Elektabilitas Perindo Masuk Parpol Papan Tengah, Ini Analisa Pengamat Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Desember 2022 menunjukkan Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) berhasil menyalip tiga partai politik Parlemen papan tengah, yakni Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Perindo bahkan nyaris menyusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Direktur Eksekutif Public Trust Institute, Pahrudin HM mengatakan, kontestasi politik 2024 memang sangat ketat, sehingga masing-masing parpol berlomba untuk meraih sukses. "Sukses meraih dukungan publik salah satunya yang utama adalah peningkatan popularitas. Parpol yang ingin populer giat melakukan sosialisasi melalui beragam media," kata Pahrudin, Senin (19/12/2022).
Perindo, kata Pahrudin, merupakan satu-satunya parpol nonparlemen yang masif berkampanye. Berbeda dengan parpol lainnya yang cenderung fokus pada sosialisasi via media. "Perindo lebih maju dengan menempatkan figur-figur terkenal di elite nasional dan lokal, semisal TGB. Psikopolitik publik kita masih berorientasi figur yang punya kedekatan sosio-kultural dengan masyarakat," katanya.
Selain itu, Pahrudin menilai ada beragam faktor mengapa Partai Perindo bisa mengalami peningkatan elektabilitas beberapa waktu terakhir. "Posisi Perindo yang agak menjaga jarak terhadap Pemerintahan Joko Widodo juga saya pikir turut berandil. Kalau ini terus dimasifkan bukan tidak mungkin Perindo bisa ada di top 4 atau 5 besar nasional," katanya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, elektabilitas Partai Perindo melampaui PAN, PPP, dan Nasdem tersebut menunjukkan tiga hal penting. "Pertama, menunjukan kerja mesin Partai Perindo mulai efektif menyentuh pemilih. Kedua, menunjukkan adanya pergeseran sikap pemilih yang makin menyukai partai yang moderat. Ketiga, representasi partai perindo yang ada di pemerintahan misalnya sebagai wakil menteri dinilai publik cukup berhasil," kata Ubedilah Badrun.
Namun dirinya tetap perlu memberi catatan kritis. Ia mengingatkan, angka elektabilitas 4,6% itu merupakan angka relatif yang mungkin akan berubah hingga 2024. "Perubahan elektabilitas tersebut bisa naik atau bahkan turun. Itu tergantung kinerja mesin partai dalam mendekati pemilih dan performa representasi partai yang ada di pemerintahan atau DPRD di beberapa wilayah. Ingat pemilu masih 14 bulan lagi, artinya sepanjang 14 bulan ke depan itu berbagai kemungkinan bisa terjadi," katanya.
Baca juga: SMRC Sebut Perindo Jadi Partai Nonparlemen Paling Kompetitif
Sebagaimana diketahui, hasil survei elektabilitas partai politik yang dipublikasikan SMRC pada 18 Desember 2022 menempatkan PDIP di posisi pertama mendapat dukungan terbesar dari responden sebesar 24,1%. Disusul Partai Golkar 9,4%; Partai Gerindra 8,9%; dan Partai Demokrat 8,9%.
Kemudian di urutan lima ada PKS 6,2%; kemudian PKB 6,1%; Partai Perindo 4,6%; Nasdem 3,2%; PPP 2,9%; dan PAN 1,7%. Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1%, responden yang menjawab belum tahu sebanyak 20,9%.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1029 atau 84%.
Sebanyak 1.029 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Lihat Juga: Angela: Partai Perindo Bagian dari Pemenang Pilkada di 17 Provinsi dan 145 Kabupaten/Kota
Direktur Eksekutif Public Trust Institute, Pahrudin HM mengatakan, kontestasi politik 2024 memang sangat ketat, sehingga masing-masing parpol berlomba untuk meraih sukses. "Sukses meraih dukungan publik salah satunya yang utama adalah peningkatan popularitas. Parpol yang ingin populer giat melakukan sosialisasi melalui beragam media," kata Pahrudin, Senin (19/12/2022).
Perindo, kata Pahrudin, merupakan satu-satunya parpol nonparlemen yang masif berkampanye. Berbeda dengan parpol lainnya yang cenderung fokus pada sosialisasi via media. "Perindo lebih maju dengan menempatkan figur-figur terkenal di elite nasional dan lokal, semisal TGB. Psikopolitik publik kita masih berorientasi figur yang punya kedekatan sosio-kultural dengan masyarakat," katanya.
Selain itu, Pahrudin menilai ada beragam faktor mengapa Partai Perindo bisa mengalami peningkatan elektabilitas beberapa waktu terakhir. "Posisi Perindo yang agak menjaga jarak terhadap Pemerintahan Joko Widodo juga saya pikir turut berandil. Kalau ini terus dimasifkan bukan tidak mungkin Perindo bisa ada di top 4 atau 5 besar nasional," katanya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, elektabilitas Partai Perindo melampaui PAN, PPP, dan Nasdem tersebut menunjukkan tiga hal penting. "Pertama, menunjukan kerja mesin Partai Perindo mulai efektif menyentuh pemilih. Kedua, menunjukkan adanya pergeseran sikap pemilih yang makin menyukai partai yang moderat. Ketiga, representasi partai perindo yang ada di pemerintahan misalnya sebagai wakil menteri dinilai publik cukup berhasil," kata Ubedilah Badrun.
Namun dirinya tetap perlu memberi catatan kritis. Ia mengingatkan, angka elektabilitas 4,6% itu merupakan angka relatif yang mungkin akan berubah hingga 2024. "Perubahan elektabilitas tersebut bisa naik atau bahkan turun. Itu tergantung kinerja mesin partai dalam mendekati pemilih dan performa representasi partai yang ada di pemerintahan atau DPRD di beberapa wilayah. Ingat pemilu masih 14 bulan lagi, artinya sepanjang 14 bulan ke depan itu berbagai kemungkinan bisa terjadi," katanya.
Baca juga: SMRC Sebut Perindo Jadi Partai Nonparlemen Paling Kompetitif
Sebagaimana diketahui, hasil survei elektabilitas partai politik yang dipublikasikan SMRC pada 18 Desember 2022 menempatkan PDIP di posisi pertama mendapat dukungan terbesar dari responden sebesar 24,1%. Disusul Partai Golkar 9,4%; Partai Gerindra 8,9%; dan Partai Demokrat 8,9%.
Kemudian di urutan lima ada PKS 6,2%; kemudian PKB 6,1%; Partai Perindo 4,6%; Nasdem 3,2%; PPP 2,9%; dan PAN 1,7%. Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1%, responden yang menjawab belum tahu sebanyak 20,9%.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1029 atau 84%.
Sebanyak 1.029 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Lihat Juga: Angela: Partai Perindo Bagian dari Pemenang Pilkada di 17 Provinsi dan 145 Kabupaten/Kota
(abd)