Terlalu Gemuk, SBY Diperintah Jenderal Kopassus Turunkan Berat Badan

Senin, 05 Desember 2022 - 11:31 WIB
loading...
Terlalu Gemuk, SBY Diperintah Jenderal Kopassus Turunkan Berat Badan
Mayor Inf Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat di medan operasi Timor Timur (Timtim). Foto/Instagram @sbyudhoyonoachvs
A A A
JAKARTA - Perjalanan karier militer Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) diwarnai sejumlah cerita menarik. Salah satunya, perintah dari jenderal Kopassus agar dia menurunkan berat badan jika ingin jadi komandan Linud Kostrad. Kok bisa?

Sang jenderal kopassus tersebut tak lain Wismoyo Arismunandar. Suatu ketika pada 1993, SBY yang kala itu menjabat Koordinator Staf Pribadi (Korspri) KSAD Jenderal TNI Edi Sudrajat mendapat promosi jabatan. Tentara kelahiran Pacitan itu bakal diplot sebagi Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang 1 Kostrad.

Jabatan ini tak main-main. Brigif 17 (kini Brigif 17 Para Raider/Sakti Bakti Budhi) merupakan salah satu satuan TNI AD paling prestisius dan melegenda. Nama besar Brigif 17 karena sejarah panjangnya dalam operasi-operasi pertempuran antara lain Operasi Seroja 1975, Operasi Trikora, penumpasan DI/TII hingga pembebasan sandera di Pegunungan Lorentz Papua.



Selain itu, Brigif 17 juga aktif dalam misi pasukan perdamaian PBB (Kontingen Garuda). Brigif Linud 17 Kujang dulunya satuan di bawah Kodam III Siliwangi sebelum dialihkan ke Kostrad pada 1969.

Brigif 17 diresmikan Menpangad Jenderal TNI Soeharto pada 20 Mei 1966. Komandan pertama brigade ini yaitu Letkol Inf Himawan Susanto. Menjadi komandan Brigif 17 bagi prajurit TNI tentu sebuah portofolio hebat dalam karier mereka.

Karena itu, biasanya jabatan ini tak sembarangan diberikan kepada perwira. Mereka yang menjabat komandan Brigif 17 lazimnya berprestasi dan lolos ujian. Menariknya, sosok yang menguji SBY sebelum menempati jabatan itu adalah Wakil KSAD Letjen TNI Wismoyo Arismunandar.

“Jika dulu saat di Bali, sebelum SBY bertugas ke Timor Timur, Pak Wismoyo meributkan masalah kulit suamiku yang terlalu terang untuk ukuran tentara, maka kali ini SBY dikritik karena dinilai terlalu gemuk,” kata mendiang Ani Yudhoyono dalam buku “Kepak Sayap Putri Prajurit” (halaman 334), dikutip Senin (5/12/2022).

Ani menceritakan, Wismoyo pun meminta SBY menurunkan bobot tubuh dalam tempo singkat jika tetap ingin menjadi komandan Brigade. SBY patuh menjalankan perintah tersebut. Berhari-hari lulusan terbaik Akademi Militer 1973 tersebut menjalani diet. SBY juga olahraga dengan keras.

“Pada hari pertemuan dengan Pak Wismoyo, berat badan SBY sudah sangat ideal, bahkan terlalu langsing,” tutur Ani.

SBY akhirnya menjabat sebagai komandan Brigif 17/Kujang I Kostrad yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Ani menyebut, Brigif ini menjadi tempat tumbuh kembang SBY. Kelak ketika SBY menjadi Presiden ke-6 RI sempat bereuni dengan Brigif 17 pada 2006.

SBY tak segan untuk memuji kesatuan top tersebut. “Brigif ini salah satu andalan TNI. Prestasinya luar biasa dari masa ke masa,” kata menantu Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo itu, dikutip dari arsip berita Koran SINDO.



Kulit Terlalu Bersih
Kisah menarik SBY dan Wismoyo tak soal bobot badan. Jauh sebelumnya, SBY juga mendapat ‘ujian’ dari mantan Danjen Kopassandha (kini Kopassus) tersebut. Kala itu, Wismoyo yang masih berpangkat brigjen dan menjabat Kasdam XI Udayana mendapat laporan bahwa komandan batalyon Mayor Inf Susilo Bambang Yudhoyono hendak diterjunkan ke Dili, Timor Timur.

Wismoyo yang melihat postur SBY ragu. Jenderal kelahiran Bondowoso, Jawa Timur ini menyangsikan kemampuan sang komandan batalyon untuk terlibat dalam operasi TNI di Dili. Persoalannya dapat dibilang ‘sepele’.

Kulit SBY dianggap terlalu bersih untuk ukuran komandan batalyon. “Komandan batalyon kok kulitnya bersih begini,” kata Wismoyo sambil menatap Mayor Inf SBY, dikutip dari buku “Wismoyo Arismunandar Sosok Prajurit Sejati” yang diterbitkan Disjarah TNI AD (halaman 71), dikutip Senin.

Gara-gara kulit itu, Wismoyo menunda keberangkatan SBY dan pasukannya ke Timor Timur. Sebagai gantinya, lulusan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama tersebut diberi tugas untuk melatih para Bintara di Kodam Udayana. Tentu saja, SBY sangat terkejut dengan tugas mendadak ini.

Kendati demikian, semua tugas pimpinan dijalankan dengan baik. SBY menjalani perintah tersebut. Dua pekan berikutnya, kabar gembira datang. Wismoyo yang menilai SBY cakap dan dapat diandalkan pun diberangkatkan ke Dili untuk memerangi kelompok separatis Fretilin.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)