5 Fakta Laksamana TNI Marsetio, Peraih Adhi Makayasa yang Pernah Jabat KSAL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laksamana TNI (Purn) Marsetio merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut (AL). Terdapat sejumlah fakta menarik terkait Jenderal bintang empat di matra Angkatan Laut (AL) ini.
Dalam riwayatnya, pria kelahiran 3 Desember 1956 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Surabaya 1981. Tak sekadar lulus, Marsetio juga berhasil menyemat predikat lulusan terbaik dan meraih Adhi Makayasa.
Baca juga : Profil Adira Rizky Nugroho, Peraih Adhi Makayasa 2022 dari Akpol
Berikut deretan fakta Laksamana TNI (Purn) Marsetio, peraih Adhi Makayasa yang pernah jabat KSAL.
1. Memiliki Riwayat Pendidikan yang Mentereng
Selain menjadi lulusan terbaik di Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1981, Laksamana TNI (Purn) Marsetio ini juga memiliki riwayat pendidikan yang cukup banyak, baik di bidang militer maupun akademik.
Marsetio pernah menempuh pendidikan militer di ISC Royal Naval College 1991, Royal Dutch Navy Operation School 1986, Operation Course Italia 2002, dan lainnya.
Kemudian, di bidang akademik Marsetio juga diketahui menamatkan pendidikan S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM).
2. Pernah Menerima Bintang Mahaputra
Laksamana TNI (Purn) Marsetio pernah mendapat penghargaan berupa Bintang Mahaputra. Dikutip dari laman Kemhan RI, Rabu (7/12/2022), tanda kehormatan ini diberikan langsung oleh Presiden Joko WIdodo di Istana Negara sebagai bagian dari rangkaian Peringatan HUT RI ke-70, tepatnya pada 13 Agustus 2015.
Untuk diketahui, menurut UU 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan disebutkan bahwa penyematan tanda kehormatan ini ditujukan guna memberi penghormatan kepada mereka yang berjasa terhadap keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga : Daftar 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil, AAL, AAU dan Akpol 2022
3. Memiliki Sejumlah Tanda Penghargaan dari Luar Negeri
Selain berbagai tanda kehormatan yang didapat dari dalam negeri, Laksamana Marsetio juga pernah menerima hal yang sama dari beberapa negara di luar Indonesia.
Sebagai contoh, dia pernah mendapat medali Pengabdian Militer Dengan Pujian (Meritorious Service Medal-Military) atau Pingat Jasa Gemilang dari pemerintah Singapura di tahun 2015.
Adapun penyematan tanda kehormatan tersebut dilakukan oleh Menteri Transportasi dan Menteri Kedua Pertahanan Singapura Lui Tuck Yew. Selain Singapura, beberapa penghargaan lain juga didapat Marsetio dari negara lain.
Sebut saja seperti The Legion of Merit dari Amerika Serikat pada 24 September 2014, Officer of the Military Division of the Order of Australia pada tahun 2015, dan lain sebagainya.
4. Memiliki Banyak Brevet
Sepanjang kariernya, Laksamana TNI (Purn) Marsetio juga telah menyemat banyak penghargaan berupa brevet. Di antaranya adalah Brevet Selam TNI, Brevet Atas Air, Brevet Kopaska, Brevet Komando Paskhas, Brevet Australian Navy, Brevet Tri Media Taifib, Brevet Antiteror Denjaka, Wing Penerbal, Wing Penerbang TNI AU, hingga Brevet Hiu Kencana.
5. Karier di Luar AL
Pada riwayat kariernya, Marsetio pernah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (plt) Komisaris Utama Pelindo hasil merger pada tahun 2021. Adapun penunjukan ini didasarkan pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam hal ini, Marsetio yang sebelumnya aktif menjabat sebagai penasihat khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Hankam Maritim Luhut Panjaitan serta menjadi Guru Besar di Universitas Pertahanan Indonesia.
Dalam riwayatnya, pria kelahiran 3 Desember 1956 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Surabaya 1981. Tak sekadar lulus, Marsetio juga berhasil menyemat predikat lulusan terbaik dan meraih Adhi Makayasa.
Baca juga : Profil Adira Rizky Nugroho, Peraih Adhi Makayasa 2022 dari Akpol
Berikut deretan fakta Laksamana TNI (Purn) Marsetio, peraih Adhi Makayasa yang pernah jabat KSAL.
1. Memiliki Riwayat Pendidikan yang Mentereng
Selain menjadi lulusan terbaik di Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1981, Laksamana TNI (Purn) Marsetio ini juga memiliki riwayat pendidikan yang cukup banyak, baik di bidang militer maupun akademik.
Marsetio pernah menempuh pendidikan militer di ISC Royal Naval College 1991, Royal Dutch Navy Operation School 1986, Operation Course Italia 2002, dan lainnya.
Kemudian, di bidang akademik Marsetio juga diketahui menamatkan pendidikan S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM).
2. Pernah Menerima Bintang Mahaputra
Laksamana TNI (Purn) Marsetio pernah mendapat penghargaan berupa Bintang Mahaputra. Dikutip dari laman Kemhan RI, Rabu (7/12/2022), tanda kehormatan ini diberikan langsung oleh Presiden Joko WIdodo di Istana Negara sebagai bagian dari rangkaian Peringatan HUT RI ke-70, tepatnya pada 13 Agustus 2015.
Untuk diketahui, menurut UU 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan disebutkan bahwa penyematan tanda kehormatan ini ditujukan guna memberi penghormatan kepada mereka yang berjasa terhadap keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga : Daftar 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil, AAL, AAU dan Akpol 2022
3. Memiliki Sejumlah Tanda Penghargaan dari Luar Negeri
Selain berbagai tanda kehormatan yang didapat dari dalam negeri, Laksamana Marsetio juga pernah menerima hal yang sama dari beberapa negara di luar Indonesia.
Sebagai contoh, dia pernah mendapat medali Pengabdian Militer Dengan Pujian (Meritorious Service Medal-Military) atau Pingat Jasa Gemilang dari pemerintah Singapura di tahun 2015.
Adapun penyematan tanda kehormatan tersebut dilakukan oleh Menteri Transportasi dan Menteri Kedua Pertahanan Singapura Lui Tuck Yew. Selain Singapura, beberapa penghargaan lain juga didapat Marsetio dari negara lain.
Sebut saja seperti The Legion of Merit dari Amerika Serikat pada 24 September 2014, Officer of the Military Division of the Order of Australia pada tahun 2015, dan lain sebagainya.
4. Memiliki Banyak Brevet
Sepanjang kariernya, Laksamana TNI (Purn) Marsetio juga telah menyemat banyak penghargaan berupa brevet. Di antaranya adalah Brevet Selam TNI, Brevet Atas Air, Brevet Kopaska, Brevet Komando Paskhas, Brevet Australian Navy, Brevet Tri Media Taifib, Brevet Antiteror Denjaka, Wing Penerbal, Wing Penerbang TNI AU, hingga Brevet Hiu Kencana.
5. Karier di Luar AL
Pada riwayat kariernya, Marsetio pernah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (plt) Komisaris Utama Pelindo hasil merger pada tahun 2021. Adapun penunjukan ini didasarkan pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam hal ini, Marsetio yang sebelumnya aktif menjabat sebagai penasihat khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Hankam Maritim Luhut Panjaitan serta menjadi Guru Besar di Universitas Pertahanan Indonesia.
(bim)