Kasus Tambang Ilegal, Hari Ini Bareskrim Periksa Keluarga Ismail Bolong
loading...
Keluarga Ismail Bolong dijadwalkan diperiksa Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dit Tipiter) Bareskrim Polri pada hari ini. Foto/Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Keluarga Ismail Bolong dijadwalkan diperiksa Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dit Tipiter) Bareskrim Polri pada hari ini. Pemeriksaan itu terkait kasus tambang ilegal.
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Pipit Rismanto memastikan bahwa pihak keluarga Ismail Bolong akan memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus tambang ilegal. "Mereka sudah konfirmasi kok hadir," kata Pipit kepada awak media, Kamis (1/12/2022).
Namun, Pipit tak mengungkap identitas pihak keluarga dari Ismail Bolong yang akan diperiksa. Yang pasti, kata Pipit, pihak keluarga Ismail Bolong tersebut diperiksa terkait dengan perannya di dalam perusahaan.
"Keluarganya tersendiri. Saksi sendiri dalam pemegang saham," kata Pipit.
Sekadar diketahui, video Ismail Bolong sempat beredar di media sosial yang mengaku melakukan pengepulan dan penjualan batu bara ilegal tanpa izin usaha penambangan (IUP) di wilayah hukum Kalimantan Timur dengan keuntungan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar tiap bulan.
Ismail mengklaim sudah berkoordinasi dengan petinggi Polri dengan memberikan uang sebanyak tiga kali. Kemudian dalam video keduanya, Ismail memberi klarifikasi permohonan maaf kepada Kabareskirm Komjen Pol Agus Andrianto atas berita yang beredar.
Dia mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah berkomunikasi dan tidak pernah memberikan uang kepada jenderal bintang 3 itu.
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Pipit Rismanto memastikan bahwa pihak keluarga Ismail Bolong akan memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus tambang ilegal. "Mereka sudah konfirmasi kok hadir," kata Pipit kepada awak media, Kamis (1/12/2022).
Namun, Pipit tak mengungkap identitas pihak keluarga dari Ismail Bolong yang akan diperiksa. Yang pasti, kata Pipit, pihak keluarga Ismail Bolong tersebut diperiksa terkait dengan perannya di dalam perusahaan.
"Keluarganya tersendiri. Saksi sendiri dalam pemegang saham," kata Pipit.
Sekadar diketahui, video Ismail Bolong sempat beredar di media sosial yang mengaku melakukan pengepulan dan penjualan batu bara ilegal tanpa izin usaha penambangan (IUP) di wilayah hukum Kalimantan Timur dengan keuntungan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar tiap bulan.
Ismail mengklaim sudah berkoordinasi dengan petinggi Polri dengan memberikan uang sebanyak tiga kali. Kemudian dalam video keduanya, Ismail memberi klarifikasi permohonan maaf kepada Kabareskirm Komjen Pol Agus Andrianto atas berita yang beredar.
Dia mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah berkomunikasi dan tidak pernah memberikan uang kepada jenderal bintang 3 itu.
(rca)
Explore More