Deretan Ketua Umum PKB dari Masa ke Masa, Nomor Terakhir Sudah Memimpin 17 Tahun
loading...
A
A
A
3. Muhaimin Iskandar
FOTO/DOK.SINDOnews
Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar II PKB yang digelar pada 16-19 April 2005 di Semarang. Politikus kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini masih memimpin PKB hingga sekarang.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, menghadapi konflik internal di awal menjabat sebagai Ketum PKB. Sejumlah tokoh menyatakan memisahkan diri dan mendirikan PKB tandingan. Muncul DPP PKB pimpinan Choirul Anam sebagai hasil Muktamar Surabaya. Namun akhirnya, PKB Muhaimin Iskandar yang diakui oleh pemerintah.
Menjelang Pemilu 2009, PKB kembali dilanda konflik internal. Gus Dur yang duduk sebagai Ketua Dewan Syuro PKB memecat Cak Imin dari jabatan Ketua Umum. Alasannya, Cak Imin dianggap bermanuver dengan bermain-main ke Istana atau mendekati pemerintahan SBY. Cak Imin digantikan oleh Ali Masykur Musa.
Pemecatan itu dilawan. Cak Imin dan para pendukungnya mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Di tengah proses hukum, kubu Gus Dur dan Kubu Cak Imin sama-sama menggelar Muktamar Luar Biasa.
Kubu Gus Dur menggelar MLB di Parung, Bogor pada 30 April-1 Mei 2008, dan memilih Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum PKB.
Sementara kubu Cak Imin melaksanakan MLB di Ancol sehari setelahnya dan memutuskan Muhaimin Iskandar tetap sebagai Ketum PKB. Cak Imin juga mendepak Yenny Wahid, putri Gus Dur dari jabatan Sekjen dan digantikan oleh Lukman Edy. Posisi Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB juga digantikan oleh KH Aziz Mansyur.
Atas konflik itu, Mahkamah Agung dalam putusan kasasi bernomor 441/kasus kasasi/Pdt/2008 memutuskan struktur kepengurusan PKB kembali ke hasil Muktamar Semarang 2005. Gus Dur tetap sebagai Ketua Umum Dewan Syura, dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz.
Cak Imin akhirnya sah memimpin PKB. Dalam muktamar selanjutnya, yakni 2010, 2014, dan terakhir 2019, Cak Imin kembali terpilih menjadi Ketua Umum PKB.
FOTO/DOK.SINDOnews
Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar II PKB yang digelar pada 16-19 April 2005 di Semarang. Politikus kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini masih memimpin PKB hingga sekarang.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, menghadapi konflik internal di awal menjabat sebagai Ketum PKB. Sejumlah tokoh menyatakan memisahkan diri dan mendirikan PKB tandingan. Muncul DPP PKB pimpinan Choirul Anam sebagai hasil Muktamar Surabaya. Namun akhirnya, PKB Muhaimin Iskandar yang diakui oleh pemerintah.
Menjelang Pemilu 2009, PKB kembali dilanda konflik internal. Gus Dur yang duduk sebagai Ketua Dewan Syuro PKB memecat Cak Imin dari jabatan Ketua Umum. Alasannya, Cak Imin dianggap bermanuver dengan bermain-main ke Istana atau mendekati pemerintahan SBY. Cak Imin digantikan oleh Ali Masykur Musa.
Pemecatan itu dilawan. Cak Imin dan para pendukungnya mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Di tengah proses hukum, kubu Gus Dur dan Kubu Cak Imin sama-sama menggelar Muktamar Luar Biasa.
Kubu Gus Dur menggelar MLB di Parung, Bogor pada 30 April-1 Mei 2008, dan memilih Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum PKB.
Sementara kubu Cak Imin melaksanakan MLB di Ancol sehari setelahnya dan memutuskan Muhaimin Iskandar tetap sebagai Ketum PKB. Cak Imin juga mendepak Yenny Wahid, putri Gus Dur dari jabatan Sekjen dan digantikan oleh Lukman Edy. Posisi Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB juga digantikan oleh KH Aziz Mansyur.
Atas konflik itu, Mahkamah Agung dalam putusan kasasi bernomor 441/kasus kasasi/Pdt/2008 memutuskan struktur kepengurusan PKB kembali ke hasil Muktamar Semarang 2005. Gus Dur tetap sebagai Ketua Umum Dewan Syura, dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz.
Cak Imin akhirnya sah memimpin PKB. Dalam muktamar selanjutnya, yakni 2010, 2014, dan terakhir 2019, Cak Imin kembali terpilih menjadi Ketua Umum PKB.
(abd)