Profil Johannes Marcus Pattiasina, Jenderal TNI Perintis Industri Minyak di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Brigjen TNI (Purn) Johannes Marcus Pattiasina mungkin jarang terdengar di telinga masyarakat umum. Padahal, dia diketahui sebagai salah satu pelopor industri minyak di Indonesia.
Dalam riwayatnya, pria kelahiran 15 September 1912 ini merupakan teknisi perminyakan yang cukup terkemuka di zamannya. JM Pattiasina menjadi salah satu orang penting pada awal pembentukan PT Pertamina.
Lantas, seberapa berpengaruh sosok Brigjen TNI (Purn) Johannes Marcus Pattiasina di awal pembentukan Pertamina?
Baca juga: 4 Jenderal TNI yang Memiliki Andil Besar untuk Pertamina, Nomor 2 Mantan Panglima
Mengutip informasi dari laman Repository Universitas Kristen Petra, setelah Jepang menyerah kepada sekutu, Tambang Minyak Sumatera Utara diberikan kepada Indonesia. Namun, saat itu pemerintah masih ragu menentukan pilihan.
Pada Oktober 1957, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution menunjuk Kolonel Dr Ibnu Sutowo guna mendirikan perusahaan minyak yang berstatus hukum Perseroan Terbatas (PT). Setelahnya, PT Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (PT Pertamina) resmi terbentuk pada 10 Desember 1957. Kala itu, Ibnu Sutowo bertugas sebagai Presiden Direktur.
Pada keberlanjutannya, mengacu pada UU No 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, PT Pertamina berubah menjadi perusahaan negara dengan menunjuk sejumlah anggota direksi. Dari sekian nama, salah satu yang dipilih adalah Johannes Marcus Pattiasina. Pria kelahiran Makassar ini kala itu masih berpangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Baca juga: 7 Jenderal TNI-Polri Bermarga Batak Panjaitan, Nomor 2 Komisioner KPK Wanita Pertama
Pada penunjukannya, JM Pattiasina didaulat sebagai direktur bersama Letkol SM Geudong serta Kol Dr Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direkturnya.
Tak hanya menjadi direktur biasa, Pattiasina memiliki andil besar terhadap perkembangan perusahaan. Dia bergelut secara langsung di lapangan guna mengurus berbagai hal seperti manajemen, perbaikan kilang hingga keamanan kawasan.
Sayangnya, pada 1971 Johannes Marcus Pattiasina mengundurkan diri dari perusahaan. Dia disebut memilih menanggalkan jabatannya karena lebih tertarik ke dunia olahraga daripada bisnis yang tengah dijalaninya.
Dalam riwayatnya, pria kelahiran 15 September 1912 ini merupakan teknisi perminyakan yang cukup terkemuka di zamannya. JM Pattiasina menjadi salah satu orang penting pada awal pembentukan PT Pertamina.
Lantas, seberapa berpengaruh sosok Brigjen TNI (Purn) Johannes Marcus Pattiasina di awal pembentukan Pertamina?
Baca juga: 4 Jenderal TNI yang Memiliki Andil Besar untuk Pertamina, Nomor 2 Mantan Panglima
Mengutip informasi dari laman Repository Universitas Kristen Petra, setelah Jepang menyerah kepada sekutu, Tambang Minyak Sumatera Utara diberikan kepada Indonesia. Namun, saat itu pemerintah masih ragu menentukan pilihan.
Pada Oktober 1957, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution menunjuk Kolonel Dr Ibnu Sutowo guna mendirikan perusahaan minyak yang berstatus hukum Perseroan Terbatas (PT). Setelahnya, PT Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (PT Pertamina) resmi terbentuk pada 10 Desember 1957. Kala itu, Ibnu Sutowo bertugas sebagai Presiden Direktur.
Pada keberlanjutannya, mengacu pada UU No 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, PT Pertamina berubah menjadi perusahaan negara dengan menunjuk sejumlah anggota direksi. Dari sekian nama, salah satu yang dipilih adalah Johannes Marcus Pattiasina. Pria kelahiran Makassar ini kala itu masih berpangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Baca juga: 7 Jenderal TNI-Polri Bermarga Batak Panjaitan, Nomor 2 Komisioner KPK Wanita Pertama
Pada penunjukannya, JM Pattiasina didaulat sebagai direktur bersama Letkol SM Geudong serta Kol Dr Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direkturnya.
Tak hanya menjadi direktur biasa, Pattiasina memiliki andil besar terhadap perkembangan perusahaan. Dia bergelut secara langsung di lapangan guna mengurus berbagai hal seperti manajemen, perbaikan kilang hingga keamanan kawasan.
Sayangnya, pada 1971 Johannes Marcus Pattiasina mengundurkan diri dari perusahaan. Dia disebut memilih menanggalkan jabatannya karena lebih tertarik ke dunia olahraga daripada bisnis yang tengah dijalaninya.
(abd)