Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Menristek Sebut Menteri Penghina Jokowi Tak Beretika
Menristek Sebut Menteri Penghina Jokowi Tak Beretika
A
A
A
JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir menilai menteri yang menghina atau mengecilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki etika.
"Kalau menurut saya pribadi, enggak benar lah, enggak beretika," kata Nasir usai menghadiri peringatan Hari Bhayangkara ke-69 tahun 2015 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/7/2015).
Menurut dia, tidak patut seorang menteri berani menghina seorang presiden. "Saya rasa kok enggak pas ya. Kalau yang namanya pembantu presiden itu harus melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan presiden," tuturnya.
Kendati demikian, Nasir mengaku tidak mengetahui siapa sebenarnya menteri tersebut.
Dia pun meminta wartawan menanyakan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
"Nah mungkin coba tanyakan ke Pak Tjahjo, siapa itu, saya sendiri enggak tahu itu," tandasnya seraya menegaskan Presiden Jokowi belum pernah menyinggung hal tersebut dalam rapat kabinet.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada menteri di Kabinet Kerja yang berani mengecilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di belakang.
Mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai menteri tersebut adalah orang yang tidak tahu berterima kasih.
"Orang yang suka mengecilkan Presidennya di belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden) dwarawati atau mandura," kata Tjahjo dalam keterangannya, Senin (29/6/2015).
source: http://nasional.sindonews.com/read/1017964/12/sst-mendagri-sebut-ada-menteri-kecilkan-jokowi-1435550632Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkapkan adanya menteri Kabinet Kerja yang berani mengecilkan Presiden Jokowi. Tjahjo menyebut menteri itu tidak tahu cara berterima kasih.
"Orang yang suka mengecilkan Presidennya di belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden)," kata Tjahjo, Senin 29 Juni 2015.
PILIHAN :
Sssttt...Mendagri Sebut Ada Menteri Kecilkan Jokowi
"Kalau menurut saya pribadi, enggak benar lah, enggak beretika," kata Nasir usai menghadiri peringatan Hari Bhayangkara ke-69 tahun 2015 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/7/2015).
Menurut dia, tidak patut seorang menteri berani menghina seorang presiden. "Saya rasa kok enggak pas ya. Kalau yang namanya pembantu presiden itu harus melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan presiden," tuturnya.
Kendati demikian, Nasir mengaku tidak mengetahui siapa sebenarnya menteri tersebut.
Dia pun meminta wartawan menanyakan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
"Nah mungkin coba tanyakan ke Pak Tjahjo, siapa itu, saya sendiri enggak tahu itu," tandasnya seraya menegaskan Presiden Jokowi belum pernah menyinggung hal tersebut dalam rapat kabinet.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada menteri di Kabinet Kerja yang berani mengecilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di belakang.
Mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai menteri tersebut adalah orang yang tidak tahu berterima kasih.
"Orang yang suka mengecilkan Presidennya di belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden) dwarawati atau mandura," kata Tjahjo dalam keterangannya, Senin (29/6/2015).
source: http://nasional.sindonews.com/read/1017964/12/sst-mendagri-sebut-ada-menteri-kecilkan-jokowi-1435550632Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkapkan adanya menteri Kabinet Kerja yang berani mengecilkan Presiden Jokowi. Tjahjo menyebut menteri itu tidak tahu cara berterima kasih.
"Orang yang suka mengecilkan Presidennya di belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden)," kata Tjahjo, Senin 29 Juni 2015.
PILIHAN :
Sssttt...Mendagri Sebut Ada Menteri Kecilkan Jokowi
(dam)
Explore More