Jokowi Ingatkan Capres 2024 Tak Gunakan Politik SARA dan Politisasi Agama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta kepada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) agar tidak membawa politik yang menyinggung suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) serta politisasi agama pada kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Jokowi pada Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI XVII yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden. Awalnya, Jokowi mengingatkan kepada capres dan cawapres agar membangun suasana politik dengan baik. Jokowi mempersilakan agar dilaksanakannya debat bagi capres dan cawapres.
"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem. Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan," ujar Jokowi, Senin (21/11/2022).
Namun, kata Jokowi, dalam perdebatan tersebut tidak boleh menyinggung soal SARA hingga politisasi agama. "Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak jangan. Setuju? Politisasi agama jangan. Jangan," tegasnya.
Jokowi mengatakan akibat SARA dan politisasi agama, masyarakat Indonesia telah merasakan dampaknya cukup lama. Menurutnya, apabila kedua hal tersebut diteruskan maka akan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.
"Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini. Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar kita Indonesia yang sangat beragam," ungkapnya.
Hal itu diungkapkan Jokowi pada Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI XVII yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden. Awalnya, Jokowi mengingatkan kepada capres dan cawapres agar membangun suasana politik dengan baik. Jokowi mempersilakan agar dilaksanakannya debat bagi capres dan cawapres.
"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem. Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan," ujar Jokowi, Senin (21/11/2022).
Namun, kata Jokowi, dalam perdebatan tersebut tidak boleh menyinggung soal SARA hingga politisasi agama. "Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak jangan. Setuju? Politisasi agama jangan. Jangan," tegasnya.
Jokowi mengatakan akibat SARA dan politisasi agama, masyarakat Indonesia telah merasakan dampaknya cukup lama. Menurutnya, apabila kedua hal tersebut diteruskan maka akan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.
"Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini. Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar kita Indonesia yang sangat beragam," ungkapnya.
(cip)