Pengamat Militer Harap KSAL Pengganti Laksamana TNI Yudo Miliki Manajemen Tempur

Senin, 28 November 2022 - 19:18 WIB
loading...
Pengamat Militer Harap...
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati berharap KSAL pengganti Laksamana Yudo Margono memiliki manajemen kemampuan tempur dan diplomasi militer. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI. Nantinya Laksamana Yudo Margono akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa purna tugas.

Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Kertopati mengapresiasi penunjukan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI. Perempuan yang akrab disapa Nuning ini berharap Yudo dapat menjaga netralitas mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik.

"Harapan kepada Pak Yudo agar menjaga netralitas dalam tahun politik, tidak berpolitik tetapi harus paham fluktuasi politik," ujar Nuning, Senin (28/11/2022).



Pengamat militer dan intelijen menyebut, suksesi di tubuh TNI selalu menjadi diskursus yang hangat mengingat TNI sebagai salah satu komponen penting Bangsa Indonesia banyak berperan penting dalam dinamika di Nusantara ini.

"Panglima TNI yang menggantikan Jenderal Andika Perkasa tidak hanya harus memahami cara pandang ke dalam organisasi yaitu melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan organisasi yang harus diperhitungkan sebelum konsep pemberdayaan pegawai dimulai," ujarnya.

Lebih dari itu Panglima TNI baru juga harus paham lingkungan strategis secara Outward Looking bukan saja Inward Looking.

"Ke depan kita harus siap memiliki Deterence Strategy (penangkalan) dalam hadapi perang. Bukan hanya perang Konvensional, tapi juga perang modern, perang nubika, dan perang siber," katanya.

Mantan anggota Komisi l DPR ini menyebut, Panglima TNI nanti juga harus dapat menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini terjadi di Indonesia dan perbatasan.

"Panglima TNI baru harus sedapat mungkin dapat mengatasi masalah Papua dan beberapa konflik di daerah perbatasan. PR Panglima TNI juga di kawasan harus memiliki strategi hadapi AUKUS, fluktuasi di Laut Cina Selatan, adanya perang Rusia vs Ukraina yang merupakan perang multidimensi," tambahnya.

Nuning menambahkan, Panglima TNI harus meningkatkan sumber daya manusia Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepiawaian mereka mencari informasi ancaman dari negara lain.

"Sebaiknya kompartementasi tidak terlalu tinggi lagi sehingga koordinasi dengan badan-badan intelijen lain di bawah koordinasi BIN berlangsung dengan baik sesuai regulasi," ucapnya.

Nuning juga menitipkan harapan kepada Panglima TNI baru agar memberi atensi pada peremajaan alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Nuning juga berharap TNI kedepan bisa menjadi Tentara berkelas dunia (World Class Army)

Terkait dengan pengganti Yudo Margono, Nuning menegaskan, pengganti KSAL harus memiliki pendidikan yang bagus bukan hanya ilmu kemiliteran tapi juga keilmuwan disiplin ilmu lain. Memiliki prestasi yang mumpuni punya kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang baik.

"Juga memberi atensi kepada kesejahteraan dan pendidikan prajurit. Termasuk memiliki kemampuan Detterence strategy atau strategi penangkalan yang mumpuni," ujarnya.

Seperti diketahui, dengan diangkatnya Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI maka jabatan KSAL menjadi kosong. Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AL berpotensi mengisi jabatan tersebut. Mereka adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heru Purwono dan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksdya TNI Amarulla Octavian.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1168 seconds (0.1#10.140)