Anwar Ibrahim Hadirkan Era Baru Malaysia dan Dunia Islam
loading...
A
A
A
Karena memang sejatinya Anwar yang saya anggap sebagai mentor politik serta negarawan sejati itu merupakana rareperfect blenddari intelektualisme Islam, figur pemimpin Melayu yang kokoh pendiriannya, serta negarawan yang lengkap pengetahuan, pengalaman sertasoft skillpolitiknya.
Sejak 1987 saat pertama kali saya berkenalan dengannya, Anwar memang seorangleaderdan guru politik yang wawasannya bagaikan sumur yang tak pernah kering.
Ia banyak memberikan nasihat dan berbagi pengalaman dengan saya. Dari pengalamannya malang melintang di dunia politik, saya menimba banyak pelajaran termasuk kesabarannya, keyakinan yang kokoh tentang visi yang diperjuangkannya, serta kegigihan dan keberaniannya melawan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dianggapnya tidak mendatangkan manfaat terbesar bagi rakyatnya.
Naiknya Anwar Ibrahim ke pucuk pimpinan pemerintahan di Malaysia juga membawa harapan bahwa negarawan ini dapat menawarkan nilai-nilai Islam dengan kearifan budaya Melayu sebagai salah satu opsi solusi untuk mengatasi berbagai masalah di dunia. Bukan hanya untuk mencapai kesejahteraan material, tetapi juga menciptakan keseimbangan dengan kesejahteraan immaterial serta kesetaraan dan keadilan.
Leadership styleAnwar Ibrahim sesungguhnya melampaui batas-batas etnis dan rasial, serta sekat-sekat keagamaan dan budaya. Dengan visi globalnya serta kepemimpinan dan kepribadiannya yang kuat, PM Anwar Ibrahim diharapkan akan memelopori hadirnya era baru bukan saja di Malaysia, tetapi juga di kawasan ASEAN yang haus akanstrong democratic leadershipuntuk dijadikan acuan.
Konstelasi hubungannya yang luas dengan para pemimpin di berbagai negara Barat juga diharapkan bisa menghapus politik Islamophobia serta stigma-stigma negatif terhadap dunia Islam. Apalabipositioning-nya selama ini sebagai seorangleaderinspiratif yang tidakinward-looking, sekaligus sebagai pembaharu yang modernis, yang sesungguhnya sangat dibutuhkan di dunia Islam, juga di ASEAN.
Sebagai pemimpin kelas dunia, Anwar telah lama menimba kearifan dari para tokoh di banyak negara, termasuk dari Indonesia, seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka, meskipun dia sendiri merupakan seorang pengagum karya sastra Barat.
Menduduki kursi PM di usianya ke-75 tahun, Anwar tentu akan mengerahkan segala kemampuannya untuk mengubah wajah Malaysia menjadi lebih baik sebagailegacyyang telah lama dinantikan rakyat Malaysia.
Clean and good governancedipastikan akan melandasi budaya pemerintahannya dan ia akan menerjemahkan semua agenda perjuangannya selama ini ke dalam kenyataan sebab, itulah yang dinantikan rakyat Malaysia yang telah cukup lama diombang-ambingkan oleh politik monopoli kekuasaan.
Sudah cukup lama Anwar dihambat sebagaithe voice of the oppresseddanthe voice of true freedom and democracy.Dan sekaranglah saatnya ia membuktikan kepada rakyat Malaysia bahwa apa yang ia perjuangkan selama ini adalah untuk kepentingan mereka.
Sejak 1987 saat pertama kali saya berkenalan dengannya, Anwar memang seorangleaderdan guru politik yang wawasannya bagaikan sumur yang tak pernah kering.
Ia banyak memberikan nasihat dan berbagi pengalaman dengan saya. Dari pengalamannya malang melintang di dunia politik, saya menimba banyak pelajaran termasuk kesabarannya, keyakinan yang kokoh tentang visi yang diperjuangkannya, serta kegigihan dan keberaniannya melawan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dianggapnya tidak mendatangkan manfaat terbesar bagi rakyatnya.
Naiknya Anwar Ibrahim ke pucuk pimpinan pemerintahan di Malaysia juga membawa harapan bahwa negarawan ini dapat menawarkan nilai-nilai Islam dengan kearifan budaya Melayu sebagai salah satu opsi solusi untuk mengatasi berbagai masalah di dunia. Bukan hanya untuk mencapai kesejahteraan material, tetapi juga menciptakan keseimbangan dengan kesejahteraan immaterial serta kesetaraan dan keadilan.
Leadership styleAnwar Ibrahim sesungguhnya melampaui batas-batas etnis dan rasial, serta sekat-sekat keagamaan dan budaya. Dengan visi globalnya serta kepemimpinan dan kepribadiannya yang kuat, PM Anwar Ibrahim diharapkan akan memelopori hadirnya era baru bukan saja di Malaysia, tetapi juga di kawasan ASEAN yang haus akanstrong democratic leadershipuntuk dijadikan acuan.
Konstelasi hubungannya yang luas dengan para pemimpin di berbagai negara Barat juga diharapkan bisa menghapus politik Islamophobia serta stigma-stigma negatif terhadap dunia Islam. Apalabipositioning-nya selama ini sebagai seorangleaderinspiratif yang tidakinward-looking, sekaligus sebagai pembaharu yang modernis, yang sesungguhnya sangat dibutuhkan di dunia Islam, juga di ASEAN.
Sebagai pemimpin kelas dunia, Anwar telah lama menimba kearifan dari para tokoh di banyak negara, termasuk dari Indonesia, seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka, meskipun dia sendiri merupakan seorang pengagum karya sastra Barat.
Menduduki kursi PM di usianya ke-75 tahun, Anwar tentu akan mengerahkan segala kemampuannya untuk mengubah wajah Malaysia menjadi lebih baik sebagailegacyyang telah lama dinantikan rakyat Malaysia.
Clean and good governancedipastikan akan melandasi budaya pemerintahannya dan ia akan menerjemahkan semua agenda perjuangannya selama ini ke dalam kenyataan sebab, itulah yang dinantikan rakyat Malaysia yang telah cukup lama diombang-ambingkan oleh politik monopoli kekuasaan.
Sudah cukup lama Anwar dihambat sebagaithe voice of the oppresseddanthe voice of true freedom and democracy.Dan sekaranglah saatnya ia membuktikan kepada rakyat Malaysia bahwa apa yang ia perjuangkan selama ini adalah untuk kepentingan mereka.