

Tak hanya itu, kekagetan Yulianis bertambah, kala temannya itu diduga masih menjadi karyawan Nazaruddin, dipanggil untuk rapat bersama Nazaruddin.

Sedangkan pertemuan rapat tersebut diadakan di daerah Pejaten Jakarta Selatan, dan tidak kalah mengejutkan pula bahwa ternyata sang istri Neneng Sri Wahyuni juga berada di tempat yang sama.

"Ternyata sang istri yang harusnya di penjara Tangerang ada juga di sana #kisahNZ," kicau Yulianis.

Padahal seperti diketahui Nazaruddin semestinya berada di Lapas Sukamiskin Bandung yang dihuninya sejak awal 2013 lalu, semenjak keluarnya putusan tetap dirinya dengan pidana penjara selama 7 tahun dalam kasus suap Wisma Atlet.

Dan sang Istri Neneng sendiri dengan pidana 6 tahun penjara seharusnya berada di Lapas Wanita Tangerang sejak Desember 2013.

“Miris yah…. Jadi buat apa KPK menjarain KORUPTOR kalo begini jadinya…. Pantesan aja pada nggak kapok” kata Yulianis.

Bahkan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang menurut Yulianis sudah tiga tahun juga tidak kunjung selesai, walau dengan alasan asetnya terlalu banyak seperti dikatakan Jaksa KPK Yudi Kristiana.

Dalam kesempatan lain Yulianis juga menyorot perihal pembuktian oleh KPK kepada terpidana mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

“Trus…. Apa bukti KPK kalo ini semua punya Pak ANAS ? Tidak ada satupun penyidik yg berani menjawab pertanyaan saya…” ungkap Yulianis.

“Kalo memang ini punya pak AU kenapa harta NZ lebih banyak ??? Tidak masuk akal saya sebagai orang keuangan” imbuhnya.

Menurut wanita bercadar ini, kawan lamanya itu juga sempat berbicara mengenai Anas dan mengaku dia adalah salah seorang yang dipaksa berbohong untuk menjerat Anas Urbaningrum.

Cara kerja KPK juga disorot oleh Yulianis, bahkan dirinya mengaku sempat menumpahkan keluh kesahnya kepada seorang penyidik KPK yang dihormatinya.

“Kalau cara kerja KPK seperti ini… Siap2 KPK akan hancur pak” tegas Yulianis kepada penyidik KPK tersebut, dan seminggu kemudian menurut Yulianis ucapannya terbukti ketika Duo pimpinan KPK Bambang Widjoyanto disusul Abraham Samad menjadi tersangka Bareskrim Polri.

Yudhi Kristiana sendiri menurut Yulianis dalam persidangan agak “memuja” Nazaruddin sehingga dianggapnya akan ada konflik kepentingan bila Yudhi menjadi jaksa yang akan menyidangkan Kasus TPPU Nazaruddin ini. Yudhi Kristiana sendiri merupakan salah satu calon pimpinan KPK yang lolos ketahap kedua Calom Komisioner KPK oleh Pansel KPK.

Ocehan Yulianis ini ternyata diteruskan sahabat Anas Urbaningrum, yang kini anggota DPD RI Gede Pasek ke akun Twitter Mahfud MD dan ditanggapi langsung oleh Mahfud bahwa tak ada yang menarik dari cuitan tersebut.

“Tak ada yg menarik, semua sudah rahasia umum. Saya agak ragu ini akun Yulianis sendiri sebab dia biasanya menutup diri,” respons Mahfud.

“Maaf pak…. Ini account saya asli…. Bapak boleh cek dengan biro hukum KPK” balas Yulianis seperti menegaskan dirinya tidak berlindung di akun anonim untuk hanya sekedar menyebarkan fitnah. “btw pak…. Kalo sudah rahasia umum apakah nurani bapak tidak terusik melihat fenomena seperti ini?” tanya balik Yulianis kepada Mahfud.

Tidak tertarik berlama-lama berdebat di media sosial, Mahfud kemudian mengundang Yulianis untuk bertemu di kantornya. Mahfud menerangkan bahwa dirinya akan membantu Yulianis untuk menghadap ke KPK, Kejaksaan dan Kementerian Hukum dan HAM serta pihak-pihak lainnya yang disorot oleh cuitan Yulianis tersebut.

Pilihan:

Polri Diminta Hati-hati Brimob Diberi Pelatihan Raider

Tolak Diperiksa, OC Kaligis: Lebih Baik Saya Ditembak Mati
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4524 seconds (0.1#10.140)