YLBHI: Perlu Dorongan Politik untuk Menuntaskan Kasus Munir

Kamis, 08 Desember 2022 - 18:08 WIB
loading...
YLBHI: Perlu Dorongan...
Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur menyatakan perlu dorongan politik untuk menuntaskan kasus Munir. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut perlu ada kemauan politik untuk menetapkan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat. Tanpa ada dorongan politik maka kasus tersebut sulit diselesaikan.

Hal ini ditegaskan Muhammad Isnur pada acara Catatan Diskusi Publik "Peringatan Hari HAM dan Mengenang 57 Tahun Munir: Potret Penegakan HAM di Indonesia" yang diselenggarakan PP IKA UB Waroeng Sadjoe Tebet.

Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur menyatakan saat ini dirinya merasa bertempur dengan kawan sendiri yang dulunya memperjuangkan penyelesaian pelanggaran HAM berat. Tidak hanya itu, situasinya saat ini juga membuat penyelesaian semakin sulit.



"Sejak awal kita sudah bilang upaya rekayasa kasus, penghilangan alat bukti sudah dilakukan terhadap kasus Munir. Hingga diputus bersalah bahkan Polycarpus tidak mau mengakui bahkan diberi remisi 5 tahun," tegas Muhammad Isnur, Kamis (8/12/2022).



Penyelesaian kasus Munir, bukan soal kemampuan namun soal kemauan untuk mengungkap kasus. Ini bukan hanya soal bukti namun bagaimana dorongan politik untuk mendesak agar segera dilakukan penetapan sebagai pelanggaran HAM berat dan penyelesaian kasus. "Bukti hanya urusan teknis. Jika kemauan politik tidak ada, penyelesaian juga tidak akan ada sampai kapan pun," tegasnya.

Muhammad Isnur menambahkan kasus Munir ini tidak ada kedaluwarsa jika memang kita sepakat kasus Munir adalah pelanggaran HAM berat. Sejak awal memang Jokowi sudah tidak punya komitmen, terbukti di awal dia mengangkat Wiranto sebagai Menko Polhukam.

Suciwati, istri almarhum Munir menegaskan penegakan HAM hari ini tidak ada. Dia merasa yang sudah dilakukan oleh pembela HAM hopeless. Sejak awal dirinya sudah tidak percaya Jokowi saat mencalonkan presiden termasuk orang-orang di sekitarnya.

"Kekuatan masyarakat sipil jika satu tidak akan ada KUHP baru, Cipta Kerja, dan sebagainya. Sehingga kondisi hari ini salah satu bentuk kegagalan gerakan masyarakat sipil. Kondisi demokrasi kita sudah menuju masa yang kelam," kata Suciwati dengan nada prihatin.

Pengesahan KUHP lanjut Suciwati harus menjadi refleksi kita sebagai gerakan masyarakat sipil yang tidak bersinergi satu sama lain bahkan sibuk sendiri dengan proyek masing-masing. Harus ada sosok seperti Munir yang menjaga Republik ini dan memperjuangkan darah korban tidak bisa dibeli dengan rupiah.

"Terakhir memang Komnas menghubungi untuk masuk dalam tim ad-hoc, namun di waktu yang sudah mepet dengan masa jabatan, padahal sudah dikirim surat 2 tahun sebelumnya. Sehingga tidak ada unsur masyarakat sipil dalam tim ad-hoc,"tambahnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jokowi Bersedia Jadi...
Jokowi Bersedia Jadi Dewan Pembina Rampai Nusantara
Kembalikan Kepercayaan...
Kembalikan Kepercayaan Publik, Polri Harus Terbuka Kritikan Masyarakat
Prabowo Bangga Indonesia...
Prabowo Bangga Indonesia Pernah Dipimpin SBY dan Jokowi
Ubedilah Badrun Sebut...
Ubedilah Badrun Sebut Efisiensi Anggaran Era Prabowo Akibat Buruknya Pemerintahan Jokowi
Tuding OCCRP Proksi...
Tuding OCCRP Proksi untuk Sudutkan Jokowi, Joman: Kita Pantas Curiga!
7 Fakta tentang Masuknya...
7 Fakta tentang Masuknya Jokowi ke Daftar Finalis Pemimpin Terkorup Dunia 2024
Masuk Daftar Pemimpin...
Masuk Daftar Pemimpin Paling Korup versi OCCRP, Jokowi: Framing Jahat
Menelisik Ragam Persoalan...
Menelisik Ragam Persoalan Komunikasi Politik Indonesia
9 Pati TNI Jadi Perisai...
9 Pati TNI Jadi Perisai Hidup Jokowi saat Jabat Presiden, di Mana Mereka Sekarang?
Rekomendasi
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
Isuzu Siapkan Truk Klasik...
Isuzu Siapkan Truk Klasik Keren yang Belum Pernah Anda Lihat
Berita Terkini
PHK Massal dan Perlindungan...
PHK Massal dan Perlindungan Pekerja
6 jam yang lalu
Profil Mayjen TNI R...
Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Stafsus KSAD yang Dimutasi Jelang Lebaran 2025
6 jam yang lalu
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
7 jam yang lalu
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
8 jam yang lalu
Prabowo Unggah Momen...
Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo
10 jam yang lalu
Momen Open House Prabowo...
Momen Open House Prabowo bersama Pejabat di Istana Merdeka
10 jam yang lalu
Infografis
Empat Indikator Uni...
Empat Indikator Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved