4 Gubernur Papua di Era Reformasi, Terakhir Mantan Menteri Perhubungan

JAKARTA - Terdapat empat Gubernur Papua yang menjabat setelah Reformasi 1998. Pada era ini juga Provinsi tersebut mengalami pergantian nama dari Irian Jaya menjadi Papua .

Dilansir dari papua.go.id, nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua. Sedangkan nama Irian Jaya merupakan nama yang diberikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973.

Baca juga : 5 Gubernur Papua dengan Masa Jabatan Terlama, Terakhir Ditangkap KPK

Berikut empat Gubernur Papua yang menjabat di era Reformasi :

1. Lukas Enembe

Pria kelahiran 27 Juni ini merupakan Gubernur Papua yang tengah menjabat saat ini. Namanya baru-baru ini tengah mencuat terkait dugaan kasus gratifikasi yang dilakukannya.

Lukas Enembe telah menjabat sebagai Gubernur Papua selama dua periode yakni mulai pada 9 April 2013 sampai 9 April 2018, dan dilanjut periode ke dua pada 5 September 2018.

2. Barnabas Suebu

Barnabas Suebu atau yang akrab disapa Bas Suebu ini lahir pada 29 April 1946. Dia mulai menjabat sebagai Gubernur Papua pada 25 Juli 2006 hingga 25 Juli 2011.

Sebelumnya Bas Suebu juga sempat menjadi Gubernur ketika provinsi ini masih bernama Irian Jaya, yakni periode 1988 sampai 1993.

Baca juga : Kepala Suku Papua Minta Kemendagri Segera Tetapkan Plt Gubernur Papua

3. Jacobus Perviddya Solossa

Pada masa kepemimpinan J.P. Solossa inilah Irian Jaya mulai berganti nama menjadi Papua. Dia memang dikenal sebagai tokoh yang rajin menuntut diadakannya otonomi khusus bagi Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya alam namun masih sangat miskin pengembangan.

Pria kelahiran 8 Mei 1948 ini menjabat sebagai Gubernur Papua pada 23 November 2000 hingga 23 November 2005.

Kurang dari sebulan setelah melepas jabatannya, tokoh Papua ini meninggal dunia pada 19 Desember 2005.

4. Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi

Pria asal Yapen Waropen ini lahir pada 15 Oktober 1947. Freddy Numberi menjabat sebagai Gubernur untuk provinsi tersebut ketika masih bernama Irian Jaya yakni pada 9 April 1998 hingga 1 Januari 2000.

Setelah melepas jabatannya, jenderal bintang tiga ini sempat dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri Perhubungan periode 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011.