KIB Diprediksi Usung Airlangga Meski Sandi dan Erick Bergabung

Rabu, 18 Januari 2023 - 19:03 WIB
loading...
KIB Diprediksi Usung...
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto akan tetap menjadi kandidat utama jadi Capres 2024 dari KIB. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto akan tetap menjadi kandidat utama jadi Capres 2024 dari Koalisi Indonesia bersatu (KIB) . Pandangan Adi ini menyusul kabar masuknya Erick Thohir dan Sandiaga Uno ke salah satu partai di KIB.

"Jika keduanya benar jadi bergabung, ini akan membuat meja perundingan capres-cawapres di KIB semakin menarik," ujar Adi dalam keterangannya, Rabu (18/1/2023).

Diketahui, Erick Thohir tengah dekat dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Menteri BUMN itu terlihat bersama Ketum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam puncak acara perayaan HUT ke-273 Kabupaten Langkat, Selasa (17/1/2023).

Tak hanya mengajak Erick Thohir, Zulhas juga mengajak beberapa artis andalan PAN antara lain Pasha Ungu, Uya Kuya serta Eko Patrio yang juga Anggota DPR RI Fraksi PAN.

Sementara itu, Sandiaga Uno kian dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menghadiri peringatan HUT ke-50 PPP di Stadion Kridosono Yogyakarta.

Melihat fenomena ini, Adi menilai keduanya baik Sandi dan Erick memiliki elektabilitas yang hampir merata. Sehingga kata Adi, Airlangga lebih berpeluang menjadi Capres 2024 yang bakal diusung oleh KIB.

Selain itu, saat ini Airlangga menjadi pimpinan parpol dengan perolehan suara pileg tertinggi kedua pada Pemilu 2019. Hal itu yang bakal menjadi pertimbangan.

"Mesin Partai Golkar lebih solid untuk mendongkrak elektabilitas Airlangga, dibanding misalnya PAN dan PPP. Jadi itu yang saya sebut bahwa koalisi ini masih sangat dinamis," papar Adi.

Lebih lanjut Adi menilai, Golkar memang tidak akan mendapatkan efek ekor jas jika Sandi atau Erick benar-benar dijadikan kandidat. Akan tetapi, efek ekor jas itu tak berpengaruh bagi Golkar.

"Golkar itu salah satu kekuatan utamanya adalah anatomi struktur dan kekuatan caleg mereka. Ini terbukti pada 2019, Golkar tidak punya jagoan di Pilpres, tetapi menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi nomor dua," jelasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2131 seconds (0.1#10.140)