TGB Zainul Majdi: Muhammadiyah Harus Terus Jadi Lokomotif Perubahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo dihadiri Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) TGB HM Zainul Majdi. Doktor Ahli Tafsir Alquran ini dalam momentum acara inu memberikan selamat atas digelarnya muktamar.
"Terus bekerja untuk umat Islam, bangsa, dan seluruh alam raya," katanya, Sabtu (19/11/2022).
Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini berharap Muhammadiyah terus menjadi lokomotif perubahan. Terus memberikan gerakan untuk mendorong perubahan yang lebih baik. "Memberikan hal-hal yang baik bagi bangsa dan negara," ujarnya.
TGB mengungkapkan, setelah Indonesia sukses menggelar G20 di Bali beberapa hari lalu dengan dihadiri pemimpin dunia, Indonesia semakin menjadi perhatian dunia. "Dunia terus memperhatikan Indonesia. Jadi peran Muhammadiyah ikut dalam itu (jadi perhatian dunia)," imbuhnya.
Berikutnya, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia mengungkapkan, pengalaman Muhammadiyah dalam dakwah harus juga dibagi ke ormas yang lain. Di usia 110 tahun, Muhammadiyah terbukti sanggup memberi kontribusi dalam pendidikan maupun ekonomi. "Ikut berkolaborasi supaya kiprah ormas yang lain sanggup seperti Muhammadiyah," imbuhnya.
TGB menambahkan, bila ditarik akarnya antara Muhammadiyah dan NWDI memiliki hubungan persahabatan yang baik. Dari NWDI itu punya persahabatan dengan pimpinan Muhammadiyah dari waktu ke waktu. "Sampai hari ini hubungan ini tetap terjaga. Seperti juga hubungan saya dengan Profesor Haedar Nashir," katanya.
"Beliau (Haedar Nashir) pemimpin yang teguh dan memberikan sikap yang meneduhkan bagi bangsa ini," katanya.
"Terus bekerja untuk umat Islam, bangsa, dan seluruh alam raya," katanya, Sabtu (19/11/2022).
Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini berharap Muhammadiyah terus menjadi lokomotif perubahan. Terus memberikan gerakan untuk mendorong perubahan yang lebih baik. "Memberikan hal-hal yang baik bagi bangsa dan negara," ujarnya.
TGB mengungkapkan, setelah Indonesia sukses menggelar G20 di Bali beberapa hari lalu dengan dihadiri pemimpin dunia, Indonesia semakin menjadi perhatian dunia. "Dunia terus memperhatikan Indonesia. Jadi peran Muhammadiyah ikut dalam itu (jadi perhatian dunia)," imbuhnya.
Berikutnya, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia mengungkapkan, pengalaman Muhammadiyah dalam dakwah harus juga dibagi ke ormas yang lain. Di usia 110 tahun, Muhammadiyah terbukti sanggup memberi kontribusi dalam pendidikan maupun ekonomi. "Ikut berkolaborasi supaya kiprah ormas yang lain sanggup seperti Muhammadiyah," imbuhnya.
TGB menambahkan, bila ditarik akarnya antara Muhammadiyah dan NWDI memiliki hubungan persahabatan yang baik. Dari NWDI itu punya persahabatan dengan pimpinan Muhammadiyah dari waktu ke waktu. "Sampai hari ini hubungan ini tetap terjaga. Seperti juga hubungan saya dengan Profesor Haedar Nashir," katanya.
"Beliau (Haedar Nashir) pemimpin yang teguh dan memberikan sikap yang meneduhkan bagi bangsa ini," katanya.
(abd)