Gunung Marapi Kembali Erupsi Minggu Siang, Jauhi Radius 3 Km dari Puncak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi, Minggu (8/1/2023) pukul 11.45 WIB setelah kemarin dua kali mengeluarkan abu vulkanik. Warga diminta menjauhi kawah atau puncak gunung yang terletak di Kabupaten Agan dan Tanah Datar ini.
Menurut informasi yang dipublikasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi milik Kementerian ESDM (PVMBG), tinggi kolom erupsi masih belum diketahui. Kondisi erupsi belum teramati secara mendetail.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 6,8 mm dan durasi 63 detik," tulis PVMBG di laman resminya, Minggu (8/1/2023).
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Semburkan Abu Vulkanik, 40 Pendaki Masih di Puncak
Untuk mengantisipasi kondisi berbahaya, PVMBG mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap menjauhi kawah maupun puncak gunung. "Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah atau puncak," kata PVMBG.
Sebelumnya, Sabtu (7/1/2023), Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik dua kali. Pada pukul 06.11 WIB kolom abu setinggi 300 meter dan pukul 09.44 WIB tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak 3.091 meter di atas permukaan laut.
Pukul 06.11 WIB, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13,4 mm dan durasi ±45 detik.
Sementara erupsi pada pukul 09.44 WIB, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2,4 mm dan durasi ±1 menit 49 detik.
Kepala BKSDA Sumatera Barat Ardi Andono mengatakan, saat erupsi, ada 40 orang pendaki di Gunung Marapi. "Dari laporan pos jaga kita ada sekitar 40-an pendaki yang naik ke Gunung Marapi pada dua hari terakhir. Masing-masing naik dua rombongan, rombongan pertama naik sebanyak 20 orang pada Kamis dan 20 orang pada hari Jumat," katanya, Sabtu (7/1/2023).
Menurut informasi yang dipublikasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi milik Kementerian ESDM (PVMBG), tinggi kolom erupsi masih belum diketahui. Kondisi erupsi belum teramati secara mendetail.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 6,8 mm dan durasi 63 detik," tulis PVMBG di laman resminya, Minggu (8/1/2023).
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Semburkan Abu Vulkanik, 40 Pendaki Masih di Puncak
Untuk mengantisipasi kondisi berbahaya, PVMBG mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap menjauhi kawah maupun puncak gunung. "Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah atau puncak," kata PVMBG.
Sebelumnya, Sabtu (7/1/2023), Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik dua kali. Pada pukul 06.11 WIB kolom abu setinggi 300 meter dan pukul 09.44 WIB tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak 3.091 meter di atas permukaan laut.
Pukul 06.11 WIB, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13,4 mm dan durasi ±45 detik.
Sementara erupsi pada pukul 09.44 WIB, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2,4 mm dan durasi ±1 menit 49 detik.
Kepala BKSDA Sumatera Barat Ardi Andono mengatakan, saat erupsi, ada 40 orang pendaki di Gunung Marapi. "Dari laporan pos jaga kita ada sekitar 40-an pendaki yang naik ke Gunung Marapi pada dua hari terakhir. Masing-masing naik dua rombongan, rombongan pertama naik sebanyak 20 orang pada Kamis dan 20 orang pada hari Jumat," katanya, Sabtu (7/1/2023).
(abd)