Pelaksanaan Nataru 2023 Berjalan Baik, Menko PMK: Walaupun Ada Insiden Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengapresiasi semua pihak, sehingga perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) berjalan dengan baik. Hal ini dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
"Secara umum sejak perayaan Natal sampai Tahun Baru 2023 ini semuanya berjalan baik, walaupun ada insiden kecil yaitu ada kendaraan tercebur dan ada yang roda as nya patah saat memasuki kapal. Namun, itu tidak terlalu banyak berisiko besar dalam rangka pengamanan dan pelaksanaan perjalanan Nataru 2023 saat ini," kata Muhadjir dikutip dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).
Insiden kecelakaan tersebut yakni kendaraan yang terjatuh ke laut di Pelabuhan Merak selama periode Nataru. Menurut Menko Muhadjir, peristiwa tersebut tidak mengganggu arus kendaraan yang akan ke Jawa maupun Sumatera.
Baca juga: Sambut Tahun Baru 2023, Begini Cara Mewujudkan Resolusi
Dia menyebutkan angkutan libur Nataru di Pelabuhan Merak saat ini sebagai ajang untuk persiapan menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2023. Kekurangan yang terjadi pada arus mudik tahun lalu dapat diperbaiki, baik dari segi pelayanan maupun infrastruktur.
"Tadi saya telah berdiskusi dengan Pak Gubernur, Kepala Korlantas, dari perwakilan ASDP, dan Kementerian Perhubungan akan menyiapkan (mudik) Lebaran. Kira-kira 3 sampai 4 bulan yang akan datang. Sehingga, pengalaman tahun lalu dalam mengelola lalu-lintas libur Lebaran, dapat kita tingkatkan untuk tahun ini," ucap Muhadjir.
Adapun rencana perbaikan yang disampaikan PT ASDP dan Pemerintah Provinsi Banten yakni melakukan pendalaman dermaga eksekutif, menambah area parkir di dermaga, dan memperbaiki serta menambah rest area baik di tol maupun di luar pelabuhan.
Di samping itu, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, menurut Letjen TNI Suharyanto, pemerintah telah menggelar teknologi modifikasi cuaca di sejumlah daerah khususnya Pulau Jawa.
"Untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem pada awal-awal Januari ini, kita telah bekerja sama dengan BMKG, BRIN, dan TNI-AU sudah menggelar teknologi modifikasi cuaca, antara lain di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tutupnya.
"Secara umum sejak perayaan Natal sampai Tahun Baru 2023 ini semuanya berjalan baik, walaupun ada insiden kecil yaitu ada kendaraan tercebur dan ada yang roda as nya patah saat memasuki kapal. Namun, itu tidak terlalu banyak berisiko besar dalam rangka pengamanan dan pelaksanaan perjalanan Nataru 2023 saat ini," kata Muhadjir dikutip dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).
Insiden kecelakaan tersebut yakni kendaraan yang terjatuh ke laut di Pelabuhan Merak selama periode Nataru. Menurut Menko Muhadjir, peristiwa tersebut tidak mengganggu arus kendaraan yang akan ke Jawa maupun Sumatera.
Baca juga: Sambut Tahun Baru 2023, Begini Cara Mewujudkan Resolusi
Dia menyebutkan angkutan libur Nataru di Pelabuhan Merak saat ini sebagai ajang untuk persiapan menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2023. Kekurangan yang terjadi pada arus mudik tahun lalu dapat diperbaiki, baik dari segi pelayanan maupun infrastruktur.
"Tadi saya telah berdiskusi dengan Pak Gubernur, Kepala Korlantas, dari perwakilan ASDP, dan Kementerian Perhubungan akan menyiapkan (mudik) Lebaran. Kira-kira 3 sampai 4 bulan yang akan datang. Sehingga, pengalaman tahun lalu dalam mengelola lalu-lintas libur Lebaran, dapat kita tingkatkan untuk tahun ini," ucap Muhadjir.
Adapun rencana perbaikan yang disampaikan PT ASDP dan Pemerintah Provinsi Banten yakni melakukan pendalaman dermaga eksekutif, menambah area parkir di dermaga, dan memperbaiki serta menambah rest area baik di tol maupun di luar pelabuhan.
Di samping itu, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, menurut Letjen TNI Suharyanto, pemerintah telah menggelar teknologi modifikasi cuaca di sejumlah daerah khususnya Pulau Jawa.
"Untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem pada awal-awal Januari ini, kita telah bekerja sama dengan BMKG, BRIN, dan TNI-AU sudah menggelar teknologi modifikasi cuaca, antara lain di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tutupnya.
(maf)