Mengenal Mayjen (Purn) Rochadi, Komandan Pertama Pasukan Elite 3 Matra Koopssus TNI

Kamis, 24 November 2022 - 05:06 WIB
loading...
Mengenal Mayjen (Purn) Rochadi, Komandan Pertama Pasukan Elite 3 Matra Koopssus TNI
Mayjen TNI (Purn) Rochadi, Komandan Pertama Koopssus TNI. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mayjen TNI (Purn) Rochadi merupakan komandan pertama Komando Operasi Khusus ( Koopssus ) TNI. Pasukan elite ini beranggotakan prajurit-prajurit pilihan dari tiga matra darat, laut dan udara.

Pengangkatan Rochadi sebagai Dankoopssus TNI bukan tanpa alasan, pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1962 ini merupakan sosok prajurit yang kenyang dengan pengalaman tugas operasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Abituren Akademi Militer (Akmil) pada 1986 dari kecabangan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini pernah mendapat tugas operasi di Timor timur sebanyak dua kali pada 1989 dan 1994. Karena dedikasinya di medan operasi, Rochadi menerima medali kehormatan Satyalancana Seroja.



Satyalancana Seroja adalah tanda kehormatan pemerintah untuk anggota TNI/Polri yang berjasa dalam menanggulangi masalah keamanan dari luar batas negara di wilayah Nusa Tenggara Timur pada periode 1975-1999.

Tidak hanya itu, Rochadi juga pernah mendapat tugas operasi ke Irian Jaya sekarang Papua pada 1995. Penugasan yang cukup menarik adalah pada 1997 yaitu saat menaklukan puncak Ggunung Everest di Nepal bersama dengan Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan yang kini menjabat sebagai Danjen Kopassus.



Sedangkan untuk penugasan luar negeri, Rochadi pernah melaksanakan latihan bersama penanggulangan terorisme di Korea selatan dan Singapura pada 1995, Amerika pada 1997 dan di Australia pada 1998.

Selama meniti kariernya di militer, sejumlah jabatan strategis di Korps Baret Merah Kopassus pernah diemban Rochadi. Di antaranya, Danton Kopassus, kemudian dua kali menjabat sebagai Komandan Batalyon yakni, Danyon 52 Sat 81/Kopassus dan Danyon 51 Sat 81/Kopassus.

Tidak hanya itu, Rochadi juga pernah menjabat sebagai Dandim 0616/Indramayu pada 2003-2005, serta Danbrigif 19/Khatulistiwa. Kariernya semakin mentereng setelah pecah bintang menjadi Danrem 044/Gapo.

Rochadi kemudian dipercaya menjadi Irdam III/Siliwangi, Danpusdikter Pusterad. Direktur A Bais TNI hingga akhirnya ditunjuk sebagai Dankoopssus TNI pertama pada periode 2019-2020.

Tidak hanya jago medan operasi, di bidang akademik Rochadi juga tidak ketinggalan. Dia pernah mengikuti pendidikan Sussarcab If, kemudian, Komando, Suslapa I dan II dan Seskoad pada 2000.

Selama pengabdiannya di TNI, Rochadi banyak mendapatkan penghargaan baik dari kesatuannya maupun negara. Teracatat ada 10 medali kehormatan yang diterimanya. Antara lain, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Yudha Dharma, Satyalancana Kesetiaan VIII.

Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalancana Kesetiaan XXIV, Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Seroja, Satyalancana GOM-IX/ Raksaka Dharma, Ksatria Yudha, Satyalancana Dwidya Sistha.

Sejarah Koopssus TNI

Koopssus TNI merupakan pasukan elite yang diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada 30 Juli 2019 yang bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme. Peresmian tersebut berdasarkan Perpres Nomor 42 Tahun 2019 yang menegaskan bahwa tugas TNI dalam mengatasi aksi terorisme, merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Bisa disebut Koopssus pasukan "super elite" dari para "elite". Pasalnya, prajurit dalam satuan tersebut merupakan gabungan dari tiga pasukan elite tiga matra TNI (darat, laut, dan udara) yaitu Satbravo-90 dari TNI AU, Satgultor-81 dari TNI AD, dan Denjaka dari TNI AL.

Operasi khusus yang dilakukan Koopssus TNI mencakup operasi di dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme, kasus teror yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan Indonesia. Koopssus bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme sebagai penangkal, penindak, dan pemulih terorisme di dalam dan luar negeri.

Sebanyak 80% kegiatan Koopssus adalah intelijen (surveillance) alias observasi jarak dekat, sementara 20% lainnya adalah penindakan. Orang-orang yang terpilih ke dalam Koopssus merupakan prajurit yang memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi. Hanya saja Koopsus berada dalam wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI.

Tujuannya untuk memudahkan dalam penerjunan pasukan. Lambang Koopssus terdiri dari tiga anak panah dan garis busur yang berada dalam bentuk segi lima. Lambang itu memiliki dasar berwarna hitam. Pasukan ini memiliki 400 anggota surveillance, serta satu kompi penindak. Secara materil kemampuan tempur mereka sama dengan pasukan elite yang ada di matra asal mereka. Hanya saja mereka kini berada di tingkat Mabes TNI.

Koopssus dipimpin Komandan Koopssus TNI (Dankoopssus TNI) setingkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI alias jenderal bintang dua yang bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Dankoopssus dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus (Wadankoopssus) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)